📛TAC-24📛

4.6K 606 28
                                    

Vote dan komen sebagai bukti kalau yang baca adalah manusia, bukan setan.

200 vote dan 50 komen, ayo!

📛Yok dibaca📛

Sejak malam itu, Nahera dan Ecio menjalin kasih, tentu saja, apalagi hahahaha.

Alyi juga tetap mengirim uang pada Nahera agar tetap bersama Ecio.

Tapi hari ini Alyi meminta Nahera untuk melakukan tugas lain, yaitu membunuh Naina.

"Malam ini aku gak bisa nemenin kamu," sedih Nahera saat mengatakanya pada Ecio, mereka ada di kantin kampus.

Ecio tersenyum manis, dia mencium pipi Nahera mesra "Enggak papa kok," jawabnya seraya menggenggam tangan Nahera dan menciumnya lembut.

Nahera gemas, dia mencium pelipis Ecio dan memeluknya gemas "Lucu banget kamu," puji Nahera.

Hanya tawa manis yang Ecio berikan, ini adalah mimpi Ecio sejak dulu, yaitu bersama Nahera, dia mendusel dileher Nahera mesra.

Ah, indahnya tanpa ada penganggu.

Mereka hanya tak sadar, kalau Anta mengawasi keduanya dari arah meja lain, bersama Amina.

"Jadi, lo seriusan mau deketin Nahera?" Tanya Amina penasaran.

Anta mengangguk "Iya lah, sikap dia aneh banget sejak malam ini, langsung cuek gitu, kaya gak kenal sama kita, padahal kemarin-kemarin mainnya sama kita," gerutu Anta.

Amina menggeleng "Entahlah, gue ngerasa aneh sama sekitar kita, lo ngerasa gak sih?" Bisik Amina.

Anta menoleh, tertarik dengan apa yang Amina katakan.

"Maksud lo?" Tanya Anta.

Amina menghela napas pelan "Maksud gue, terkadang, gue kaya dipaksa ngelakuin sesuatu padahal gue gak mau, ngerti kan?"

Anta ber oh ria, tapi dia menepis saja perkataan Amina, toh dia tak pernah merasakan apa hang Amina katakan.

Mungkin hanya perasaan Amina saja.

Yah, mungkin Amina akan segera sadar kalau mereka ini ada di dunia Novel, terpaksa terikat di novel ini.

Elzio benar-benar licik, dia memasukan orang-orang yang pernah mencibir Nahera di dunia nyata, ikut masuk ke novelnya dan merasakan sendiri bagaimana hidup sebagai Antagonis.

....

Alyi meminta Nahera untuk duduk di atap, saat ini mereka ada di rumah kosong yang entah punya siapa, Alyi mengajak Naina untuk bertemu setelah hampir 3 bulan mereka lost contact.

Masalah Naina dengan Managernya itu loh, selingkuh itu, jadi Alyi putusin Naina.

"Alyi, aku kangen," isak Naina seraya memeluk Alyi.

Namun Alyi segera mendorong Naina kasar dan membuatnya terduduk di tanah, mereka ada di halaman belakang rumah kosong.

Rumah kosong yang atapnya tak terlalu tinggi.

Alyi dengan brutal memukul kepala Naina dan mendorong tubuhnya.

Karakter 'Alyi' yang psychopath dan jahat kembali aktif, membuat Alyi tak bisa melawan.

Dia mulai menyiksa Naina, menamparnya, menginjaknya, bahkan sampai melemparkan batu ke tubuh Naina.

"Kok kepala gue tiba-tiba sakit," keluh Nahera saat kepalanya berdenyut.

Melihat Alyi dan Naina, seolah ada sesuatu yang memaksa Nahera untuk turun dan menolong Naina, mungkin itu alur asli dari novel.

Tapi kan, ini aneh.

Nahera dihadapkan dengan pilihan sulit, menolong Female lead menye-menye atau membunuh Male lead sakit jiwa.

Sebagai karakter penjahat yang selalu disorot dan dimaki para pembaca, Nahera harusnya sadar kalau hidupnya di novel ini pun sama sialannya seperti kehidupannya yang lama.

Bedanya, disini Nahera bertemu Ecio, dan punya banyak uang,

Dan dia terikat kontrak untuk membunuh Naina, jadi Nahera harus menjalankannya.

"Woy! Mending lo bunuh aja dia, cepetan deh, keburu nanti dia pingsan terus koma 50 tahun!" seru Nahera dari atap rumah.

Mulai mengompori.

Nahera sedang menonton bagaimana Male lead sakit jiwa itu terus menyiksa dan memukul Female lead menye-menye dibawahnya.

Alyi mendongak menatap Nahera, dengan tatapan dinginnya yang tajam, Alyi melempar sebuah pisau ke arah Nahera dan ditangkap dengan mudah.

"Lo bunuh sendiri, gue muak ngeliat ni cewek," ketus Alyi pada Nahera.

Female lead naif, menye-menye dan murahan yang bersimpuh di kaki Alyi.

"Alyi..hiks..maafin aku..aku janji gak akan selingkuh lagi..maaf..jangan bunuh aku..k-kamu lupa? Aku lagi hamil..anak kamu.." isak Naina.

Nahera merotasi matanya malas, novel yang dia masuki benar-benar novel Misteri Thriller tanpa romance, walau ada Male lead dan Female lead.

Namun tak ada happy end di novel ini, bahkan untuk semua karakter.

Dan Nahera tau, tak ada happy end untuk dirinya juga.

"Emang dasar authornya psychopath," gumam Nahera seraya melompat dengan santainya turun dari atap, untung gak terlalu tinggi.

Tapi dia tersadar "Eh, goblok, authornya kan cowok gue," gumam Nahera seraya menepuk jidatnya.

Author novel ini kan Elzio, atau Ecio, aduh, pacar kesayangan Nahera itu.

Nahera mendarat dengan sempurna, walau dia mendarat diatas tai kucing, tapi sudahlah.

Nahera berjalan kearah Naina lalu bersidekap dada, ini Novel Misteri Thriller, tak ada cinta disini, yang ada, hanya darah dan kematian yang terus terulang.

"Bukan anak gue, lo kan lacur, gue aja masih perjaka," ujar Alyi begitu datar.

Naina menangis pilu "Udah belum sih? Drama bener buset," keluh Nahera.

Alyi mengangguk "Lo habisi dia, nanti gue bayar mahal," tutur Alyi.

"Wokeh, apapun demi uang,"

Naina menjerit kuat saat Nahera menusukan pisaunya ke perut Naina, dan merobeknya, lalu mengubek isi perut Naina dan melihat kalau rahim Naina tak ada embrio ataupun janin.

"Yeu, kosong gini, lo bohong ya? Alyi, dia gak bunting," adu Nahera pada Alyi.

Alyi semakin berang, dia paling benci dibohongi.

Nahera segera undur diri saat Alyi meraih cangkul dan mulai membunuh Naina.

Nahera tersenyum pelan, yah, ini hanyalah novel Misteri dan Thriller, tidak ada romance disini.

Semoga romance tipis antara Nahera dan Ecio, tak merusak plot novel sialan ini.

📛Bersambung📛

Transmigration As Criminal [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang