Part 1
Acara ospek yang melelahkan akhirnya selesai. Kelompokku mendapat kelompok terbaik dan kedua mentorku juga mendapatkan penghargaan pasangan mentor terbaik. Lalu aku berinisiatif untuk menghabiskan hadiah penghargaan tersebut dengan mengadakan pesta barbeque di kontrakanku. Tetapi, dari 10 orang di kelompok hanya 5 orang yang bisa hadir yaitu aku, kak Tiwi, kak Lulu serta dua teman seangkatanku Eka dan Fitri. Pesta barbeque berlangsung meriah dan sisa uangnya akan kami belikan kado untuk teman-teman yang tidak datang. Saat membereskan sisa acara, pandanganku tertuju pada Eka yang sedang nungging memunguti sisa-sisa arang dan terlihat jelas bongkahan pantat yang tercetak dari jins ketat yang dipakainya. Aku mulai membayangkan penisku digoyang oleh pantat semok Eka dan tak terasa celanaku mulai merasa sempit.“Hayo, lagi lihatin apa ?” tiba-tiba Kak Tiwi membisik kearahku sehingga membuyarkan imajinasiku, kak Lulu dari kejauhan hanya tersenyum sambil tertawa kecil. Aku hanya balas dengan senyum kecut kemudian memasukkan panggangan ke gudang.Setelah acara memanggang selesai, aku dan kelompokku kemudian makan dan minum dengan lahap. Gadis-gadis itu tentunya tidak tahu kalau minumannya sudah kucampur obat perangsang dan tentunya aku sudah merencanakan sesuatu yang menarik terutama kepada Eka dan Fitri. Setelah beberapa menit, efek obat itu mulai bereaksi. Eka dan Fitri mulai tidak nyaman dan merasakan hawa gerah. “Ken, AC kosan lo mati ya ? gerah banget nih.” Keluh Eka dan Fitri sambil mengibaskan jilbabnya. Kak Tiwi dan kak Lulu hanya menggelengkan kepada kearahku sambil tersenyum ketika mereka sadar kalau Eka dan Fitri sudah dirasuki efek obat perangsang tadi. Kemudian tanpa diduga kak Tiwi dan kak Lulu langsung menyerbu Eka dan Fitri. Kak Tiwi memeluk dan menciumi Eka, sementara Kak Lulu langsung memeluk Fitri dan memainkan payudaranya yang masih terbungkus sweater hitam. “Kaak… apa-apaansih. Lepasin kak… ooouhh.. jangan… toloonghh” Eka meronta dan berusaha melepaskan ciuman kak Tiwi. Walaupun Eka pernah mengikuti bela diri, efek obat perangsang yang kuat membuat Eka hanya meronta pelan. “Aahhh… kak Lulu… jangan kak… aahhh” Fitri tidak memberi perlawanan dan pasrah payudaranya diraba dan diremas kak Lulu. Kemudian, kak Lulu langsung melepas sweater Fitri dan melepas bra nya. Fitri kembali hanya diam lalu kembali mendesah setelah kak Lulu memainkan payudara dan memilin putingnya. Di sisi lain, kak Tiwi langsung membuka paksa seluruh pakaian Eka dan melepas kacamatanya hingga menyisakan jilbab kuning dan kaos kaki sebetisnya. Kemudian kak Tiwi memasukkan jarinya kedalam vagina Eka dan mengoboknya. “Aaahhh…. Kaakkkk…. Eenaaakkk…. jangaann…. Aahhh” racau Eka sambil menikmati obokan jari kak Tiwi di vaginanya. Aku hanya tersenyum melihat adegan lesbian itu lalu kulepaskan celanaku dan kuperlihatkan senjataku kearah Eka dan Fitri yang masih digarap oleh kedua budakku. Kak Lulu sudah menelanjangi Fitri dan hanya menyisakan jilbab hitamnya. Kemudian kak Lulu langsung menciumi Fitri sambil tangan kanannya memainkan payudara dan tangan kirinya mengobok vagina Fitri. “hhmmhhh…mmmmhhh” desahan Fitri tertahan oleh ciuman ganas kak Lulu. Sementara Eka sudah terangsang dan vaginanya mulai sedikit basah oleh obokan kak Tiwi. Adegan panas itu berlangsung selama 30 menit hingga kulihat tubuh mereka berempat mengeluarkan keringat dan tentunya membuat pemandangan semakin panas. Eka dan Fitri mulai merasa vaginanya akan mengeluarkan sesuatu “Kaaakkk…. Eka mau pipiisss… kaakk… aaahhh” , “Kak Lulu…. Udah… Fitri mau pipiss… kyaaahhhh” Eka dan Fitri akhirnya mencapai orgasme pertamanya dan cairan vagina mereka menyembur keluar. Kak Tiwi dan kak Lulu kemudian menjilati cairan vagina mereka sampai habis dan meninggalkan mereka berdua yang tergolek lemas. Kak Tiwi dan Kak Lulu kemudian berjalan kearahku “Selamat menikmati budak barumu tuan…” bisik Kak Lulu sambil mengelus penisku. Kemudian mereka berdua berjalan kearah dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fakultas Seks
RomanceNamaku Ken, aku adalah lelaki Indonesia yang menetap di Jerman. Masa kecilku kuhabiskan di negeri juara piala dunia 2014 ini. Sejak bayi, aku tidak mengenal kedua orangtuaku dan dirawat oleh kakekku. Setelah aku lulus SMP, kakekku meninggal karena p...