Chapter 01

1.8K 207 54
                                    

Bulir keringat bercampur dengan hawa panas menyelimuti tubuh Giselle, meski tampak lelah namun itu tidak membuatnya menyerah dan berisitirahat walau hanya sejenak, jiwanya yang tekun bergejolak untuk tetap terus semangat mengangkut banyaknya kardu...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bulir keringat bercampur dengan hawa panas menyelimuti tubuh Giselle, meski tampak lelah namun itu tidak membuatnya menyerah dan berisitirahat walau hanya sejenak, jiwanya yang tekun bergejolak untuk tetap terus semangat mengangkut banyaknya kardus berisi barang-barang serta beberapa koper miliknya dari lantai dasar gedung menuju apartemen di lantai lima nomor 011.

Yang sangat disayangkan, lift gedung tidak bisa digunakan alias mengalami kerusakan teknis dan Giselle terpaksa harus menggunakan tangga darurat untuk sampai ke apartemen yang ia sewa dengan harga jauh lebih murah dari sekian banyaknya apartemen berukuran kecil yang berada di Seoul.

Giselle yang baru saja menuruni anak tangga bertolak pinggang saat menyadari bahwa dirinya hanya perlu menyeret satu koper beserta dua kardus yang berisi barang-barangnya menuju apartemennya lagi, setelah habis dengan itu maka Giselle akan bisa beristirahat dengan bebas dan bisa memanjakan tubuhnya dengan mandi lalu mengisi perutnya yang keroncongan.

"Untukmu." Suara dari seorang remaja laki-laki itu mengalihkan sejenak fokus Giselle saat tengah memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa membawa dua tumpuk kardus juga satu koper besar miliknya untuk sekali naik ke atas menuju apartemennya di lantai lima.

Giselle menoleh ke belakang, "Untukku?" Tanyanya, Giselle tersenyum saat melihat remaja laki-laki yang umurnya lebih muda darinya itu menyodorkan bunga yang entah apa jenisnya dan dipetiknya di mana, ujung dari tangkai bunga tersebut hanya di balut oleh kertas.

"Kau terlihat lelah jadi aku memberimu bunga agar kau bahagia dan kembali bersemangat." Ujarnya.

Dengan senang hati Giselle menerima bunga tersebut, "Terima kasih, Kang Jisung." Balas Giselle lalu memberikan usapan di puncak kepala remaja lelaki bernama Kang Jisung itu.

Jisung melangkah mundur, "Aku telah mencuci rambutku dengan shampo ramah lingkungan, dan sekarang rambutku jadi tercemar oleh debu yang bercampur dengan keringat dari tanganmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung melangkah mundur, "Aku telah mencuci rambutku dengan shampo ramah lingkungan, dan sekarang rambutku jadi tercemar oleh debu yang bercampur dengan keringat dari tanganmu." Ujar Jisung dengan ekspresi sebal, seketika Giselle langsung menarik tangannya.

Vice Versa : Giselle HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang