Chapter 2

25 21 3
                                    

Kalau kalian suka
Dengan ceritanya
Jangan lupa follow+vote+comment
Sebelum dibaca ya

Supaya author
Tambah semangat nulisnya😄

Perdebatan lagi-lagi terjadi antara Kayla dan Sulvi sang ibu. Perdebatan ini bukan yang pertama kalinya tapi sudah menjadi yang kesekian kalinya dan dengan topik yang sama.

"Kenapa ibu asal terima lamaran itu sih? Ibu kan juga belum kenal baik sama dia bu?"

"Ibu sangat kenal baik dengan dia, dia itu keluarga kita. Meskipun keluarga jauh, tapi ibu kenal dengan sangat baik anak itu, calon kamu."

"Tapi kan tetap aja, yang mau nikah itu aku, kenapa malah ibu yang asal pilih calon? Ini nggak adil buat aku, lebih baik ibu batalin semuanya, aku belum mau nikah bu."

Sulvi yang sedang membereskan bekas piring dan gelas yang sudah dipakai pun terhenti, "kamu lupa ya sudah berapa banyak lelaki yang datang kerumah ini dengan niat untuk melamarmu? Kamu kira akan ada lagi yang mau dekat sama kamu akibat ulah kamu itu?"

"Loh kok ibu jadi bahas yang udah lalu sih?"

"Bukan itu saja, kamu juga pernah janji mau bawa calon kamu sendiri, sayangnya belum juga kamu ajak kerumah, dia malah selingkuh dengan perempuan lain. Kali ini, tidak ada lagi bantahan ataupun protes-protesan, semua itu tidak akan mempan lagi dan juga jangan coba-coba kami kabur lagi dari rumah. Pokoknya keputusan ibu sudah bulat dan tidak boleh diganggu gugat, TITIK."

"Bapak." Rayu Kayla berharap bapaknya dapat membujuk Sulvi untuk membatalkan lamaran tersebut.

"Maaf nak, kali ini bapak tidak bisa bela kamu, ibu kamu benar, jadi bapak harap kali ini kamu dapat menerima keputusan ibu dan bapak." Pungkas Anis yang duduk di sofa sedari tadi menyaksikan perdebatan Kayla dan Sulvi.

"Ini nggak adil, kalian jahat." Kayla menghentakkan kaki dengan kesal lalu menuju kamar.

"Gimana? Lamarannya mau dibatalin nggak?" Tanya Rani.

"Nggak, mereka nggak mau hiks, apa aku kabur lagi aja ya supaya semuanya dibatalin."

"Kamu nggak usah macam-macam deh, nggak usah kabur-kaburan lagi, ujungnya-ujungnya juga kamu sendiri yang minta dijemput kayak hari itu."

Kayla AdzkiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang