I'M THE MAFIA

ITM 06.

Cerita ini hanya karangan semata.
Tidak bermaksud menjelekkan beberapa tokoh di dalam alur cerita ini.

⚠️ Blood & Action ⚠️

⚠️ BXB Area ⚠️

🔞

•
•
•
•
•

I Am The Mafia

•
•
•
•
•

Selamat Membaca

•
•
•
•
•

Railey hanya diam, memperhatikan ibu dan neneknya yang sedang membersihkan tubuh pria asing tersebut. Setelah seorang dokter dan seorang perawat datang untuk melakukan operasi kecil– mengeluarkan peluru dari tubuhnya, serta memasangkan infus dan membalut luka-lukanya– Railey merasa sedikit lega.

Kenapa tidak membawa pria itu ke rumah sakit? Karena jaraknya yang cukup jauh, harus menempuh sekitar satu setengah jam perjalanan menuju balai kota.

"Dia sangat tampan" ucap ibu railey sambil memandangi pria asing yang terbaring lemah itu

"Hahaa.. iya, kau benar. Dia juga masih terlihat sangat muda" Balas Sang nenek sambil tersenyum

Ibu railey mengangguk, membenarkan ucapan ibu mertuanya.

"Kasihan sekali, pasti dia sangat kesakitan setelah melewati hari yang berat" lanjutnya, sedikit prihatin

Railey hanya diam mendengarkan ibu dan neneknya yang berbicara. Rey akui, memang pria itu begitu tampan dengan alis tebal, hidung mancung, dan bibir yang tak terlalu tebal. Dengan dada bidangnya yang dihiasi tato serta otot perutnya yang tercetak jelas, membuat rey sedikit terpesona. Tanpa disadari, pipinya merona.

"Yak! Jangan dipandangi terus, anak nakal!" Tegur ibunya, melihat railey yang terlalu lama menatap pria asing itu

"Ehh! hehee rey keluar dulu, bu" Sahut railey, buru-buru berlalu pergi meninggalkan kamar tersebut

"Dasar anak itu" Ucap sang ibu sambil menggeleng melihat tingkah anaknya. Sementara sang nenek hanya tertawa saja melihat tingkah cucunya.

Makan malam sudah selesai beberapa saat yang lalu, saat ini keluarga tersebut sedang berkumpul di ruang keluarga. Mario mulai membuka suara.

"Bagaimana keadaan pemuda itu?"

"Tinggal menunggu sadar saja, sayang" Jawab sang istri, dengan suara tenang

Mario mengangguk, merasa sedikit lega "syukurlah kalau begitu"

Railey berjalan menuju kamar tamu yang kini ditempati oleh pria yang telah ia tolong. Ia membuka pintu kamar, berjalan ke arah ranjang, tempat pria asing itu terbaring, masih dengan mata terpejam.

Railey membenarkan letak selimut tersebut, kemudian berjalan keluar dan menutup pintu, kembali menuju kamarnya utuk beristirahat.

♠♣♣♠

Pagi ini, suasana di kediaman neneknya terasa berbeda. Terdapat seorang dokter yang sedang mengecek keadaan pria asing itu.