Kasus Detektif Nocturne 1

723 61 3
                                    

Happy reading♡

»»——⍟——««

Bandara

Seorang gadis menggunakan sweater rajut hitam dengan rok abu, topi biru gelap yang hampir menutupi matanya dan masker putih baru saja turun dari pesawat, membawa koper.

Rambut coklatnya yang panjang di ikat menjadi ponytail dan mengeluarkannya dari topi sehingga tidak membuatnya kepanasan. Mata birunya mencari-cari seseorang sampai ada yang memanggilnya.

"Ah, Akira-san. Apa kabar?" Sambutnya saat melihat gadis tersebut aka Akira.

"Baik! Sangat baik, Profesor! Ngomong-ngomong, Nii-chan gak ikut jemput aku nih?" Tanya Akira melihat ke sekeliling tak menemukan sosok kakaknya yang mengecil.

Agasa menjawab dengan menggeleng. "Sayangnya enggak, dia sedang berada di menara misteri bersama temannya, Ran dan Kogoro. Aku akan mengantarmu ke rumahmu," ucapnya yang Akira jawab dengan jempol.

"Ngomong-ngomong di rumahmu sekarang... ada yang menetap disana," ucap Agasa terkekeh sambil menggaruk pipinya yang tak gatal.

"Hah?? Siapa? Laki-laki? Perempuan? Kenapa dia bisa tinggal di rumahku?" Tanya Akira sedikit marah bercampur kaget.

"I-itu.." Agasa pun menjelaskan pada Akira di dalam mobil miliknya.

"HAHH?? NII-CHAN MEMBIARKANNYA TINGGAL HANYA KARENA DIA SHERLOCKIANS??" Teriak Akira tak percaya.

"Lalu? Apa aku tetap harus berbagi rumah dengannya? Dia laki-laki kan? Yah, kurasa itu gak terlalu buruk. Aku bisa saja jatuh cinta dengannya lalu berpacaran, Ahahaha," ucap Akira dengan tawa jahatnya di akhir.

"Shinichi-kun sih bilangnya gitu. Tapi aku yakin Subaru-san akan mengerti," ucap Profesor yang kujawab dengan anggukan.

Kediaman Kudo

"T-tadaima," Akira membuka pintu depan perlahan, dia menelan ludahnya dan masuk seperti biasa.

'Ah, beneran ada laki-laki tinggal disini,' pikirnya ketika melihat sepatu lelaki terpajang di rak sepatu.

Dia pun berjalan ke kamarnya, berandai-andai melihat kamarnya yang rapih, bersih, nan wangi itu.

Namun ketika ia sampai di depan pintu kamarnya, betapa terkejutnya dia melihat kamarnya yang sedang dibersihkan oleh sosok pemuda tinggi di sudut kamar.

"Okiya Subaru-san?" Akira mencoba memanggil namanya dengan ragu-ragu.

Oknum yang bernama Okiya Subaru itu menoleh lalu membuka masker yang ia gunakan ketika bersih-bersih. "Ah, kamu pasti Kudo Akira, maaf jika aku sembarangan masuk ke kamarmu. Tapi aku sedang berusaha membersihkannya, terpikir kalau kau pasti kelelahan,"

Kata demi kata yang dilontarkan olehnya hanya membuat Akira berkedip tak percaya. 'Dia... Baik juga...?'

"Ah, iya tidak apa-apa. Justru aku yang harus minta maaf karena telah merepotkanmu. Ngomong-ngomong, terimakasih? Apa kau diberitahu oleh profesor Agasa aku akan datang ke sini?" Akira menjawab dengan sedikit pertanyaan. Melangkahkan kaki masuk ke kamarnya mencoba mendekat ke pemuda tinggi itu.

"Iya, dia bilang kembaran Shinichi akan datang lalu aku memutuskan untuk sedikit membersihkan tempat ini," jawab Okiya yang membuat Akira terkesima atas inisiatifnya.

LightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang