Bell Tree Express 1

298 35 3
                                    

Happy Redding♡

»»--⍟--««

Stasiun Tokyo | 3rd person's POV

"Wah, hebatnya!" Seru Ayumi dan kawan-kawannya mengagumi kereta misteri tersebut.

"Tapi itu tetap hanya lokomotif uap," ucap Haibara diikuti dengan batuknya.

"Ai-chan, apa kamu sakit?" Tanya Ayumi khawatir dijawab oleh anggukan dari Haibara.

"Ini gara-gara seseorang yang menularkan virusnya," jawab Haibara melirik sinis pada Conan yang berdiri di sebelahnya.

"Lalu kenapa kamu tidak diam di rumah saja?" Tanya Conan ikut melirik sinis ke arah Haibara.

"Hei kalian semua, kalian harusnya berterimakasih pada pemilik Bell Tree Express, grup keuangan Suzuki. Aku memesan kursinya secara khusus untuk kalian loh, mengerti?" Ucap Sonoko yang diikuti oleh seruan dari para detektif cilik.

"Bagaimana dengan kita? Kita duduk dimana?" Tanya seseorang dari belakang mereka yang tidak lain dan tidak bukan adalah Akira.

"Kira-chan, kamu darimana aja?" Tanya Ran yang tak melihat Akira sedari tadi.

"Sorry, tadi toiletnya penuh jadi agak lama. Jadi, dimana kita duduk?" Tanya Akira lagi menoleh pada Sonoko.

"Kalo untuk kita sih aku milih di gerbong kelas satu," jawab Sonoko dengan ekspresi senang.

"Ngomong-ngomong soal gerbong kelas satu, itu bukannya gerbong yang diincar oleh Kid?" Tanya Ran membuat Sonoko menoleh senang.

"Memang iya! Itulah sebabnya aku memutuskan untuk naik kereta ini, agar aku bisa menulis surat cinta untuk Kid-sama lalu menyembunyikannya di kereta. Bagaimana menurut kalian?" Jelas Sonoko dengan semangat sampai matanya berubah menjadi hati.

"Menurutku..? Menurutku Kid tak akan punya waktu untuk mencari itu di kereta," ucap Ran sedikit kaget dengan rencana Sonoko.

"Aku setuju dengan Ran. Lagipula, pacarmu itu mungkin akan marah padamu loh," ucap Akira diikuti anggukan dari Ran.

"Cintaku pada Kid-sama adalah hal yang berbeda," ucap Sonoko senang sambil berputar pelan.

"Daripada pencuri seperti itu, aku lebih tertarik dengan kuis deduksi yang selalu mereka lakukan di kereta," ucap Sera yang tiba-tiba muncul membuat beberapa orang jadi waspada, Haibara dan Conan contohnya.

"Sera-san? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Ran yang kaget.

"Kau juga ada di sini?" Ucap Sonoko yang tak kalah kaget dari Ran.

"Yah, aku kan detektif, wajar dong kalau ikut naik kereta misteri gini. Ngomong-ngomong ayahmu gak ikut?" Jawabnya dengan santai diakhiri dengan pertanyaan membuat Ran kebingungan.

Akira menoleh ke suatu arah lalu menepuk pundak Ran pelan. "Bukankah itu dia? Ayahmu?" Ran segera berlari ke arah yang Akira tunjuk diikuti oleh Conan. Mereka kembali dengan Mouri yang diseret oleh Ran.

Kereta mulai berjalan. Membuat para detektif cilik yang sedang diam di gerbongnya tampak kagum.

"Keren loh, keretanya melewati semua stasiun!" Seru Genta semangat.

"Kudengar kereta ini tak akan berhenti sampai tujuannya!" Seru Mitsuhiko yang membuat Genta makin kagum.

"Yah, tapi di mana kereta ini berhenti, kita belum tau," ucap Profesor yang duduk memperhatikan anak-anak berdiri menatap jendela.

"Di Nagoya," jawab Conan membuat Profesor menoleh ke arahnya.

"Jika memeriksa status layanan di web kurang lebih kau dapat melihat diagram perencanaan layanan," jelas Conan yang membuat Profesor malas.

LightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang