Part 5 ⚘️ Selamat Hari Ayah⚘️

216 12 3
                                    

Happy Reading🤍

Playlist  Ayah - Seventeen🎵

⚘️⚘️⚘️

Alisia terbangun dari tidurnya, melihat memandangan indah setiap pagi membuatnya tersenyum manis. Waktu masih menunjukkan pukul setengah empat pagi, Alisia langsung menyibak selimutnya dan mengecup pipi suaminya singkat . Ia segera ke kamar mandi untuk mensucikan diri setelah bergelut dengan suaminya semalam. Sebelum benar-benar beranjak, ia membenarkan selimut suaminya hingga leher.

Setelah mandi, Alisia membangunkan suaminya untuk berjamaah subuh. Ia menepuk pelan pipi Fathan agar terbangun, adzan subuh sudah berkumandang. Namun, bukannya bangun justru Fathan malah menenggelamkan wajahnya di perut Alisia. Hal itu membuat Alisia kesal dan menjauhkan kepala suaminya.

"Mas! Bangun udah subuh," ujar Alisia sambil menggoyangkan bahu suaminya.

"lima menit lagi, Sayang," racau Fathan sedikit tidak jelas.

Alisia langsung bangkit membuat Fathan terpaksa langsung terbangun. "Gak ada ya, sekarang bangun terus mandi ambil wudhu sekalian, udah subuh."

"Iya-iya, tapi morning kiss dulu," ucap Fathan manja sambil menarik Alisia ke pangkuannya.

Alisia sempat memberontak, namun Fathan langsung menguncinya. "Modus pagi-pagi." Alisia memberi satu kecupan di bibir suaminya dan langsung bangkit.

"Awas aja." Fathan langsung bangkit dan menuju kamar mandi. Ia tidak mau kena omel istrinya hari ini.

Sambil menunggu suaminya selesai mandi, Alisia menyiapkan perlengkapan salat dan baju suaminya. Setelahnya Alisia membangunkan Alzam untuk salat subuh. Untung saja anaknya itu lebih mudah dibangunkan daripada suaminya. Selesai membangunkan Alzam, ia juga menyiapkan pakaian dan baju sekolahnya. Setelahnya, ia bersiap untuk salat subuh berjamaah.

Selesai salat subuh berjamaah, Alisia langsung bersiap untuk memasak sarapan dan bekal suami serta Alzam. Fathan menengok anak perempuannya diikuti oleh Alzam. Terlihat Sha sudah bangun sambil memainkan mainan di atasnya. Alzam yang sudah tidak sabar mengajak adiknya untuk bermain langsung mengambil adiknya dari boxnya, dibantu oleh Fathan. Lalu ketiganya menyusul Alisia yang sudah berkutat dengan alat masak di bawah.

"Aku ajak anak-anak keluar sebentar ya?" pamit Fathan pada istrinya yang masih fokus dan tidak menyadari akan hadirnya mereka bertiga.

"Eh iya, adik kamu gendong apa pake stroller?" tanya Alisia melihat sudah berada di belakangnya.

"Pake stroller aja, Bund nanti abang bantuin Papa dorong." Alzam berlari mengambil stroller adiknya, Alisia dibuat terenyuh dengan sikap Alzam yang sangat cekatan jika menyangkut adiknya.

Fathan mengajak anaknya untuk menghirup udara segar pagi hari di sekitar rumah mereka. Fathan bergabung dengan bapak-bapak kompleks yang sedang mengobrol di depan rumah Pak RT. Fathan adalah golongan orang yang selalu berbaur dengan tetangga, meskipun sibuk bekerja ia tidak pernah absen untuk mengikuti kegiatan di lingkungannya. Ia selalu menyempatkan waktu untuk hal itu, karena ia berpikir jika terjadi apa-apa tetangganya adalah orang pertama yang membantunya, karena terdekat.

Sekitar pukul enam, Fathan pamit dan mengajak anak-anaknya untuk pulang. Ia harus bersiap-siap ke kantor dan Alzam bersiap untuk sekolah. Mengajarkan bersosialisasi baik dengan tetangga kepada anak-anak adalah hal penting. Hal itu membuat anak lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, membuat anak lebih percaya diri, melatih komunikasi yang baik, sikap saling berbagi dan saling menghargai.

"Alzam baju sekolahnya sudah bunda siapin di atas kasur, ya. Mas baju kerjanya juga udah aku siapin, aku mau mandiin Sha dulu." Alisia memerintah suami dan anaknya untuk segera bersiap.

Alisia ( Season 2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang