Happy Reading❤️⚘️Playlist Merindukanmu- Salma Salsabil🎵
⚘️⚘️⚘️
Sudah hari ke empat Fathan di luar kota, Alisia masih menginap di rumah mertuanya. Hal itu dikarenakan, Jelita dan Anton melarangnya untuk pulang. Apalagi kalau harus mengurus dua anak sendiri di rumah, meskipun ada suster dan mbok di rumah. Tentu saja larangan mertuanya langsung disetujui oleh Fathan.
Setelah mengantarkan Alzam ke sekolah, Alisia berbelanja bersama Mama Mertuanya. Pagi ini Jelita meminta Alisia untuk mengantarnya membeli jajanan pasar. Tentu saja Alisia langsung menuruti, karena ia jarang sekali jalan pagi-pagi.
"Mau beli apa lagi, Ma?" tanya Alisia setelah selesai membeli beberapa jajanan pasar.
Jelita masih celingak-celinguk seperti mencari sesuatu namun belum bisa menemukan. "Kok gak ada yang jualan kue balok ya, Al?"
"Kayaknya kalau jam segini masih belum ada deh, Ma. Kue balok nanti sore palingan adanya."
"Ini beneran mau ini aja, Al? Kamu gak pengen beli apa?"
Alisia menggeleng. "Gak deh, Ma ini
aja cukup. Tadi di rumah juga ada puding buatan aku semalam."
Alisia yang sekarang adalah Alisia yang hobi membuat puding kala waktu senggang. Hal itu sudah menjadi kebiasaannya setelah Alzam selalu request puding buatannya untuk camillan di rumah. Untuk itu, Alisia selalu stok di kulkas puding-puding dengan rasa favorit Alzam dan Fathan. Alisia lebih memilih ribet membuat daripada harus membeli di luar. Karena, itu lebih terjamin kualitas dan kebersihannya.
Setelah dirasa cukup, keduanya langsung pulang karena sisternya Sha sudah menelepon kalau anaknya sudah rewel mencari sang ibu. Alisa dan Jelita langsung bergegas untuk pulang. Untung saja jarak pasar dengan rumah mertuanya tidaklah jauh, hanya cukup memakan wakti lima menit saja.
Sesampainya di rumah, Alisia langsung menghampiri anaknya yang sudah menangis di gendongan susternya. Sudah bukan menjadi hal biasa kalau sedang berjauhan dengan sang ayah, Sha lebih banyak rewel. Entah yang tantrum sebenarnya anak atau bapaknya. Terkadang membuat Alisia sedikit pusing kalau anaknya tantrum di saat suaminya tidak sedang berada di rumah.
"Aduh... sini anak bunda, kenapa sih, nak?"
"Kangen sama bapaknya itu, Al biasa anak cewek tantrum kalau ditinggal sama bapaknya," jawab Jelita sambil mencium pipi chubby Sha.
Alisia menepuk-nepuk pantat anaknya agar lebih tenang. "Papa nanti udah pulang kok, sayang tunggu yah."
"Mama ke dalam dulu," pamit Jelita sambil menepuk pundak menantunya.
"Iya, ma."
Alisia menyusul mama mertuanya ke dalam rumah, ia membawa Sha ke kamarnya untuk memandikannya. Untung saja sebelum mengantarkan Alzam ke sekolah Alisia sudah menyiapkan sarapan untuk Sha. Jadi, setelah mandi ia bisa langsung menyuapi anaknya.
"Anak bunda pintar, yuk buka mulutnya sayang. Aaaa," ujar Alisia sambil menyodorkan sesendok makanan ke arah anaknya sambil memainkannya seperti pesawat.
Namun, anaknya masih saja geleng-geleng dan mengunci mulutnya, enggan untuk menerima. Gerakan tutup mulut atau biasa disebut dengan GTM anak. Sha sedang berada di fase GTM yang disebabkan oleh tumbuh gigi. Anak yang susah makan membuat bundanya sedikit tantrum. Namun, Alisia kali ini dengan sabar untuk membuat anaknya mau makan, walaupun hanya sedikit.
Setelah satu jam bertempur dengan anaknya, kini Alisia mengajak anaknya untuk bermain di halaman belakang. Hari ini rumah mertuanya sepi, hanya ada dirinya saja dan mertuanya. Khanza harus pulang karena mertuanya sakit dan Naya ada acara di keluarganya. Jadi, Sha hanya bermain dengan bunda dan omanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alisia ( Season 2)
Storie d'amoreWAJIB BACA ALISIA SEASON 1❗ NO PLAGIAT❗ Menikah karena dijodohkan awalnya tidak ada di kamus hidup seorang Alisia Malaika Tarasari. Namun, di usianya yang baru genap 23 tahun, bahkan lulus kuliah pun belum. Dan tidak dipungkiri ia harus dihadapkan d...