Body swap.
Baik Haechan maupun Giselle, keduanya tidak pernah menyangka bahwa jiwa mereka akan tertukar.
Di tengah penyelidikan untuk mengetahui penyebab sebenarnya kematian kedua orangtuanya, Giselle terpaksa harus menjalani hidupnya di raga milik...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sekarang kau tinggal di mana, Giselle? Kenapa tiba-tiba kau pergi ke Seoul sendirian?"
"Sekarang aku tinggal di Chic Violet Apartment, Paman. Maaf kalau aku pergi ke Seoul secara mendadak dan baru bilang pada Paman."
"Tapi kenapa harus di Seoul?"
"Aku tidak ingin mengganggu ketenangan keluarga Paman Suho."
"Kehadiranmu samasekali tidak menggangu ketenangan kami, Giselle. Kau sudah Paman anggap seperti anak Paman sendiri. Ayahmu adalah sahabat dekat Paman dari dulu."
"Aku sudah besar, Paman. Lagi pula Paman memiliki keluarga yang harus Paman nomor satu kan, aku sudah tidak pantas lagi tinggal di rumah Paman. Aku tidak enak hati dengan Bibi Irene dan Karina."
"Tapi, Giselle. Paman sudah berjanji pada Ayahmu kalau Paman akan selalu menjagamu seperti putri kandung Paman sendiri. Paman mohon pulang lah ke Jeju."
"Maaf tapi aku tidak bisa, Paman. Aku akan tetap tinggal sendiri di sini. Tidak ada yang perlu Paman khawatirkan tentang aku. Aku bisa menjaga diriku sendiri."
"Masalahnya kau itu sendirian dan tidak memiliki siapa pun di sana, bagaimana kalau---"
"Paman..."
"Ya sudah kalau itu memang keputusanmu, tapi kalau kau berubah pikiran kau bisa pulang ke Jeju kapan pun kau mau. Setiap bulan Paman juga akan mengirimkan uang ke rekeningmu untuk hidupmu di sana."
"Paman tidak perlu melakukan itu, aku bisa mencari uang sendiri di Seoul untuk biaya sekolah dan juga untuk hidupku sendiri."
"Kerja paruh waktu? Tidak, Giselle. Kenapa kau jadi sejahat ini pada Paman? Apa kau lupa kalau Ayahmu punya peran penting di hidup Paman karena sudah menyelamatkan lahan perkebunan milik Paman itu?"
"Biarkan Paman balas pertolongan yang dulu Ayahmu berikan pada Paman, Giselle."
"Tapi, Paman---"
"Fokus saja pada sekolahmu dan keselamatan dirimu di Seoul, kalau kau membutuhkan sesuatu kau hanya perlu bilang langsung ke Paman."
"Paman Suho---"
"Ini sudah lewat tengah malam dan kau harus tidur sekarang juga. Paman tutup panggilan ini, Selamat malam, Giselle."
"Baiklah, Paman Suho. Selamat malam juga."
Giselle menghela nafas seraya menatap layar ponsel pintar miliknya begitu panggilan suara tersebut berakhir, memperhatikan foto dirinya bersama kedua orang tuanya yang ia setting menjadi lockscreen di ponsel pintar miliknya itu.
