07

169 18 4
                                    

  Sepanjang perjalanan Haris dan Satria diem-dieman di atas montor, yang satu sedang melamunkan alasan dari mengapa perubahan sikap si tampan. Dan si tampan atau lebih tepatnya yang lagi mengonceng si manis, ia fokus untuk mengendarai montornya, pandangan memang fokus akan tetapi pikiran nya lagi tidak fokus.

Ia sedang memikirkan kenapa sahabatnya yang satu ini bisa berduaan di bawah pohon sama cewek lain, apa lagi tadi ia melihat posisi mereka sangat intim seperti orang mau yang iya-iya.. Apa lagi kan lagi hujan-hujan gini...

Eh apa sih yang dipikirkan Haris ini! Kok Isa nyasar ke sana!? °^°

Selang beberapa saat kemudian montor itu berhenti di sebuah bangunan yang lumayan besar, bangunan itu terlihat seperti apartment yang lumayan Haris melepaskan helm yang ia pakai, lalu kembali diam lagi.

Satria terlihat kebingungan memerhatikan sekitarnya, ia kira tadi Haris akan langsung membawanya pulang ke rumah. Ternyata tidak, dia malah membawanya ke suatu tempat yang tidak ia ketahui.

" Turun. " Suara yang terdengar dingin dan seperti tak mau di tolak terdengar di pendengaran si manis, membuat nya tersadar jika ia tak sendirian di sini.

Ia langsung turun dari montor itu lalu berdiri di samping Haris, sambil menautkan kedua jari tangan nya. Ia sedikit gugup karna di tatap intens oleh lelaki yang masih setia duduk di atas montor itu.

Tapi akhirnya si tampan turun dari mobil nya dan menarik tangan si manis, menuntunnya masuk ke dalam bangunan besar itu.

Setelah masuk kedalamnya Satria disambut oleh resepsionis, mbak-mbak resepsionis itu terlihat tersenyum lalu menunduk sopan. Dibalas senyuman juga oleh Satria.

Tetapi Haris tidak begitu ia melengos begitu saja menuju lift, ia memencet salah satu tombol lift dengan tergesa. Akhirnya pintu lift terbuka ternyata di dalam sana ada dua wanita cantik, Haris dan Satria masuk ke dalam sana, lalu Haris segerah memencet lantai yang ia tinggali, awalanya kedua gadis itu tersenyum ke arah Haris dan Satria.

Satria pun juga membalas senyuman itu dengan tak kalah manis, tapi Haris yang menyadari itu entah karna apa semakin menyembunyikan tubuh Satria di belakangnya dan menatap tajam dua gadis itu hingga membuat mereka takut dan menundukkan kepala nya.

Kejadian itu membuat Satria merasa tak enak, awalnya ia ingin meminta maaf pada kedua gadis itu dan menegur Haris. Tapi hal itu gagal ia lakukan karna pintu lift terbuka dan ia langsung di tarik keluar dari sana.

Ia hanya pasrah di geret kesana-sini oleh Haris, hingga mereka berhenti di sebuah pintu dan Haris memasukkan sandi yang Satria tak ketauin, lalu memaksa Satria masuk ke dalam sana.

Setelah keduanya masuk ke dalam kamar itu, Haris menutup pintu dengan kasar dan menyalakan salah satu lampu yang ada di sana. Mereka berdua hanya terdiam dengan posisi berhadapan, membuat netra kelam milik Satria bertabrakan dengan netra tajam milik Haris.

Keduanya tak ada yang mau membuka suara hingga tiba-tiba Haris maju dari pijakannya menuju kearah Satria secara perlahan-lahan dan tanpa melepaskan tatapan dari netrs milik si manis, membuat sang empu yang ditatap tajam langsung mundur kearah belakang.

Bagaikan drama-drama film romantis, tiba-tiba saja Satria sudah terpojokkan di sudut ruangan membuatnya tak bisa kemana-mana lagi. Haris tetap maju ke arahnya lalu setelah mereka sudah berhadap-hadapan, Haris menggungkung tubun Satria di antara tembok itu.

Membuatnya tambah tak bisa bergerak ke mana-mana.

Jantung nya berdetak dua kali lebih cepat, akhhh! Bagiamana bisa jantung nya normal saat dia sedang berhadapan dengan calon mantan crush nya!

Suara hembusan nafas saling bersautan membuat kesan intim yang semakin ketara
" Apa yang tadi kau lakukan dengan Winnie di belakang pohon tadi Sat? " Suara serak itu lagi-lagi dengan tak sopan nya masuk ke pengendaran Satria.

" Ta-tadi Winnie hanya membantu aku saja kok bu-buat berdiri. " Aishh! Kenapa ia gugup tiba-tiba, kan pasti Haris tidak percaya dengan alasannya.

Bruk!

Tangan Haris yang tadi hanya tergantung di udara, langsung berada di sisi kiri Satria membuat mereka semakin berdekatan.

" Jawab yang jujur Satria Aditiya Arnawama! Aku tidak mau kau bohongi! " Bentak sang dominan.

" Ak-aku ju-jujur Risss! Tadi Winnie beneran bantu aku buat berdiri, cuman karna aku lebih berat dari pada nya... Dia terjatuh ke atas ku pas aku menarik tangan nya... " Jelas Satria ia sedikit meninggikan nada suaranya agar tak terdengar gugup atau takut.

Haris menyeringai " Kalau memang begitu.. Mengapa kalian tak langsung berdiri saja? Kenapa malah kalian teriam dengan posisi seperti itu? Ya... Mungkin awalnya memang niatnya ingin nolongin, eh.. Endingnya malah pengen ngelakuin yang iya-iya.. Ya kan? Jawab jujur aja Sat... Pasti dalam ati lu pengen kan tadi.. "

Ucapan di sangat menusuk ke dalam lubuk hati Satria, ia memandang Haris kecewa. Ia tak berpikir jika Haris akan mengatakan hal semenyakitkan itu...

" Ris! Lu kira gw cowok bajinga hah!? Kagak! Lagi pula gw gak mungkin ngelakuin hal begitu sama dia di tempat umum! "

" Tapi lu masukan di hotel? "

" Anjing lu! Gak mungkin lah! Lagi pula gw kagak suka cewek! Dan gw ini pihak ditusuk! Gw gak tau caranya nusuk! Paham lu! Gw jelasin ya! Gw itu gay! Gw gak suka cewek! Gw udah punya crush cowok di sekolahan... Paham!? "

Secara tak langsung Satria mengungkapkan rahasia yang selalu ia tutupin dari Haris.

Haris terdiam.. Ia sedikit melotot.. Lalu sesaat kemudian ia menatap netra kelam itu lagi.. Dapat ia lihat kedua pipi si manis bersemu merah.. Pertanda ia malu.

Suasana yang awalnya suram dan menakutkan, jadi canggung dan agak aneh...

Haris sedikit memundurkan tubuhnya dan melepaskan kedua tangan nya dari sisi kanan,kiri si manis..

Ia berusaha menatap mata itu kembali " Lu-lu mandi aja dulu.. Pakai aja anduk sama baju gw dulu.. "

Ucapan lalu keluar dari kamar itu, begitu pun Satria ia langsung berlari ke kamar mandi.







Satria memeki malu, ia menyesali mulutnya yang sangat latah! Ia malu untuk bertemu Haris setelah ini, ia mau kabur aja dari dunia.





Thanks ya kalau masih ada yang baca.. Jangan lupa vote sama comen, bye.. Sorry kalau ada typo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hurt's || HeeHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang