Pertemuan Tak Terduga

11K 551 6
                                    

"Ra, lo bukannya hari ini musti ke Restaurant Jingsung ya?" Tanya Siska, teman sekantorku.

"Rencana gitu sih, Sis. Tapi gue mau ke stasiun TV, produk kita kan lagi di iklanin"

"Bukannya ada si Reno ya, yang handle? Tadi kata si Bos. Lo yang ke Restaurant"

"Iya sih, tadi gue juga dengernya gitu"

"Teruss?? Napa lo malah mau ke stasiun tv?"

"Ngga apa~apa sih, sapa tahu gue bisa ketemu idola gue di stasiun tv" heehe jawabku nyengir

"Alaaahhh, paling idola lo anak alay atau om~om"

"Itu mah idola lo kali"

"Yaudah, pergi sono"

"Oia, Sis.. Hari ini gue ke sekolahan Rama dulu ya. Soalnya tadi Rama nelpon gue, katanya ada acara gitu"

"Terus lo ngga ke Restaurant?"

"Setelah dari Sekolahan. Kan janjian sama pihak  Jingsung jam 2 juga"

"Oh yaudah. Terus kalau si Bos nanyain lo gmna?"

"Bilang aja gue lagi survei gitu"

"Alaaahh, banyak banget gue bohongnya demi elo ni"

"Pleaseeeeee" rengekku

"Hmmmm"

"Ok, makasih beib" kataku mau memeluk dan mencium Siska, tapi dia menghindar dan memasang kuda~kuda hendak menghajarku.

"Lo deketin gue, cium~cium gue. Gue hajar lo"

"Hahah, galak amat sih. Tau situ yang badannya lebih gede daripada gue" ukuran badan Siska memang agak besar dari tubuhku yang langsing. "Bye, gue pergi"

"Hmmm" jawabnya singkat.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku mencari~cari adeku Rama "Tumben banget ni sekolah rame" kataku dalam hati.

"Kakakkkkkk" teriak seorang anak kecil sambil berlari

"Aku menangkapnya dan memeluknya"

"Kakak, lama sekali kesini" katanya sebel.

"Maaf ya de, kakak kan musti ke kantor dulu tadi. Oia, ko tumben rame banget hari ini. Acara apa de?"

"Hari ini ada acara Mother's Day, ka" jawabnya tak bersemangat.

Aku maklum mengapa dia seperti itu, ibu kami telah meninggal. Walau Ayah menikah lagi, tentu saja beda rasanya ibu tiri dengan ibu kandung.

"Kamu jangan khawatir yaaa. Ada kakak disini, kakak bisa jadi apapun yang kamu inginkan. Okey?"

"Okey" serunya sambil memelukku lagi.

Kami bersenang~senang hari ini, melakukan banyak hal bersama~sama.

"Apa kamu senang?" Tanyaku begitu acara selesai, dia menjawabku dengan senyumannya

"Rama laper, ka."

"Hmmm, baiklah kakak hari ini mau ke Restaurant karena ada pekerjaan. Jadi kamu boleh ikut kakak"

"Bener, ka?"

"Iya, sayang"

"Horeee" serunya senang. "Kakak bawa mobil kan?"

"Iyaa, tenang aja deh" sengaja aku bawa mobil karena harus menjemput Rama. Biasanya aku bekerja dengan naik ojek, yaaa karena kemacetan ibu kota.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Rama, kamu tunggu sini ya. Kakak ke dalam dulu. Nanti kamu pesan apa aja boleh. Ingat ngga boleh pergi dari meja ini. Stay in here. Okey?" kataku begitu sampai di Restaurant. Rama mengangguk dan tersenyum.

Aku bertemu dengan pihak manager restaurant, meeting selama 1jam lebih. 

Setelah selesai, aku segera  menemui Rama. 

"Seingatku tadi Rama di meja sini, ko ngga ada ya?" Kataku sendiri sambil menengok sana kemari mencari Rama, sesekali aku bertanya pada pelayan disana tapi ngga ada yang tahu keberadaannya

"Ramaa... Ramaa. Ya Tuhaan, Rama kemana sih?" Aku berkeliling Restaurant. 

"Kamu cari siapa, Rania?" Tanya manager restaurant yang ternyata memperhatikan ku dari tadi.

"Saya cari ade saya, Bu"

"Coba kamu cari di dalam deh. Tadi saya liat ada anak kecil"

"Terima kasih, bu" aku mencoba ke dalam dan mencari Rama.

"Kakakkk......" teriak Rama

"Rama... ya Tuhan. Kamu kemana saja? Kakak mencarimu sekelilingan"

"Maaf, ka. Rama bosen terus ada chef yang ngajakin Rama jalan~jalan keliling Restaurant" jawabnya 

"Maaf, saya ngga bermaksud membuat anda khawatir" kata seorang pria. 

Aku menatapnya, berdecak kagum, jantungku berdetak cepat, aku bener~bener ngga nyangka orang yang berdiri di depanku. "Kamu???"

"Oia, saya Tommy"

"Iya iya, aku tau. Kamu Chef Tommy kan? Yang sering tampil di TV" kataku bersemangat dan dia hanya tersenyum.

"Rama, lain kali datang kesini ya" katanya sambil mengusap kepala Rama

"Iyaa, Chef. Makasih yaaa udah temenin Rama tadi"

"Iya, sama~sama. Makasih juga udah bantuin Chef"

"Makasih Chef. Kami pulang dulu" kataku berpamitan

YES, CHEF!!!!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang