8 (side story of Sannan Adhikari)

198 10 0
                                    

[Side story: Sannan Adhikari]

Sannan menyalakan ponsel nya lalu mengetikan pesan untuk mengambil cuti hari ini dan dua hari berikutnya karena ada acara keluarga, setelah mendapat izin ia melemparkan ponsel nya lalu kembali meringkuk di sudut ruangan.

Entah kenapa hari ini apartemen nya terasa menyedihkan, bukan! Bukan unit apartemen milik nya! Tapi kedatangan tamu tak di undang lah yang membuat keadaannya menjadi se kacau ini.

"It's okay Sannan! Lu harus nya udah terbiasa akan hal ini! Masa udah berkali-kali ngalamin masih kek gini sih?." Sannan memberikan dirinya butterfly hug berusaha menenangkan dirinya.

■■■

Zanna berjalan menuju ruangan tim gabungan dengan terus bercengkrama dengan seseorang dari balik telepon nya, dari earphone yang digunakan Zanna ia mendengar temannya tertawa dan terus meledek nya.

"Jadi gimana? Beneran bakal balikan kan? Bukan jadi pet doang kan." Perempuan itu memberondong Zanna dengan banyak pertanyaan.

"Iya iya kali ini bakal baikan... gua udah sampe ruangan gua nih nanti kalo gua matiin tiba tiba berarti lagi ribet banget yaa."

"Sipp laaah"

Dari jauh Zanna melihat karyawan yang selalu bersama Sannan berjalan sendiri dengan beberapa dokumen di tangan nya. "Hai Je! Udah repot aja pagi pagi gini.. Oh iya Sannan di mana?"

"Itu Na, si Sanan izin ada acara keluarga katanya." Ucap pria itu sambil masih menata urutan kertas nya..

Zanna berpikir sejenak. "Keluarga?."

"Iya keknya gitu dah Na. Hari ini si Sannan ambil cuti dulu, katanya agak nggak enak badan juga sih jadi mungkin besok nggak masuk juga."

"Besok juga?." Tanya nya tak percaya lalu di jawab anggukan santai dari Jefri.

"Je bilangin ke anak anak gua izin bentar ya, gua usahain jam makan siang udah balik lagi kok. Toh kerjaan gua sebenernya udah gua kerjain tadi malem kok." Jefri mengacungkan jempol nya tinggi tinggi karena Zanna terlihat terburu buru.

■■■

Zanna bergegas menuju apartemen Sannan meskipun tadi ada karyawan lain juga yang memberi tahu kenapa pria itu kengambil cuti. Tapi tetap saja feeling adalah feeling, dan selalunya feeling Zanna jarang meleset jauh dari tebakan nya.

Ia menekan bel unit Sannan tapi tidak ada respon dari dalam, ia lalu mencoba mengetuk apartemen Sannan, untung nya tak lama dari dalam terdengar suara langkah kaki seperti setengah berlari lalu seperti menabrak pintu juga. Tapi setelah di tunggu pintu itu tak kunjung terbuka membuat Zanna tambah khawatir.

"Kak Sannan ini aku Zanna." Ucap wanita itu spontan.

Perlahan lahan pintu terbuka seperti mempersilahkan Zanna masuk, karena merasa aneh dengan sikap orang di balik pintu yang di curigai bukan Sannan maka ia membuka tas nya dan menaruh tangan di sana untuk mengambil pisau lipat milik nya.

Tapi di saat yang bersamaan ia berdoa kalau tidak akan terjadi apa apa pada Sannan.

Ia memasuki unit apartemen Sannan dan menatap waspada ke balik pintu nya namun ia melihat Sannan di sana menghadap tembok.

"Kak??."

Zanna menarik paksa pria itu agar menatap ke arah nya, saat pria itu berbalik alangkah terkejut nya Zanna melihat wajah pria itu penuh air mata dan bahkan suara napas sesegukan nya masih terdengar dengan jelas.

"Heeii?? Kamu kenapa kak??."

Sannan langsung memeluk wanita itu sampai pria itu tersentak, dan kini ia terbangun karena yang barusan hanyalah mimpi belaka.

My subby my hubby: cemburu kak?? (Clear!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang