Bab 2

763 38 144
                                    

"Aygannn!! Tolongin Tya!"

Seorang gadis dengan pakaian piyama naik ke atas kasur dan berdiri.Badannya terasa seperti merinding karena sesuatu yang bergerak dari kolong bawah king size nya.

"Ada apa?! " Satya mendobrak pintu kamar Tya dengan keringat yang membanjiri pelipis.Khawatir? Tentu saja.

"I-ttu ada i-tu di bawah situ." dia sampai gagap mengutarakan yang ingin disampaikan.Gadis itu menunjuk ke arah kolong tempat tidurnya.

Satya menghela nafas.Sekarang sudah pukul sebelas malam.Tapi karena teriakan dari Tya, membuat ia langsung bangkit dari kegiatannya.

Pria dengan pakaian tidur itu berjalan dengan hati-hati mendekati kolong yang dimaksud.

"Huaaa!!! Aygan!!! itu itu.Huaaaa.....dia naik ke kasur empuk Tya! Huaaaa!!!! Tolongg!!!" pekiknya sambil melompat-lompat.Ia sudah mau mewek ditempat sekarang.

Posisinya ia sedang diatas kasur dengan waspada,tapi saat tau sesuatu yang menakutinya naik ke kasur empuknya,ia langsung jingkrak jingkrak seperti bermain lompat tali.

Satya yang mendengar itu langsung mengalihkan pandangan ke putrinya.Tepat saat ia masih berjongkok untuk melihat bawah kolong,Tya langsung melompat cepat ke punggung lebar Satya dan memeluk lehernya.

Itu membuat Satya yang tidak siap langsung oleng ke depan,namun untungnya tidak jatuh.

"Hei,Longgarkan tanganmu Tya!" Satya mulai kesulitan mengambil oksigen.

"Maaf Aygan!! Tapi Tya takut!!!" Tya mencoba melonggarkan pelukannya.

Satya pun membenarkan posisi gendongannya ke depan.

Hewan berwarna cokelat dan bersungut-sungut? Bisa kalian tebak itu apa?

Cicak? Salah!

Tikus? Salah!

Yap!

Jawabannya adalah kecoa.

Satya memperhatikan makhluk itu dan menatapnya penuh berani,walau aslinya tubuhnya sudah gemetaran.Dia tidak boleh terlihat seperti penakut kan,apalagi didepan anaknya?

"Apa liat liat,emangnya bapak kamu jago silat? Lihat nih,udah ada Aygan yang bakal lawan kamu!" Tya bercakap dengan penuh gayanya.

Ditangan Satya sudah ada penyemprot serangga.Ia menggendong Tya dengan satu tangan kirinya.Mengarahkan semprotan itu ke serangga.Namun belum sempat cairan semprotan itu ditekan,hewan itu sudah terbang dari sana.

"Wihhhh...Aygan hebat.Belom di semprotin,tapi tadi dia udah ketakutan tuh."

Kecoa yang memang belum keluar dari tadi,ada di langit-langit langsung terbang cepat mendekati kedua manusia di kamar itu.

Kebetulan Tya yang indra penglihatannya jeli,langsung mengadu kepada Satya.

"Aygan liat! Dia balik lagi!!! Ayo kabur!!!!"

Beruntungnya mereka sedang dekat pintu keluar, langsung lah keduanya lari terbirit-birit keluar dari sana.

Jegrek

Pintu berhasil tertutup rapat.Kecoa yang tadi mengejar mereka pun sudah tidak kelihatan.

"Aygan, makhluk tadi udah ilang?" tanya Tya masih di gendongan Satya.

"Udah kayaknya.Apa mungkin kejedot pintu tadi."

"Apa?! Kejedot pintu?! Ish Aygan,beneran kejedot pintu?" raut wajah gadis itu jadi cemas.

"Ga tau.Mungkin juga sudah terjepit di tengah tengah pintu tadi,sebelum tertutup." ujar Satya enteng tak menghiraukan.

"What?!!! Makhluk tadi kejepit? Ayo Aygan buka lagi pintunya.Ayo!" lengan mungil Tya menggoyangkan tangan kekar ayahnya.

Tyana RaymondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang