PDL 18

11 1 0
                                    

Happy reading








Kay kini sedang berada di kamarnya. Ia sedang memikirkan tentang yang terjadi di sekolah. Bohong jika ia tidak sakit hati mendengar ucapan Vini. Ia memikirkan nya sampai sekarang.

"Gue lebay ya?" Ucapnya sambil terkekeh miris

"Introspeksi diri Kay, gak mungkin abang lo benci sama lo tanpa alasan, mungkin karena lo caper. Lo kan emang gitu, cari perhatian lebih supaya semua orang ngelirik lo, ngelihat lo, bahkan ngasihanin lo"

"Gak bisa mel, kalau dibiarin begini nanti kebiasaan, di kira dia doang kali yang punya masalah, gue juga punya, tapi gue gak nunjukin, gue gak koar koar minta dingertiin kayak dia!"

Kay kembali teringat dengan ucapan Vini

"Emang egois sih gue, caper juga, makanya Vini seemosi itu sama gue" ucap nya

Pintu kamarnya terbuka, terlihatlah Alvin yang baru datang dengan membawa paper bag ditangannya. Kay menatap Alvin malas, lalu ia memainkan ponselnya berpura pura mengabaikan Alvin.

"Kok gitu muka nya?" Tanya Alvin

Kay tidak menjawab, ia fokus dengan ponselnya.

Alvin menghela nafas, lalu ia duduk di sebelah Kay "maafin gue ya, kemarin gue bentak lo" ucapnya

Kay masih tidak menjawab

"Maafin dong" ucap Alvin

"Iya" ucap Kay

"Maaf ya, gue lupa kalau lo lagi pms, gue juga lagi banyak banget tugas dan kerjaan, jadi gue terlalu pusing sampe gue bentak lo" ucap Alvin

"Iya gapapa" ucap Kay

Alvin menyerahkan paper bag yang ia bawa, lalu mengeluarkan isinya.

"Nih makan dulu, Lo belum makan dari pulang sekolah" ucap Alvin mengeluarkan burger dan minuman nya

"Cerita nya nyogok gue nih biar dimaafin?" Tanya Kay

Alvin terkekeh "nggak sih, emang mau beliin aja, kata mba lo belum makan" ucap nya

Kay tersenyum "makasih bang" ucapnya lalu memakan burger tersebut

Alvin mengangguk lalu mengusap kepala Kay "kenapa ngurung diri dikamar? Ada masalah?" Tanya nya

"Dikit" jawab Kay

"Masalah apa?" Tanya Alvin

"Gue tengkar sama Vini" jawab Kay

"Kok bisa?" Tanya Alvin

"Jadi gue lagi cerita ke Amel, kebetulan disitu juga ada Andra, Alex sama Sean. Pas itu Alex lagi ke kantin dulu, karena kita ngumpul di rooftop. Gue terlalu sibuk cerita, dan Amel juga terlalu fokus dengerin gue, nah disitu Vini ngerasa di cuekin dan gak dianggap, terus dia emosi terus marah marah" jawab Kay menjelaskan

"Itu tangan lo kenapa?" Tanya Alvin lagi

"Di dorong Vini. Gue duluan sih yang dorong dia, tapi gak sampe jatuh, dia dorong gue entah kekencangan atau gue nya yang lemah" jawab Kay

"Jangan terlalu oversharing" ucap Alvin

Kay menoleh

"Gue ingetin, jangan terlalu oversharing ke siapapun, karena temen juga punya temen. Bisa jadi kalau Amel atau siapapun berteman sama orang yang gak suka sama lo, suatu hari dia cerita tentang betapa bencinya dia ke lo, dan tiba tiba Amel terpancing buat cerita tentang apa yang lo ceritain ke dia" peringat Alvin

Friendship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang