Happy Reading ♡
»»--⍟--««
Akira's POV
"K-kasus asli? J-jadi ini pembunuhan beneran, ya?" Tanya Sonoko masih tidak percaya.
"Ya, ini jelas dilakukan oleh seseorang yang mengarahkan pistol ke kepalanya," jawab Sera sembari memeriksa badan mayat tersebut dengan Conan di belakangnya.
"T-tapi, kamar ini kan terkunci dengan rantai. Bagaimana bisa orang itu keluar menerobos rantainya? Jadi, ini mungkin saja bunuh diri kan?" Ucap Ran dengan kemungkinan yang ada di kepalanya.
"Cara dia mengunci kamar, memang masih misteri. Tapi, tidak ada luka bakar di dekat lukanya, yang berarti dia ditembak dari jauh," sangkal Sera lalu melepaskan tangannya dari mayat itu.
"Jika dia menembak kepalanya sendiri dengan pistol, harusnya dia mendekatkan mulut pistol ke kepalanya," lanjut Sera.
"Tapi, mungkin aja dia takut kalau ketahuan jadi dia menembak agak jauhan," ucap Sonoko memberikan kemungkinannya.
"Kayaknya gak gitu deh, pada pistol itu ada peredam yang terpasang, kalau gitu kayaknya gak perlu takut ketahuan sama orang lain," sangkal Conan menunjuk pada pistol dengan peredam yang ada di tangan korban.
"Menurutku juga gitu, lagian, lihat diatas sofa di depan korban, ada sebuah bekas tembakan," ucapku menunjuk pada sofa yang dimaksud.
"Mungkin, ini sengaja dibuat agar kelihatannya orang ini bunuh diri dengan menembak dan memegang senjata pada tubuh sendiri, dan ini terjadi karena dia gugup," ucap Sera memperhatikan lubang bekas tembakan itu.
"Harusnya, tangan si pelaku memiliki resapan dari tembakan, tapi itu mudah dihapus hanya dengan mencuci tangan. Bajunya juga bisa dengan mudah dibuang lewat jendela," ucapku lagi sambil mengangkat bahu.
"Tapi, yang pasti, pelakunya masih ada di kereta ini, karena dia tak mungkin bisa pergi," ucap Sera dengan percaya diri.
"Untuk sekarang, kalian semua kembali ke kamar bareng kak Ran, ya?" Ucap Conan yang dijawab protesan oleh teman-temannya.
"Kami juga ingin membantu disini!" Protes Mitsuhiko yang dijawab dengan anggukan oleh Genta dan Ayumi.
"Kalian tak perlu ikut campur! Kunci saja kamarnya sampai aku kembali! Dan siapapun yang datang selain aku, jangan pernah kalian buka kuncinya!" Seru Conan membuat yang lain terkejut, termasuk aku.
"Kamu kenapa tiba-tiba gitu?" Tanya Haibara.
"Kamu takut ya?" Tanya Genta membuat Conan panik sendiri.
"Mungkin maksudnya, dia takut karena pembunuhnya masih berkeliaran di kereta ini," ucapku berusaha membantu Conan.
"Kalau gitu, aku minta tolong jaga anak-anak ini, ya?" Ucap Sera yang dijawab anggukan oleh Sonoko dan Ran.
"Tapi, aku mau menghubungi Ayahku untuk kesini dulu, ya," ucap Ran.
"Permisi, tapi ada apa ya, ribut-ribut gini?" Tanya salah satu penumpang gerbong 5 yang memakai kacamata.
"Apakah, sudah ada detektif yang menyelesaikan kuis analisanya?" Tanya seorang lagi, kali ini perempuan.
"Tidak, ini bukan kuis lagi, tapi benar-benar terjadi kasus pembunuhan," jelas Ran membuat keduanya kaget beserta kondekturnya.
"Apa benar itu pembunuhan asli?" Tanya seorang paman beralis tebal.
"Itu sungguh mengerikan," ucap seorang pelayanan yang mendorong nenek di kursi roda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lights
Fanfiction◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇ Kamu adalah adik perempuan dari Kudo Shinichi, Kudo Akira. 3 atau 4 tahun lalu kau ikut ibumu ke luar negeri dan menjadi model sekaligus aktris disana. Meski begitu, kamu sudah tau kabar kakakmu yang ditinggal di Jepang yang...