ꕤ•2

224 31 2
                                    

Apapun yang terjadi pada kita. Kita akan tetap bersama, seperti biasanya.
웃음꽃 (Smile Flower)
by SEVENTEEN

❞ 웃음꽃 (Smile Flower) by SEVENTEEN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ꕤꕤꕤ

Xiao Zhan merasakan tubuhnya seolah remuk tidak terbentuk, seluruh anggota geraknya terasa lemas bagaikan tidak ada tenaga, apalagi pada pusat tubuh. Wang Yibo yang katanya tidak akan masuk, diam-diam melakukan hal itu, bahkan tidak memberi waktu istirahat pada dirinya. Akhir kata, everyday means everyday.

Matahari sudah lama bekerja, kali ini sinarnya telah berwarna jingga pada ufuk barat saat Zhan baru saja membuka mata. Dia lupa sampai pukul berapa mereka bergumul, yang jelas Zhan ingat bahwa dia telah pelepasan sebanyak empat kali. Bahkan kala itu, Yibo tidak juga menghentikan temponya, tetap mengempur Zhan sebelum akhirnya mereka sama-sama tumbang dan terlelap dalam keadaan telanjang.

Kini suaminya sudah tidak lagi terlihat, tapi ada bunyi gemericik air dalam kamar mandi. Zhan yakin bahwa Yibo sedang membasuh diri. Hal ini didukung setelah beberapa menit, suaminya keluar dengan bathrobe yang membungkus tubuh. Masih ada sisa air pada ujung rambutnya, beberapa kesempatan menetes membasahi kain.

“Sudah bangun, by?”

Zhan mengangguk lesu, menempel pada Yibo yang sudah sepenuhnya mendudukkan diri di atas tempat tidur. Wangi shampoo juga sabun memenuhi penciuman Zhan, wangi yang selalu berhasil membuatnya tenang.

“Kamu wangi.”

Kecupan sayang Yibo daratkan pada puncak kepala Zhan, dia tersenyum lembut ketika menatap Zhan dengan manik teduhnya. “Aku juga suka aroma kamu. Lembut seperti kapas dan menenangkan seperti hujan.”

Zhan tidak pernah tahu seperti apa aroma tubuhnya yang Yibo sukai sebelum suaminya mengimplementasikannya ke dalam parfum. Menurut Zhan, aromanya tidak lebih menenangkan dari aroma sang suami. Jernih seperti air mengalir di tengah hutan, segar seperti kayu cendana, dan memabukkan seperti Emperor’s Smile. Intinya, dia selalu suka akan aroma Wang Yibo.

Aroma segar Yibo terasa sangat berbanding terbalik dengannya. Zhan yang masih tidak memakai selehai kain pun merasa kulitnya sangat lengket, terasa jorok karena sisa keringat yang begitu deras siang tadi. “Aku ingin mandi.” Keluhnya cemberut.

Dengan sigap Yibo mengangguk, dia kembali meninggalkan kecupan pada kening Zhan sebelum beranjak ke dalam kamar mandi. Zhan tahu apa yang suaminya lakukan, dan dia selalu suka bagaimana Yibo memperhatikannya setelah pergumulan panas mereka.

Masih dengan bathrobe yang melekat, Yibo kemudian berkata riang dengan rentangan tangan. “Air hangat menunggu.” Suaranya mendayu begitu lembut, seperti sedang berbicara dengan bocah lima tahun yang gampang menangis.

Melihat hal itu, Zhan ikut merentangkan tangan. Dia tidak malu ketika selimutnya terbebas dari tubuh saat Yibo menggendong Zhan di depan. Menahan berat tubuhnya dengan kedua tangan kekar. Lalu mereka melangkah menghampiri bathtub dengan air yang mengepul. Yibo juga menambahkan bath bomb ungu pastel, tidak lupa dengan lilin aromaterapi di tepian bak mandi.

Smile Flower ꕤ YiZhan [Unforgettable S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang