6-The Villainess Princess

1.3K 285 40
                                    

"Putra mahkota." Sakura membungkuk sebentar, memberi hormat pada pangeran pertama kekaisaran.

Itachi tersenyum, calon kaisar itu kemudian memandang penampilan Sakura. "Lady Haruno sungguh-sungguh ingin berpartisipasi?"

"Benar yang mulia, izinkan saya berpartisipasi." Sakura mengakui keinginannya, dalam sejarah perburuan selalu di lakukan oleh laki-laki bangsawan dan kali ini dia ingin ikut berpartisipasi.

"Lady, bukan aku meremehkan mu. Tapi apa kau sungguh bisa?" Itachi bertanya hati-hati, dia mempertimbangkan ke selamatan Sakura yang memiliki kedudukan cukup tinggi dalam lingkup bangsawan. Meski dia tahu, belakangan ini Sakura banyak mendapatkan latihan fisik dari Sasori.

Memakuminya, Sakura tahu apa yang dia pinta adalah hal baru dan asing dalam sejarah. Tapi dia harus melakukannya, "Saya akan kembali sebagai pemenang."

Kizashi yang sedari tadi diam, menghela nafas panjang. "Putra mahkota, hamba mohon jangan izinkan putri saya."

Menoleh, Sakura memasang wajah cemberut. "Ayah." Suara Sakura mendayu manja, "Aku akan baik-baik saja," sambungnya mencoba menyakinkan.

C'mon, ini bagian dari rencananya. Dia harus ikut perburuan karena adegan penting berikutnya terjadi di dalam hutan.

Manik Itachi mengamati, dia diam memikirkan perintah yang harus di lakukan. Mengingat Kaisar Fugaku tidak dapat hadir karena mengalami masalah kesehatan. "Baiklah Lady, kau bisa mengikuti pertandingan," putusnya. "Namun dengan satu syarat."

Sakura mengangguk, "Saya akan melakukannya putra mahkota."

"Lady akan mengikuti perburuan kali ini di temani oleh pangeran Sasuke." Itachi memberitahu syarat, syarat yang membuat Kizashi menghela nafas lega karena putri satu-satunya akan pergi bersama seseorang yang dapat dia percaya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sasori memasang sapu tangan dari Sakura ujung pedangnya, dia memasangnya dengan tersenyum.

"Sasori!" Suara itu tidak asing baginya, membuat senyum di wajah putra Kizashi kini luntur.

Putra mahkota berjalan menghampiri tenda keluarga Haruno, dia memandang pada Sasori yang terlihat serius memasang sapu tangan. "Tahun ini dia memberimu sapu tangan?"

"Dia adikku, tentu saja dia memberiku." Raut wajah bangga menghiasi muka Sasori, dia lalu kembali memasang tampang serius.

Sebuah sapu tangan putih dengan hiasan bunga lavender tergeletak di atas meja, "Kau tidak memakai sapu tangan yang itu?" Sasori yang baru selesai memasang sapu tangan buatan Sakura, kini menoleh pada benda yang di maksud Itachi.

"Itu dari Saintess, aku akan menyimpannya," ujar Sasori, mengambil sapu tangan pemberian Hinata dan menaruhnya ke dalam saku.

"Aa, sekarang adikmu ada dua," jeda Itachi, membuat Sasori memandangnya. "Kalau begitu bukan ide yang buruk untuk berbagi Sakura denganku, ya dia calon Grand Duchess Uchiha," sambung Itachi.

Bola mata Sasori melebar, dia menatap horor Itachi. "Tidak, dia hanya adikku," bantahnya merasa enggan membayangkan adiknya menjadi adik ipar Itachi.

Menggoda Sasori yang posesif menjadi kesenangan tersendiri untuk putra mahkota, Itachi tertawa. "Tapi adikmu menyukai Sasuke."

"Dia bisa menjadi putri Haruno selamanya tanpa perlu menikah," ucap Sasori memilih opsi lain, toh tanpa menikah Sakura akan selalu hidup bahagia, Sasori sendiri yang akan memastikannya.

"Kau mengerikan," komentar Itachi, membuat Sasori sedikit tertohok.

Memasang sarung tangan, Sasori mendengus. "Kau memonopoli adikku, kenapa kau mengeluarkan perintah dia harus bersama Sasuke?" Memikirkan itu, membuat putra Duchess Mebuki geram sendiri.

The Villainess Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang