Belanja

548 66 2
                                    

"Muat Pin?"

"Menurut loe aja deh???"

Ricky tertawa melihat Gyuvin yang terhimpit diantara Hanbin dan Gunwook di kursi belakang. Jiwoong dengan tenang menikmati solo seat sebelah Ricky. Sedangkan di kursi tengah ada Taerae, Zhanghao, Yujin, dan Matthew, sempit memang tapi mau gimana lagi salahkan mobil Jiwoong yang sekarang lagi berdiam diri dibengkel.

Hari ini mereka akan menghabiskan uang 200+57 ribu mereka hasil bekerja dadakan di hajatan pak RT. Hanbin sudah menyimpan uang itu selama 3 minggu, penghuni kost sok artis semua (kecuali Jiwoong yang rill artis) pada sibuk sendiri-sendiri.

Zhanghao selaku mama kost Abah Im sudah membagi kebutuhan apa aja yang dibeli dengan uang 257.000 itu, dibantu dengan Taerae yang memang perhitungan sebagai mantan bendahara organisasi, perpaduan yang cocok. Jadi mereka membawa 2 keranjang, yang satu khusus kebutuhan yang nantinya dibayar dengan yang 257.000 itu, dan yang satu untuk kebutuhan masing-masing penghuni kost.

"Aku sama Taerae yang belanja kebutuhan, kalian bawa keranjang satunya" Ucap Zhanghao yang langsung diangguki lainnya.

"Yujin mau naik?" Tawar Jiwoong.

"Gas Cil entar aku yang dorong" Ujar Gyuvin yang langsung di larang oleh Jiwoong, yang ada malah dia nabrak etalase karna Gyuvin dorongnya ngawur.

Telah berpisah dengan The Im-ers lainnya, kini Zhanghao dan Taere dengan cekatan mengambil kebutuhan utama seperti beras, telur, minyak, daging, bumbu instan dan bumbu bubuk, dan jangan lupakan mie instan.

"Bang mie kuah apa goreng?"

"Beli aja lima goreng lima kuah"

"Siaappp" Taerae memasukan kedua jenis mie itu kedalam keranjang.

Kini mereka berjalan menuju tempat daging.

"Bang dagingnya utuh apa cincang?"

"Cincang aja"

"Pak daging cincang nya 1 kg"

Lihat betapa pro nya mama Zhanghao dan 'putri' tertuanya. Cocok nih jadi mantu dan mertua idaman. Satset kesana kemari memilih bahan-bahan dapur demi kesejahteraan perut penghuni kos Abah Im.

Sedangkan di sisi lain Jiwoong selalu memberikan pesan pada para adik-adiknya "Jangan sampai kalian masukin barang sebelum dicatat dulu, paham?" gini-gini mereka kalau belanja bulanan ber 9 abisnya bisa jutaan.

Yeah mereka menerapkan list itu biar mudah split bill diakhir.

"Bang Ji aku sama Iky ambil keranjang lagi ya? biar cepet kelar" Jiwoong mengangguk, dengan cepat Gyuvin dan Ricky pergi mengambil mengambil keranjang.

"BANG PINN IKUTTT" Teriak Yujin yang langsung lari mengejar Gyuvin.

Akhirnya tim belanja bebas dibagi menjadi dua, tim 1 Jiwoong, Gunwook, Matthew, Hanbin, dan tim 2 Gyuvin, Ricky, Yujin.

Tim 1 mengelilingi etalase makanan dengan tenang, berbeda dengan Tim 2 yang dipimpin Yujin sebagai nahkoda keranjang dan Gyuvin yang mendorongnya langsung mengunjungi sisi elektronik.

"Cil kabel Iphone dong, yang item itu" Yujin yang tugasnya mengambil barang mengangguk suruhan Ricky.

"Eh iya Cil itu juga kabel olor" Tunjuk Gyuvin ke salah satu kabel olor.

"Jangan lupa di list ya bang, barang kalian mahal semua"

"Catatin dong Cil" Pinta Gyuvin.

"Punyaku juga dong" Tambah Ricky.

"Dih dasar, susu kotak satu sama coklat satu deal?" Gyuvin dan Ricky mengangguk.

Gyuvin lanjut mendorong keranjang yang ada Yujin di dalamnya, berat sih berat tapi demi membahagiakan si bungsu apa yang engga.

"Bang ketempat jajan dong..."

"Oke siap...pegangan ya Cil vroomm vroomm" Gyuvin mendorong keranjang dengan kecepatan penuh disusul tawa Ricky dan Yujin.


Duaaakkk...

Mampus mereka nabrak orang...

"Maaf kita ga--EALAH GUNUK"
Gunwook yang pantadnya baru saja tertabrak keranjang hanya mengaduh kesakitan.

"Yaudah sih maa--ADUH DUH" Gyuvin melirik Jiwoong yang kini menjewer telinganya.

"Tuli banget ih dibilangin jangan ngebut"

"I-ih iya Bang Ji maafff"

"Udah Bang Won malu diliatin banyak orang" Ucap Matthew yang tersadar kini banyak orang yang tengah memperhatikan mereka.

"Jiwoong Matthew bukan Jiwoon"

"Hehhehhe"

"Dah Vin dorong Yujin nya pelan-pelan aja" Himbau Hanbin yang diangguki Gyuvin.

Trio kematian itu langsung buru-buru kabur ke etalase jajanan, kabur menjauhi Jiwoong dkk.

Setelah puas berputar-putar seisi supermarket, akhirnya mereka memutuskan untuk mencari tim Jiwoong dan Zhanghao. Keranjang mereka sudah penuh, separuhnya penuh dengan badan Yujin, separuhnya berisi barang-barang mereka yang setengahnya milik Ricky dan separuhnya milik Yujin dan Gyuvin.

"Loh Bang Bin mana?" Tanya Gyuvin seketika mereka bertemu tim Jiwoong.

"Masi bantuin Hao sama Tere belanja" Jiwoong menunjuk etalase dekat daerah pembalut wanita, terlihat tiga kepala familiar yang tengah memilih barang disitu.

"Oh...Bang Hao beli pembalut kah?"



Buaakk

"AAWW..." Gyuvin memegang kepala kanannya yang baru saja tertimpuk tisu dapur.

Zhanghao lah pelaku pelemparan tisu itu. Enak saja pria tulen gini dibilang butuh pembalut.

"A-ampun Bang"

"Ndang antri sebelum tak lempari karung beras"

Gyuvin langsung ngibrit mendorong keranjang yang berisi Yujin ke kasir. Yujin yang awalnya mau turun akhirnya gak jadi gara-gara Gyuvin main dorong keranjang. Jadinya Yujin gak bisa turun sampai di kasir.

Lihat??

Sekarang Yujin menahan malu didalam keranjang selagi mengeluarkan satu-persatu barang dikeranjang untuk di piiip oleh kasir. Mau turun tempatnya sempit malah ngerusuh nantinya, gak turun ya kok malu banget.

"Sekalian ini mbak di scan juga" Tunjuk Gyuvin pada dahi Yujin.

Plaakkk

"DUHHH DEK PERUTKU"

"Dak dek dak dek, minggir Bang, Yujin mau turun" Yujin mendorong paksa Gyuvin yang berada di samping keranjang.


👾👾👾


"Ke rekening yang biasanya ya abang-abang adik-adik" Ucap Ricky di tengah hingar bingarnya food court.

"Bentar ini totalannya masih loading, tak kirim di grup kost an" Taerae mengangkat hpnya tinggi-tinggi dan menggoyangkannya perlahan, katanya sih bisa dapet sinyal kalau digituin.

tiingg
tiingg
tiingg

Totalan split bill setiap anak telah terkirim.

"Buset Iky habis 1jt sendiri" Cibir Gunwook.

"Untung bukan pake kartuku, bisa tekor inimah" Ucap Jiwoong.

"Bin aku nitip kamu dulu ya? Gajiku baru turun lusa" Mohon Zhanghao pada pemuda di sebelahnya.

"Iya Bang santai ajaa, abis berapa?"

"Cuman 286rb ajaa" Hanbin mengangguk lalu segera mengontak ngatik hpnya.

Tiiingg..

"Rick uda masuk kan? punyaku jadi satu sama Bang Hao"

Ricky mengangguk "Terimakasih papa mama"

Kost Abah Im | zb1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang