📛TAC-Prolog📛

20.1K 1.7K 153
                                    

Tes ombak dulu, kalau jimplang votenya, langsung aku karantina, males sih lanjutin cerita yang sidernya banyak kek babiq.

Vote diawal atau diakhir chapter!

200 vote dan 100 komen, lanjut part 1.

📛Yok dibaca📛

Nahera dihadapkan dengan pilihan sulit, menolong Female lead menye-menye atau membunuh Male lead sakit jiwa.

Sebagai karakter penjahat yang selalu disorot dan dimaki para pembaca, Nahera harusnya sadar kalau hidupnya di novel ini pun sama sialannya seperti kehidupannya yang lama.

"Woy! Mending lo bunuh aja dia, cepetan deh, keburu nanti dia pingsan terus koma 50 tahun!" seru Nahera dari atap rumah.

Nahera sedang menonton bagaimana Male lead sakit jiwa itu terus menyiksa dan memukul Female lead menye-menye dibawahnya.

Male lead bernama Alyi itu mendongak menatap Nahera, dengan tatapan dinginnya yang tajam, Alyi melempar sebuah pisau ke arah Nahera dan ditangkap dengan mudah.

"Lo bunuh sendiri, gue muak ngeliat ni cewek," ketus Alyi pada Nahera.

Female lead yang bersimpuh di kaki Alyi bernama Naina.

"Alyi..hiks..maafin aku..aku janji gak akan selingkuh lagi..maaf..jangan bunuh aku..k-kamu lupa? Aku lagi hamil..anak kamu.." isak Naina.

Nahera merotasi matanya malas, novel yang dia masuki benar-benar novel Misteri Thriller tanpa romance, walau ada Male lead dan Female lead.

Namun tak ada happy end di novel ini, bahkan untuk semua karakter.

"Emang dasar authornya psychopath," gumam Nahera seraya melompat dengan santainya turun dari atap, untung gak terlalu tinggi.

Nahera mendarat dengan sempurna, walau dia mendarat diatas tai kucing, tapi sudahlah.

Nahera berjalan kearah Naina lalu bersidekap dada, ini Novel Misteri Thriller, tak ada cinta disini, yang ada, hanya darah dan kematian yang terus terulang.

"Bukan anak gue, lo kan lacur, gue aja masih perjaka," ujar Alyi begitu datar.

Naina menangis pilu "Udah belum sih? Drama bener buset," keluh Nahera.

Alyi mengangguk "Lo habisi dia, nanti gue bayar mahal," tutur Alyi.

"Wokeh, apapun demi uang,"

Naina menjerit kuat saat Nahera menusukan pisaunya ke perut Naina, dan merobeknya, lalu mengubek isi perut Naina dan melihat kalau rahim Naina tak ada embrio ataupun janin.

"Yeu, kosong gini, lo bohong ya? Alyi, dia gak bunting," adu Nahera pada Alyi.

Alyi semakin berang, dia paling benci dibohongi.

Nahera segera undur diri saat Alyi meraih cangkul dan mulai membunuh Naina.

Nahera tersenyum pelan, yah, ini hanyalah novel Misteri dan Thriller, tidak ada romance disini.

📛Bersambung📛

JANGAN JIMPLANG!

Transmigration As Criminal [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang