5. I'm Jealouse

36 4 0
                                    

"Kamu kemana aja? Kenapa lama banget?" Kalimat tanya yang langsung Davino berikan kepada kekasihnya yang baru saja tiba. "Kamu beli apa aja, sayang?" Tanyanya dengan netra yang sudah membelalak, melihat jinjingan yang kekasihnya bawa sangat banyak.

Sementara Devina langsung duduk di depan kekasihnya dengan senyuman mengembang. Memberikan satu belanjaan kepada kekasihnya. "Dav, pake coba." Pintanya.

Davino yang mendengarnya pun langsung mengerutkan dahinya bingung. Namun tangannya tetap mengambil jinjingan yang diberikan kekasihnya, lalu Membukanya dan ternyata isinya hoodie berwarna hitam dengan motif ditengahnya. "Pake yang." Pinta sang kekasih, dan ia langsung memakai hoodie itu, sesuai dengan permintaannya.

"Gimana, yang?" Tanyanya meminta pendapat kekasihnya, setelah memakai hoodie pemberian sang kekasih.

'Ya Tuhan. Tampan banget.' Batin Devina yang sedari tadi tidak mengalihkan tatapannya menatap kekasihnya yang saat ini sudah memakai hoodie pemberiannya.

"Sayang." Teguran yang ia berikan, karena kekasihnya yang tidak menjawab pertanyaannya, dan malah melamun.

"Ganteng banget." Jawaban yang Devina berikan apa adanya, yang membuat kekasihnya langsung terkekeh. Namun kekehannya tidak bertahan lama setelah melihat mejanya yang begitu penuh dengan makanan.

"Yang, kenapa beli banyak banget? Nanti siapa yang bakalan abisin? Kamu--" omelan yang Davino berikan langsung terpotong begitu saja, dan berubah menjadi senyuman karena melihat kekasihnya yang tengah ber-aegyo.

"Nah gitu dong." Ujaran senang yang Devina berikan, ketika melihat kekasihnya yang sudah menunjukkan senyuman eye smile andalannya.

Davino sendiri gemas melihat senyuman kekasihnya. Ia langsung mencubit hidung sang kekasih. "Kenapa sih, kamu selalu punya cara supaya aku gak marah?" Tanyanya.

Devina hanya bisa tersenyum, lalu mengedihkan bahunya, dan mulai memakan makanannya. Setelah menyicipi satu suap semua makanan yanga da di meja, ia langsung memberhentikan makanannya. "Aku kenyang." Ujarnya.

"Dev." Teguran yang terus Davino keluarkan akan cara makan kekasihnya yang sangat tidak bagus.

"Aku kenyang, Davinoku sayang. Kalau aku paksa, nanti aku bisa muntah. Kamu emangnya tega melihat aku muntah?" Ujar Devina lagi dengan aegyo-nya. Tak lupa ia menyuapi kekasihnya untuk memakan makanan yang ia beli.

Dengan terpaksa Davino menuruti keinginan kekasih mungilnya ini. Mana bisa dia nolak tuh. Paling gak bisa dia nolak kekasihnya, kalo kekasihnya ini udah aegyo. Apalagi kalau menatap netra kekasihnya yang sangat jernih, yang menjadi andalan kekasihnya.

Setelah makan, mereka berdua bergegas nonton. Tapi sebelumnya, mereka memesan satu popcron berukuran besar, 2 cola dan beberapa camilan tambahan buat nonton nanti. Mereka mulai nonton bersama, menikmati film yang tengah berputar dengan saling menggenggam tangan dan makan. Layaknya pasangan muda yang tengah di mabuk cinta.
---

"Mau kemana lagi, sayang?" Tanya Devina, ketika kekasihnya ini membawa dirinya ke arah toko perhiasan dan masuk kedalam toko pernak pernik.

"Kalung kesehatannya 2 ya." Pinta Davino kepada petugas disini.

Setelah petugas tersebut menunjukkan kalung yang dimaksud, ia langsung memintanya langsung dibawa ke kasir untuk langsung dibayar. Setelah membayar, ia langsung memakaikan salah satu kalung couple miliknya kepada kekasihnya. "Jangan di buka ya yang." Pintanya.

Devina mengangguk dan langsung memfoto kalung mereka untuk dimasukkan kedalam album. Setelah berhasil memfoto, mereka berdua bergegas untuk pulang.

"Mau nginep lagi, atau pulang ke kostan kamu?" Tanya Davino yang sedang menyetir mobil.

DON'T LEAVE ME - HAESELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang