"Sudah siap semua???"
"Dah Bang Woonn"
"Jaket aman??"
"Aman!!!"
"Gass!!!"
Ngnnngggg...
Vrumm vrumm...Brroooommmmmm....
Dengan perlahan Ricky menurunkan motor R15 hitamnya dari garasi kost. Gelapnya malam tak melunturkan ketampanan Ricky yang hanya tampak matanya saja, salahkan helm full face yang menutupi wajah paripurnanya. Ditambah outfitnya yang starboy banget, beuh idaman cewe-cewe nih.
Motor kedua tak mau kalah, dengan Gyuvin yang membawa CBR150r dipadukan dengan outfit khas anak rebel kesayangan guru bk. Eitt jangan lupakan sosok mungil yang kini memegang erat kantong baju Gyuvin, siapa lagi kalau bukan Yujin.
"Bang ngebut ya?"
"Yoi Cil, makanya pegangan yang erat" Gyuvin mengeratkan tangan Yujin pada saku bajunya.
Motor ketiga keluar, XSR 155 hitam doff yang cocok dengan sang pengemudi berbadan besar, kalau kata Ce Ningning 'big boy'. Dibelakangnya terdapat sesosok bebek-Taerae yang tengah menyusun playlist lagu yang terhubung dengan intercom mereka berdua.
"Wook mau lagu mellow ga?"
"Jangan dong Bang nanti ngantuk"
Dibelakangnya disusul motor yang sama, hanya beda warna saja. Jiwoong merapatkan sarung tangan yang ia gunakan, maklunm faktor U, takut masuk angin. Sedangkan dibelakangnya, Matthew tengah mencoba intercom barunya.
"Tes tes...bang Jiwoonnn"
"Jiwoong, W-O-O-N-G"
Terakhir, CBR250rr hitam keluar dengan gaharnya, terlihat keren memang, walaupun sebenarnya saat ini sang pengemudi merindukan motor lamanya. Ceritanya panjang, semua ini berawal dari sang Mama tercinta yang selalu mengeluh punggungnya sakit setelah dibonceng oleh sang Papa, sehingga Papa Sung terpaksa menukar CBR250rr tersebut dengan Nmax kesayangan Hanbin.
"Abinn aku mau naik yaa" Aba-aba Zhanghao, dirinya baru saja mengunci pagar garasi kost. Hanbin mengangguk, lalu menurunkan step untuk pijakan Zhanghao."Bang depan kost langsung tancap gas ya?" Tanya Ricky.
"Yoi Ky" Jawab Jiwoong.
Hanbin memindahkan tangan Zhanghao dari bahunya untuk dilingkarkan pada pinggangnya "Jangan pegang bahu Hao, kaya orang naik kuda" Zhanghao yang mendengar Hanbin memanggilnya 'Hao' langsung mencubit perut Hanbin.
"Eh eh iya ampunn Bangg, dah ah pegangan yang kuat, izin ngebut ya Hao?"
"Serahmu Biinn" Cibir Zhanghao yang disusul kekehan Hanbin.
Kelima motor tersebut melaju dengan sopan dengan komando Ricky, namun seketika kelimanya mencapai ujung gang, bunyi knalpot tak bisa terhindarkan, gas di tarik hingga batas maksimalnya, kekehan demi kekehan terdengar menenuhi malam minggu ini.
"YEEYY NGEBUTT!!!"
"Hold tight Yucill, Ricky uda di depan sana, lets fcking chase him"
"LETSS GOO BANGG PINNN!!!!!" Teriak Yujin selagi memperkuat rengkuhannya pada Gyuvin.
"Bang mau nyusul Gyuvin?"
"Bebas Wook, Heaven and back?"
"My pleasure..." Dengat cepat Taerae memilih lagu tersebut. Bersamaan dengan lagu diputar, semakin cepat motor tersebut dipacu oleh Gunwook.
"Bang gamau nyusul?" Tanya Matthew.
"Kamu gapapa? minggu depan ada praktik bedah kan?"
"Umm, yess..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Abah Im | zb1
FanfictionPara penghuni kost Abah Im dengan segala keunikannya bersatu menjadi 'The Im-ers' "Ga bisa, besok abang ada shooting pagi" "GYUVIN JANGAN DI GANGGU TERUS YUJIN NYA!" "Bang Hao butuh bantuan ga?" "Infokan request lagu??" "Cie sepi ya ditinggal Matthe...