Di luar sudah gelap namun hujan deras tidak kunjung reda, Haechan dan Giselle masih terjebak di dalam toko yang dipenuhi oleh barang-barang antik.
Pertama kali keduanya masuk ke dalam toko tersebut, kesan yang mereka dapat tidak begitu mengenakan karena keadaan di dalam toko yang kurang terawat dengan banyaknya jaring laba-laba menghiasi tiap sudut ruangan serta benda-benda yang di pajang, belum lagi debu yang tebal di lantai yang langsung terbang menyambut wajah begitu mereka masuk ke dalam toko tersebut.
Karena di luar hujan deras, suasana di dalam toko pun terasa dingin dan lembab, akses listrik padam, dan satu-satunya pencahayaan di dalam toko berasal dari cahaya temaram lentera lawas yang diletakkan di atas meja.
Api dari lentera tersebut sudah menyala sebelum Giselle dan Haechan masuk ke dalam toko.
Jleder!!!
Suara petir yang kuat kembali terdengar.
Giselle dan Haechan yang tengah duduk di sofa panjang dengan menjaga jarak sejauh mungkin kompak tersentak kaget begitu mendengar suara petir yang kuat itu, terlebih Giselle yang mudah terkejut mendengar suara keras.
Giselle yang terkejut tanpa sadar mengikis habis jarak antara dirinya dengan Haechan yang tengah memeluk dirinya sendiri, jarak mereka menjadi dekat sehingga lengan mereka saling menempel, namun mereka sama-sama tidak menggubris hal tersebut karena kini mereka merasa kedinginan akibat seragam mereka yang basah terkena hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vice Versa : Giselle Haechan
FanfictionBody swap. Baik Haechan maupun Giselle, keduanya tidak pernah menyangka bahwa jiwa mereka akan tertukar. Di tengah penyelidikan untuk mengetahui penyebab sebenarnya kematian kedua orangtuanya, Giselle terpaksa harus menjalani hidupnya di raga milik...