Happy reading
"KAMU INI KAPAN BISA NGERTIIN AKU SIH?AKU TUH CAPEK KERJA BUAT KAMU SAMA ANAK ANAK, KAMU MALAH NUDUH AKU YANG NGGAK NGGAK" teriak Doni, ayah Amel
Keributan sedang terjadi dirumah Amel. Rina, mamah Amel mendapatkan sebuah foto yang didalamnya ada suaminya dan seorang perempuan sedang bermesraan. Tentu saja Rina sangat marah, dan terjadilah keributan ini
"Terus kalau kamu emang kerja, foto tadi itu apa?!" Tanya Rina
"Jadi kamu lebih percaya foto itu dari pada sama aku? Suami kamu sendiri" ucap Doni
"Bisa jawab dulu nggak sih?" Ucap Rina
"Itu emang aku, tapi aku bukan selingkuh itu cuma klien aku" ucap Doni
"Gak mungkin klien semesra itu" ucap Rina
"Sudah lah Rina kalau kamu memang tidak percaya dengan aku, aku capek pulang kerja bukan nya disambut malah diajak ribut kayak gini! Aku tuh capek"
Prang
"AYAH STOP!"
Doni melempar vas bunga ke arah Rina, namun naas vas itu tidak mengenai Rina tapi justru mengenai dahi Amel
Doni terkejut melihat vas yang ia lempar mengenai Amel, lalu ia beranjak pergi dari rumah
"Ssh" ringis Amel merasakan pusing sekaligus perih di dahi nya
Amel berbalik "mamah gapapa?" Tanya nya
Rina menggelengkan kepalanya "minta mba sum buat obatin luka nya" ucapnya lalu meninggalkan Amel
Amel membersihkan pecahan vas yang berserakan dilantai sambil air matanya yang mulai mengalir
"Gak peduli banget ya anaknya luka gini, Mel Mel apa yang lo harapin dari ortu lo yang gila kerja dan gak mentingin anak" ucapnya sambil terkekeh miris
Mba sum datang menghampiri Amel
"Ya Allah non, kok bisa gini?" Tanya mba sum panik melihat dahi Amel berdarah
"Gapapa mba, luka kecil" ucap Amel
"Ayo mba obatin, biarin aja ini nanti mba yang beresin" ucap mba sum
"Gak usah mba, Amel mau ke kamar aja, lagian kan obat obatan di kotak p3k udah habis" ucap Amel
"Yaudah non Amel ganti baju dulu ke kamar, nanti mba suruh mang ujang buat beliin obat obatan nya, nanti mba bawain ke kamar non" ucap mba sum
"Iya mba, aku ke kamar dulu ya" ucap Amel
Amel pun beranjak menuju kamarnya
Sesampainya dikamar, Amel mengambil sesuatu di laci meja belajarnya lalu ia berjalan menuju kamar mandi. Saat dikamar mandi, ia menyalakan shower lalu ia bersandar di dinding kamar mandi dan terperosot lemah
"Hiks" isakan nya kini terdengar
Ia mengeluarkan benda yang tadi diambil. Sebuah cutter, lalu mulai membuat beberapa goresan ditangannya.
Darah segar mengalir ditangannya bersamaan dengan shower yang sedari tadi sudah mengalir. Perih rasanya. Namun rasa perih ditangannya tidak sebanding dengan perih dihatinya.
"Amel capek" ucapnya lirih
...
Kay sedang duduk bersama dengan Alvin. Mereka berdua sedang bersantai menikmati angin malam di balkon kamar.
"Bang, aku dipilih buat jadi bendahara sementara di OSIS, gapapa kan?" Tanya Kay
"Gapapa, asal gak mengganggu belajar kamu" jawab Alvin