Ten

977 92 14
                                    

Disinilah Kean berada sekarang, dihadapan pemuda berjas hitam ala CEO yang paling mengagumkan.

Kean merotasikan bola matanya malas, kala melihat CEO muda tersebut asik menatapnya sedari tadi. Apakah dia tak sadar? Hey, waktu berharga Kean terbuang sia-sia disini!

Orang-orang kaya memang seaneh ini ya? Baiklah, Kean tak akan heran lagi.

"Emm.... Ada apa ya tuan?"Kean mencoba bertanya untuk membuka pembicaraan.

"Seperti yang kau lihat, saya butuh dokter."jawab CEO itu dengan ketus.

Kean menatap CEO dihadapannya dari bawah hingga atas. Dimana letak lukanya?

"Tapi anda terlihat sehat-sehat saja...."balas Kean

"Ya, begitulah. Saya hanya membutuhkan dokter saat keadaan darurat saja. Atau saat check up."ujar si CEO, yang membuat Kean menganggukkan kepalanya paham.

"Kamu mau kan jadi dokter pribadi saya? Jawab mau atau mau."ujarnya lagi, yang membuat Kean membulatkan matanya kesal.

Apalah nih orang, apalah!?

"Apakah itu artinya saya tidak bisa menolak tuan?"tanya Kean yang dibalas anggukan antusias dari CEO dihadapannya. Ah, sepertinya CEO itu bangga dengan kepekaan seorang Alkean.

"Lalu untuk apa Anda bertanya?"tanya Kean lagi sambil mengernyitkan dahinya bingung.

CEO muda di depannya itu cuma mengangkat kedua bahunya acuh,

"Hanya sekedar basa-basi."jawabnya dengan begitu enteng.

Kean mengepalkan kedua tangannya erat. Ingin sekali rasanya, ia memukul orang dihadapannya ini. Untung saja dia sadar, bahwa CEO tersebut dapat menguntungkannya.

"Oh ya, sebelum itu.... Perkenalkan Saya Luke noanva."ujar CEO muda tersebut, memperkenalkan diri.

Kean tersenyum tipis, mencoba terlihat ramah. Semoga saja, ia terlihat seperti anak baik-baik dari awal pertemuan tadi.

Setidaknya agar image anak polos dan baik yang melekat di dirinya, tidak tercoreng sedikitpun.

"Saya Alkean Gabrien A."balasnya.

"A?"Luke bertanya keheranan.

"Tentang itu.... Anda tak perlu tau."jawab singkat Kean.

"Ya, ya, ya, baiklah. Saya mengerti. Kalau begitu.... Senang bertemu denganmu Kean. Semoga kamu dapat diandalkan."ujar Luke mengulurkan tangannya

"Senang juga bisa bertemu dengan Anda tuan Luke, sebisa mungkin.... Saya akan berusaha menjadi dokter yang bisa Anda andalkan."balas Kean sambil membalas uluran tangan itu.

Mereka berjabat tangan, tak menyangka bahwa perkenalan mereka akan selancar ini.

Ternyata Kean mudah menerima juga ya? Luke pikir tadi.... Pemuda itu akan menolak terlebih dahulu....

"Ah, dokter muda yang profesional ya ?"batin Luke merasa tertarik.
Kean menatap penuh arti kearah Luke.

"Kira-kira apakah gajiku akan lebih mahal jika bekerja padanya ya?"batinnya penuh tanda tanya.

Keduanya saling melemparkan senyuman. Tentunya dengan maksud berbeda. Luke dengan ketertarikan dan rasa tak menyangkanya. Sementara Kean, dengan rasa matre dan rasa ingin memanfaatkannya.

MENYALA KEAN KUH 🔥🔥

Selagi orang menyebalkan didepannya, bisa menjadi sumber uang. Kenapa Kean harus menolak untuk menjadi dokter pribadinya kan?


"Hai, salam kenal! gue Reggie"

•Alkean Gabrien A.•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang