Part 3
Tak lama setelah aku meraih orgasme, tiba-tiba kepalaku kembali pusing dan bisikan ghaib itu mengiang lagi di telingaku “Bangkitlah yang mulia Ken. Kutukanmu sudah lepas. Saatnya membalas dendam.” Tanpa sadar aku tiba-tiba bangkit lalu kulepas sumpalan cd kak Tiwi di mulutku dan menghampiri mereka berdua. Aku kemudian melepaskan dua tiruanku lalu menyergap kak Lulu. Kak Tiwi yang terkejut akan seranganku berusaha melarikan diri namun aku tarik tubuhnya dengan levitation hingga jatuh di dekapanku. “Ken, kamu mau apa ? Jangann… aahhh…” aku langsung menidih kak Tiwi lalu meremas toketnya yang masih terbungkus piyama tipis dengan ganas. Kemudian kusingkap rok kak Tiwi dan memperlihatkan garis belahan yang masih rapat dan ditumbuhi bulu yang lebat. Aku langsung masukkan jariku dan kuobok-obok vaginanya. Kak Tiwi yang berusaha melawan akhirnya pasrah menerima seranganku kemudian mengerang keenakan.
Di satu sisi, tiruanku sedang memainkan tubuh kak Lulu yang sudah telanjang bulat dan hanya menyisakan jilbab hijau muda. “aahhh.. Keenn… teruss sayang… aku keluarr.. aahhhh..” kak Tiwi mencapai orgasmenya dan terbaring lemas. Aku langsung arahkan penisku yang kembali tegak kearah vaginanya dan kumasukkan kedalam. “Ken… jangaann…” kak Tiwi hanya meracau pelan sambil tangannya yang lemah berusaha mendorongku tapi tidak berguna karena dia masih lemas. Setelah beberapa kali mendorong masuk, akhirnya penisku berhasil menembus kedalam vaginanya dan merobek selaput dara yang dijaga kak Tiwi untuk diberikan pada suaminya kelak. “AAaahhhhh… sakiitt Keenn…” kak Tiwi berteriak keras namun karena aku memasang peredam suara bayangan di sekitarku, suaranya tidak terdengar hingga jauh lalu air mata keluar dari ujung matanya. Aku seka air matanya kemudian langsung kugenjot tubuhnya dengan cepat dan kasar. “jangan disitu… jangaann… aaahhhh…hyaaaa” Di sisi lain, penis kedua tiruanku berhasil membobol vagina dan lubang anus kak Lulu hingga dia berteriak kesakitan. Tiruanku kemudian menggenjot penisnya dengan brutal hingga tubuh kak Lulu terguncang-guncang. Setelah satu jam, aku dan tiruanku akan mencapai orgasme, “Aku keluar… yeah…. Crot.” , “Haahh… jangan didalem…. Aaahhh tidaakkk…” spermaku langsung menyembur keluar dan memenuhi vagina kak Tiwi. Sementara kulihat tiruanku sudah berubah menjadi sperma yang menyelimuti seluruh tubuh kak Lulu yang tergeletak lemas. Kulihat darah perawan bercampur sperma tiruanku meleleh keluar dari vagina dan lubang anusnya. Kucabut penisku dan spermaku yang tidak tertampung meleleh keluar beserta darah perawan kak Tiwi. “Terimakasih kakak-kakak mentorku, berkat kalian kini aku bebas dan akan menikmati gadis-gadis di kampus ini.” aku berpakaian dan kembali ke kemahku. Aku meninggalkan kedua mentorku yang baik dan alim tergeletak sambil bersimbah sperma. Sejak peristiwa pemerkosaan makrab, kak Tiwi dan kak Lulu menjadi budak seksku dan setiap kumpul kelompok di kosanku selesai kami bermain threesome hingga puas. Aku juga akhirnya mendapatkan ingatan lamaku yang dibelenggu selama 18 tahun. Kini aku adalah si mahasiswa sekaligus dewa seks, Ken.
Jangan lupa untuk vote dan komentar
Jika bagus kan ku lanjutin
KAMU SEDANG MEMBACA
Fakultas Seks
RomanceNamaku Ken, aku adalah lelaki Indonesia yang menetap di Jerman. Masa kecilku kuhabiskan di negeri juara piala dunia 2014 ini. Sejak bayi, aku tidak mengenal kedua orangtuaku dan dirawat oleh kakekku. Setelah aku lulus SMP, kakekku meninggal karena p...