📛TAC-11📛

5.5K 804 18
                                    

Pengen namatin ini, biar gak numpuk-numpuk cerita On-goingnya.

Minimal vote ajalah, capek pun mau marah mulu, sidernya aja kaya setan, bebel banget diminta vote doang padahal.

200 vote dan 50 komen!

📛Yok dibaca📛

Liburan selesai, dan Nahera kembali ke rutinitasnya sebagai pembunuh bayaran.

Benar saja, setelah dia selesai berlibur, ada beberapa klien yang mengajaknya kerja sama, tentu yang pertama kali mendatangi Nahera adalah setan.

"Bantu saya untuk bunuh istri baru mantan suami saya, saya meninggal setelah melahirkan, tapi bukanya anak saya diurus, mantan suami saya justru ngebunuh anak saya sehari setelah saya meninggal, bersama dengan selingkuhannya yang saat ini adalah istri barunya."

Nahera mendengarkan kronologi dari klien hantunya yang kali ini adalah sesosok hantu wanita berusia 23 tahun, terlihat pucat dengan darah mengalir dari pahanya.

Meninggal setelah melahirkan, lalu anaknya dibunuh keesokan harinya.

"Boleh, berani bayar berapa dan mana keluarga yang perlu saya datangi untuk tanda tangan kontrak?" Tanya Nahera santai.

Hantu wanita bernama Lala itu menjelaskan kemana Nahera harus pergi.

"Datangi Mansion Alfaba, Jalan Kenanga nomor 34, pagar hitam, disana ada Ibu dan ayah saya, mereka sudah saya datangi dari mimpi dan mereka menunggu kedatanganmu, untuk urusan uang, bahas saja dengan mereka." Jelas Lala.

Nahera mengangguk, baguslah, dapat uang setelah dia ngeluarin 20 juta selama di Jepang kemarin.

Sebelum Nahera pergi, dia sempat mengirim voice note pada Ecio, memberitahukan pemuda manis itu bahwasannya Nahera tak menjemputnya hari ini.

.....

Sesampainya Nahera di Mansion Alfaba, dia segera disambut oleh Maid dan dipersilahkan untuk masuk ke ruang tamu.

Disana sudah ada sepasang suami istri paruh baya yang tampak kalem dan begitu berwibawa.

Namun tak bisa disembunyikan raut sedih mereka saat ini.

Begitu Nahera duduk, sang suami, atau ayahnya Lala segera memberikan sebuah cek kertas dan juga sebuah kontrak singkat.

"Habisi saja mereka malam ini, maka uang 10 Miliar ini akan anda dapatkan, kami tak mau berkata terlalu panjang. Kematian Lala dan anaknya sudah membuat kami terpuruk, kami mau anda segera menghabisi mereka." Jelas Pak Mon, Ayah Lala.

Nahera membaca kontrak singkat itu lalu tanda-tangan, baru setelahnya dia meraih cek berisi 10 miliar tadi dan menyimpannya.

"Oke, malam ini mereka akan mati, saya hanya butuh alamat tempat mereka tinggal," tutur Nahera.

Sang Istri atau Ibu nya Lala, memberikan secarik kertas berisi sebuah alamat.

Jalan Andan Nomor 34, rumah 2 tingkat warna abu-abu gelap, berpagar putih.

Nahera mengangguk "Baiklah, saya pamit." Nahera beranjak dari duduknya dan berjalan keluar.

Keluarga ini sangat to the point dan tak suka basa-basi, yaaa, Nahera juga suka mendapatkan Klien seperti ini, jadi dia bisa mengerjakan pekerjaannya dengan cepat.

Keluar dari mansion tadi, Nahera mengendarai motornya ke alamat yang dituju, dia akan mengamati rumah itu dan lingkungan sekitar, baru setelahnya dia memutuskan bagaimana caranya agar bisa menyusup masuk.

Sesampainya Nahera di alamat tertuju, dia mengamati sekitar.

Rumahnya punya tetangga, hanya berjaral sekitar 60 meter dari rumah itu, ya, lumayan aman lah.

Setelah mengamati dan mendapatkan cara agar bisa masuk, Nahera menutup kaca help full face nya lalu melajukan motornya pergi dari sana.

Yah, ini mudah, sama seperti tugas-tugasnya yang lalu.

📛Bersambung📛

Transmigration As Criminal [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang