📛TAC-03📛

8.6K 1.2K 90
                                    

AYO VOTE! Selama masih dibawah 10 chapter, kemungkinan di unpub bakalan besar banget, kalau udah 20 chapter baru aman.

Jadi, vote, jangan jadi sider terus, gak ada manfaatnya, yang ada di hujat terus sama author atau pembaca lain.

200 vote dan 50 komen, AYO! Vote diawal atau diakhir chapter!

📛Yok dibaca📛

Niatnya Nahera tak mau masuk kuliah, tapi entah kenapa dia bosan kalau harus mengendap di apartemennya.

Jadi Nahera pergi ke kampus walau dia hanya duduk dan tak mencatat apapun.

Selesai kelas, Nahera berjalan di koridor kampus dengan permen karen dimulutnya, rambutnya dikuncir kuda.

"Bosen banget, mana gak ada klien lagi," gumam Nahera seraya berjalan ke arah kantin.

Nahera di novel ini, tak punya orang tua, data dirinya tak bisa dibobol orang, sehingga semua aksinya begitu lancar tanpa hambatan.

Masuk ke kantin, Nahera diam sejenak saat melihat antagonis wanita dan pria sedang makan siang bersama.

Anta dan Amina, dua antagonis yang benar-benar nekat dan licik.

Anta yang selalu membuat banyak fitnah dan berita palsu tentang Alyi, lalu Amina yang sekalu memfitnah dan membuat Naina dihujat.

Alyi, Amina, Naina dan Anta adalah teman semasa SMA.

Entah apa motif dibalik ulah mereka, yang pasti karena ini novel dan yang mengatur adalah author.

Apalagi Nahera baca novel ini juga cuma sampai beberapa bab yang menjelaskan pada karakter.

Jadi Nahera juga gak tau apa yang akan terjadi kedepannya, yang pasti dia tau Nahera di novel mati ditangan Alyi.

Soalnya kematian Nahera sudah diberitahu di bab awal, novel ini dimulai dari masa depan lalu mundur kebelakang, lalu ke depan lagi.

Alur maju, mundur dan maju.

Jadi Nahera sudah tau Nahera akan mati, namun setelahnya alur mundur menjelaskan apa saja yang sudah Nahera perbuat sebagai pembunuh bayaran.

Nahera berjalan ke salah penjual makanan lalu membeli nasi ayam dengan sambal matah, dan jus jeruk, lalu Nahera membawa makanan itu je mejanya.

Dengan tenang dan seolah tak perduli pada sekitar, Nahera makan dengan santainya.

Tak lama, suara bergemuruh terdengar setelah Naina masuk.

Nahera ini masih dimasa 7 bulan sebelum Naina jadi model terkenal, Naina sudah berpacaran dengan Alyi.

Karena memang mereka pacaran dari SMA.

Alyi hari ini gak ke kampus karena sibuk kerja di penyiaran radio.

"Ada tontonan nih," celetuk Nahera saat melihat Amina berdiri dan mulai berakting.

"Naina, kamu ini kalau memang gak suka sama Alyi, bilang dong, jangan selingkuh," solot Amina tanpa rem.

Gadis berhijab itu mendorong bahu Naina kesal.

"Apasih, aku gak ada selingkuh," kilah Naina.

"Halah, gue tau lo selingkuh! Lo nge sex sama om-om buncit!"

Pertengkaran itu mulai mengakibatkan beberapa orang di kantin berbisik-bisik, ditambah lagi memang banyak yang tak suka pada Naina.

Entah apa alasannya.

Nahera asik mengunyah dan memakan nasi ayam, sementara Anta sibuk merekam perkelahian itu lalu akan menyebarkannya ke sosial media.

"Benar-benar antagonis," gumam Nahera.

Bosan, adegan seperti ini sering terjadi.

"Permisi." Nahera mendongak saat suara lembut dari seorang pemuda terdengar, dia melihat pemuda bermata hitam legam teduh tersenyum pada Nahera.

"Apa?" tanya Nahera datar.

Pemuda itu menggerakan tangannya berusaha menggengam sesuatu, sadar, Nahera sadar pemuda itu buta.

Pasalnya tatapan matanya kosong.

"Boleh duduk? Mau makan siang juga," tutur pemuda itu lembut.

"Boleh, sini." Nahera menggapai tangan pemuda itu lalu menuntunnya untuk duduk di kursi.

Pemuda itu duduk dengan lancar setelah Nahera bantu, lalu dia meletakan tas bekalnya.

"Bawa bekal, nama lo siapa?" tanya Nahera santai.

Pemuda itu tersenyum ramah "Ecio Darham," jawabnya lembut.

Nahera ber oh ria, lucu ya namanya, dia mengangguk.

"Nama gue Nahera, btw nama lo mirip sama nama temen gue, namanya Elzio, bukan temen sih, dia orang yang sering gue palaki, dia baik, ngasih gue novel," ujar Nahera sok kenal sok dekat.

Ecio tertawa pelan "Jadi dia kamu palaki tapi ujungnya jadi teman?"

"Enggak teman juga, soalnya gue cuma nganter dia ke rumah, terus, udah gitu aja."

"Ooh, yaudah, ayo jadi teman," ajak Ecio tak malu.

Nahera mengangguk santai "Boleh, kuy jadi teman."

Ecio tertawa pelan, sementara Nahera tersenyum tipis, Ecio ini bukan protagonis, antagonis atau siapapun yang berhubungan dengan orang di novel.

Ya, gak papa lah jadi teman, dan lagipula Nahera tau.

Elzio, Elzio, niat lo ketahuan banget, sengaja ya ngasih gue novel itu biar bisa transmigrasi kesini, biar ketemu sama diri lo yang di novel juga ya, haha.

Nahera tau Novel Dark Life of Him itu buatan Elzio, soalnya ada nama Elzio di bagian penulisnya.

Menarik juga, Nahera jadi penasaran apa yang bisa dia temui disini.

📛Bersambung📛

Transmigration As Criminal [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang