🔞
Silakan di-follow agar tidak ketinggalan notifikasi & update❣️
Perkenalkan Xander McStar, idola K-pop generasi kelima yang berhasil memikat seluruh dunia, dan menjadi harta nasional negaranya dengan wajah tampan bagai pangeran negeri dongeng...
Baca novel baru Cece, judulnya: I'm Freya. Miguel pengawal baru Velove Wellington ada di sana🖤
Nanti Velove bakal muncul di sana juga🥰
Follow akun KaryaKarsa Cece yuk @DessyChandra, agar tidak ketinggalan info & cerita menarik lainnya💕
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menemukan typo komen di inline ya😉
Happy Reading semuanya❣️
Jangan lupa vote dan komen tanggapan kalian atas part ini. Tengkyu💕
***
Xander membalik-balik halaman kontrak barunya untuk memulai promosi di pasar Amerika. Mereka akan mulai dari New York. Di sebelahnya Franco memberi tanda untuk menyepakati kerja sama tersebut. Namun, tidak semudah itu, dia harus tahu persis keuntungan dan konsekuensi dari keputusannya.
Kemitraan dengan DC Production persis dengan yang dibutuhkan JSM Entertaiment untuk memperluas target pasar mereka—sungguh keputusan bisnis yang cerdas.
"Jadi, Mr. Anderson ingin aku melakukan promosi di Amerika?"
"Ya, Xander. Kami ingin memperluas popularitasmu. Lagi pula, tidakkah kau ingin pulang ke rumah setelah sekian lama tinggal di Seoul?"
"Tidak juga. Aku tidak punya keluarga di sini." Bagi Xander tidak ada istilah pulang ke rumah. Dia tidak suka kalimat itu.
"Xander, semua jadwalmu telah diatur termasuk pertemuan antara tim DC Production dengan tim JSM. Kita akan saling bekerja sama untuk memproduksi film konsermu."
Bagaimanapun, idola hanya boneka yang diperintah agensi untuk yang bernyanyi dan menari demi mendapatkan uang. Xander menggeleng, setiap orang harus mendapatkan uang—dia pandai bernyanyi dan menari, tidakkah itu sangat keren?
"Tentu. Aku sudah tidak sabar membahas visi untul filmku sendiri." Xander tersenyum, senang dengan kemitraan baru yang dijalinnya. Xander, Nice to Meet You adalah film konser pertamanya yang akan digarapnya. Dia menyukai menceritakan perjuangan, air mata, dan mimpinya dalam film itu.
