3~

652 68 5
                                    

Ni haoo~
.
.
.

Happy reading

Yubin terbangun dari tidurnya semalam ia tidur dikursi samping kasur rumah sakit, ia dari semalam terus menjaga sahabatnya. sebenarnya bisa saja ia memberitahu acheng zhan yang masuk rumah sakit dan ia bisa menyuruh acheng untuk menjaga zhan bergantian tapi ia tentu tidak mau merepotkannya.

Yah walau acheng juga sahabatnya dan menjaga zhan adalah tugas mereka berdua, tapi yubin memilih untuk tidak melakukannya karna memang sudah tengah malam.

Yubin berpikir mungkin menunggu zhan bangun dan mengajak acheng untuk bertanya pada keduanya itu lebih baik, dengan begitu ia bisa lebih mengerti apa yang berlaku tanpa harus ada kebohongan dari salah satunya.

"Aku akan membeli makanan zhan tunggu sebentar" ia membenarkan selimut zhan lalu berjalan pergi untuk mencari sarapan.
.

.

.

Matanya terbuka perlahan-lahan ia terus menatap langit-langit kamar yang berbau obat, berusaha menetralkan cahaya yang menyilaukan matanya.

"Rumah sakit?" Zhan bergumam lemah, ia terus melihat ruangan itu mencari apakah ada seseorang. sampai ia melihat jaket kulit yang terletak dikursi sampingnya.

"Yubin?" Zhan kembali menatap langit-langit, ruangan itu begitu sepi hanya terdengar suara jam yang terus berputar.

Tatapannya kosong ia larut dalam pikirannya memikirkan apa yang ia lihat semalam, itu sungguh menyakitkan.

Tanpa disuruh air matanya terjatuh diwajah pucat nya, tapi ia hanya diam tanpa mengeluarkan suara sedikitpun air matanya terus meluncur memberitahukan betapa sakitnya hatinya.

Ia menangis tanpa ekspresi terus menatap langit-langit kamar dengan sedih.

Ceklek

Zhan melihat kearah pintu yang dibuka dan terlihat pemuda tampan dengan memegang tas belanjaan.

Ia segera menyeka air matanya dan tersenyum, "Zhan kau sudah bangun" kata yubin. ia meletakkan belanjaan nya diatas meja nakas dan duduk dikursi.

"Apa dadamu masih sakit?" ia bertanya, "Sudah mendingan" zhan menjawab dengan suara lemahnya.

Yubin membantunya menyandar disandaran kasur dengan bantal dibelakangnya, "Kau mau sarapan?" tanya yubin.

"Mn"

"Baiklah, kau mau makan apa aku membeli banyak", yubin mengambil tas belanjaan nya yang ia letakkan di meja.

"Apa saja, yang penting hangat" mendengar itu yubin mengambil bubur ayam yang baru ia beli.

"Kalau begitu kau mau bubur ayam?" Tanyanya, "Mn" zhan mengangguk.

"Mau disuap, atau makan sendiri?" yubin bertanya memegang mangkuk berisi bubur ayam.

"Makan sendiri" ia menjawab singkat, yubin memberikan mangkuknya pada zhan.

"Hati hati panas" ingat yubin dibalas senyuman manis sang sahabat, ia ikut tersenyum. lalu mengambil makanan lain di tas belanjaan dan memakannya

"Yubin" zhan bersuara setelah hening diruangan itu, karna ia dan yubin yang tengah menikmati serapan mereka.

"Hem?" yubin menyahut mulutnya sedang penuh yang membuatnya susah bicara.

"Apa acheng sudah tau?" zhan bertanya memandang yubin yang sedang mengunyah, "Tau kau masuk rumah sakit?" yubin balik bertanya.

"Mn, apa ia belum tau" zhan bertanya lagi, yubin memutar badannya untuk melihat sahabatnya.

Love is like playing chaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang