PINDAHAN

44 9 0
                                    

𝙒𝙚𝙡𝙡𝙘𝙤𝙢𝙚........

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜.....

Khaza menggeliat merasa terganggu dengan cahaya yang masuk, membuka matanya perlahan dan menoleh mendapati Aska masih tertidur pulas, mencoba bangun mendudukkan dirinya ditepi ranjang melirik jam sebentar lalu bangun untuk mandi.

Ceklek pintu kamar mandi terbuka menampilkan soso Khanza sudah fresh melihat keatas ranjang dengan Aska yang masih tertidur.

"Kebo banget sih, " Gumamnya mendekati Aska dan mencoba membangunkannya.

"Kakk bangun kakk, " Ucapnya sambil menggoyahkan badan Aska sedangkan Aska tidak merespon apa-apa.

"KAKKKKKK BANGUNNNN!!!!!," Teriaknya pas di telinga Aska .

"Hemm 5 menit, " Gumam Aska tanpa membuka mata.

"5 lima menit pala lo kak, BANGUNNN UDAH SIANGG, " Teriaknya lagi Aska yang terganggu dengan suara cempreng itu mulai membuka makanya mendapati seorang gadis yang menatapnya sambil  bercakak pinggang.

"Berisik, "ucapnya dengan berdiri melenggang menunu kamar mandi.

" Hehhh gw ga bakal berisik kalo lo dibangunin gampang, lo tidur kek orang mati susah di bangunin, "dumelnya kesal lalu keluar dari kamar untuk menemui bundanya.

Tapp... Tap...tap....., suara langkah kaki memasukki dapur, Khanza melihat bundanya menyiapkan sarapan.

" Bun, "panggil Khanza.

" Ehhh? Pengantin baru udah bangun?, "tanya Asha.

" Apa sih, "jawab Khanza kesal sedangkan Asha hanya terkekeh.

" Maaf Khanza bangun telat ga bisa bantuin bunda deh, "ucapnya pada sang bunda.

" Gpp bunda tau kamu capek, sekarang bantuin bunda tata makanannya dimeja, "ucapnya sambil memberikan dua piring berisi makanan kepada Khanza.

" Siap, "jawabnya langsung mengambil alih piring tersebut.

" Nahhh udah siap, kamu panggil Aska gih kita sarapan bareng-bareng bunda mau manggil ayah dulu, "kata Asha lalu beranjak menemui sang suami, Khanza pun bergegas naik menuju kamarnya.

Pintu kamar dibuka menampilkan Aska yang baru keluar kamar mandi,

" Kak turun dulu sarapan, "ucapnya langsung berbalik badan ingin kembali kebawah belum sempat ia melangkah suara Aska membuatnya mengurungkan niatnya.

" Tungguu, barng, "kata Aska singkat, menggantung handuk dan menghampiri Khanza.

" Ayo, "ajaknya pada Khanza.

" Hahh? Oh ayo, "balasnya sedikit kikuk, mereka berdua berjalan berdampingan turun menuju ruang makan yang sudah terdapat Asha dan Bagas.

" Pagi yah bun, "sapa Aska dibalaa senyuman hangat oleh kedua orang itu, Segera Aska duduk di kursinya diikuti Khanza disampingnya.

Saat Khanza ingin mengambil nasi untuk dirinya pergerakannya dihentikan oleh Asha.

" Za kamu ambillin dulu suami kamu, "kata Asha melihat Khanza. 

" Harus ya bun?, "tanya Khanza.

" Harus dong, "ucap Asha sambil tersenyum sedangkan Khanza pasrah mengambil piring Aska dan mengambilkan makanan untuknya.

ASKANZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang