WARNING !!
Banyak typo bertebaran, mohon pengertiannya, jangan lupa komen, follow dan vote cerita ini ya..
Terimakasih 🙏
.
HAPPY READING
.
."Saya-"
"Biaan !!, akhirnya ketemu juga, kamu kemana aja sih, baru ketemu lagi sama aku, kangen tau.."Suara perempuan yang terdengar membuat Laras dan Noe yang masih menunggu jawaban dari nya tertegun, hal itu membuat Noe seketika berfikir bahwa kini Albi atau Bian memiliki seorang kekasih, karena itu lah dia tidak memberikan kepastian padanya.
Tanpa menunggu jawaban lagi, Noe segera keluar dari kamar Laras.
Sedangkan Laras, masih menunggu dan membiarkan telpon ny tetap menyala untuk mendengarkan percakapan keduanya."Bukan saya yang kemana aja, kamu yang selalu gak ada dirumah,"
"Ehh.. Al.. lo masih nelpon itu, gimana sih, sini in HP gue nya, Halo ?"ujar Rayyan yang terdengar kemudian menyapanya lewat telepon tersebut."Yangg ?, masih disana kan ?, jangan salah faham dulu soal Albi dan cewek tadi ya, itu adik kembar aku, kamu tau kan ?, aku pernah cerita tentang dia sama kamu lohh ?, dia muhrim nya Albi karena sepersusuan, dulu ibunya Albi menyusui Kinan juga"
Laras tersentak dari lamunan nya setelah mendengar penjelasan dari Rayyan, kemudian dengan HP yang masih dipegang nya keluar kamar mencari Noe dan melihat Noe sedang menelpon seseorang.
"Mahh.. untuk jawaban nya, akan Noe berikan langsung dirumah nanti, iyaa.. wa'alaikumussalam"
Laras mengangkat HP nya ke telinganya
"Kayaknya Noe salah faham deh, dia bakal ke Medan dan kasih jawaban pastinya dirumahnya secara langsung"ujar Laras lemas dengan tatapan yang tertuju pada Noe yang sedang memandang jauh keluar sana.Laras mematikan sambungan telepon nya tanpa sengaja, lalu menghampiri Noe
"No, lo serius ?"
"Ya mau gimana lagi yas ?, minimal gue harus ketemu dulu sama tuh cowok, kalo gue pas sama dia, ya gue terima, kalo enggak ya gue tolak.""No, lo dengerin gue, suara cewek yang kita denger tadi, itu adalah adik kembar nya Rayyan, dia Kinan, terus Kinan ini saudara sepersusuan sama Albi, yang berarti mereka ini gak bisa nikah, lo faham kan maksud nya apa ?"
Noe terdiam sebentar,
"Gue ttep harus ke medan buat ketemu sama itu cowok yas"Noe kemudian berlalu pergi ke kamarnya untuk mempersiapkan segala yang dia perlukan untuk pulang ke rumahnya di medan.
Laras menelpon Rayyan kembali, ah tidak.. lebih tepatnya Laras menelpon Albi.
"Lo sebaiknya samperin Noe nanti di Medan kalo lo gak mau nyesel"Hanya itu yang Laras katakan kemudian mengakhiri panggilan nya.
-
-Dimedan, seorang pria sedang duduk diatas sofa diruang tamu, ditemani oleh orang tua Noe disana, dia hanya menunduk kan kepalanya.
Noe turun dari kamarnya, menghampiri tamu yang sedang menunggu nya diruang tamu.
"Jadi.. apa jawaban kamu ?"tanya pria itu kepada Noe.
"Saya-"
"Tunggu sebentar.. hah.. t-tunggu.. a-ada yang mau hah.. s-saya katakan aahh..."ujar seseorang yang tiba tiba masuk dengan nafas yang tersenggal senggal, sepertinya dia habis berlari."Tenanglah nak.. ayo kamu minum dulu, kemudian ceritakan dengan tenang hm ?"ujar mamah Noe menghampiri pemuda yang baru saja tiba sambil memberikan segelas air minum padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan ONE SHOT and TWO SHOT Noe dan Laras
RomanceDi buku kali ini, saya menuliskan beberapa cerita berkaitan dengan Noe dan Laras ONE SHOT and TWO SHOT dimana cerita nya akan berakhir hanya dalam satu atau dua Chapter. Komenan, kritikan, dan saran para pembaca sekalian akan sangat membantu saya da...