📛TAC-26📛

4.3K 557 12
                                    

4 chapter lagi end, hari ini aku 16x update, khusus namatin lapak ini, daripada aku unpub kan, sayang.

Vote dan komen sebagai bukti kalian adalah manusia, bukan syaiton.

200 vote dan 50 komen, ayo!

📛Yok dibaca📛

Hari ini kencan mereka ke mall, yah, di dunia novel ini mall pun tetap ada, bioskop pun ada.

"Mau nonton di kursi berapa?" Tanya Nahera pada Ecio, Ecio sendiri sibuk memeluk lengan Nahera sementara Nahera sibuk memegang minum dan popcorn mereka di plastik.

Ecio menimbang sebentar, lalu menjawab dengan nada lembut.

"Di kursi E aja, tengah-tengah biar kepala gak pegel," jawab Ecio dengan nada yang manis dan imut.

Ah, Nahera jadi gemas, dia mencium pipi Ecio lalu memesan tiket mereka, setelah dapat, keduanya berjalan menuju kursi tunggu.

Ecio tak melepaskan pelukannya pada lengan Nahera, dia benar-benar lengket dan tak mau lepas seperti lintah.

Lintah yang imut pastinya.

"Kita nonton horor yah? Aku takut horor, nanti setannya bikin kaget," rengek Ecio manja.

Dengan sigap Nahera memeluk Ecio dan mencium gemas pipinya, lalu mengusap rambut belakang Ecio.

"Tenang aja, ada aku," tutur Nahera.

Ecio terkilik geli, dia semakin mencintai Nahera kalau begini ceritanya.

Ya gimana gak cinta, dia rela mengorbankan nyawanya demi bisa nyusul ke Novel buatannya, apa yang enggak demi Nahera.

Setelah menunggu beberapa saat, theater mereka dibuka dan mereka masuk untuk segera menonton film yang mereka beli.

.....

Selesai kencan dan mengantar Ecio pulang, Nahera tancap gas menuju sebuah restoran, ada temu dengan klien.

Ya, Nahera walau sudah pacaran sama Ecio, dia tetap bekerja sebagai pembunuh bayaran.

Itu mah harus dilakukan.

Tadi saat di bioskop, Nahera ditemui sesosok hantu wanita dengan keadaan bola mata hilang sebelah, di sebelah kanan hilangnya.

Wanita itu bernama Zana, Zana meminta Nahera untuk membunuh seorang wanita bernama Leya, dan sebelum membunuh Leya, Nahera harus menemui orang tua Zana di restoran untuk membahas perihal kontrak.

"Saya mau, kamu habisi Leya malam ini, dan 20 milliar akan jadi milikmu," tutur Pak Nam, ayahnya Zana.

Nahera membaca isi kontrak tadi lalu mengangguk paham, lalu Pak Nam memberikan cek berisi uang 20 Miliar pada Nahera.

Pak Nam juga memberikan alamat dimana Leya tinggal.

Ternyata Leya tinggal disebelah rumah Amina, ya bagaimana Nahera tau? Pasalnya di data diri Leya, dijelaskan kalau rumah Leya bersebelahan dengan rumah Amina Nathena.

Jadi Nahera bisa tau kalau itu adalah Amina si antagonis wanita.

Setelah selesai diskusi singkat, Nahera pamit pergi dari restoran itu.

Dan seperti biasa, roh yang bekerja sama dengan Nahera akan terus mengikuti Nahera sampai dimana dendam mereka terbalaskan.

Barulah mereka akan menghilang.

Dulu Zana mati karena bully-an Leya bersama gengnya, usia Zana dan Leya sama, yaitu 14 tahun.

Mereka berdua masih SMP, dan bully an sudah merajalela di ranah sekolah menengah.

Apalagi Leya tak ditangkap polisi karena masih dibawah umur, susah memang kalau mau membicarakan perihal hukum pada orang awam.

Nahera akan membunuh Leya tengah malam nanti, untuk sekarang, Nahera pulang dulu, membersihkan diri lalu membawa peralatan lengkap untuk membunuh Leya.

Namun setibanya Nahera di rumah, dia mengernyit jijik saat melihat celana dalamnya ada di kamar mandi dengan keadaan basah dipenuhi cairan putih yang lengket.

"Sial, udah gak bener ini." Dengan segera Nahera keluar dari kamarnya, menuju pintu depan.

Dia hanya mengambil kunci motor dan helm serta paku dan martil.

Kemudian paku martil tadi dimasukan ke dalam saku hodie, baru setelahnya Nahera pergi dari rumah itu.

Dia memutuskan untuk mengawasi rumah Leya sampai tengah malam nanti, daripada dia parnoan di rumah sendirian.

Bukan takut hantu, tapi takut kalau ada orang mesum atau orang gila yang bersemayam di rumahnya.

Padahal itu rumah baru loh, kenapa bisa ada orang gila coba, kan aneh dan agak diluar dugaan Nahera.

Anta melihat kepergian Nahera dari jendela kamar, dia tertawa pelan, sudah gila ni orang satu.

📛Bersambung📛

Transmigration As Criminal [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang