2.

62 3 0
                                    

"Diaa..."

"Assalamualaikum ?"ujar seorang pria yang baru saja masuk dan memotong perkataan yang mau Noe katakan.

"Wa'alaikumussalam.." Noe beranjak dari duduknya dan menghampiri pria itu lalu mencium tangan nya.

Ridho memalingkan wajahnya melihat pemandangan didepannya, rasanya sesak, mungkin ini yang Noe rasakan saat melihat nya bersama Nona saat itu.

Pria itu masuk kedalam rumah tanpa menghiraukan keberadaan Ridho disana.

"A-aku pulang dulu ya No, ada pekerjaan yang belum selesai tadi, assalamualaikum.."ujar Ridho saat Noe menghampiri nya dan pergi tanpa kata.

Noe memandang aneh kepergian Ridho, sebenarnya dilihat sekilas tidak ada yang aneh padanya, hanya saja entah salah lihat atau apa, Noe melihat mata Ridho yang berkaca kaca seperti mau menangis.

"Wa'alaikumussalam ?, dia kenapa ya ?"gumamnya setelah kepergian Ridho.

Noe hanya mengedik kan bahunya tak peduli, meskipun jauh didalan hatinya, Noe merasakan kehangatan saat melihat Ridho, kerinduan nya selama ini sudah terbayar kan, meskipun belum mengetahui maksud sebenarnya Ridho kembali ke kehidupan nya.

Kalau boleh jujur, Noe sudah tau bahwa Ridho sudah putus dengan Nona dari sahabat sahabat nya, Noe juga tahu bahwa dia mencarinya selama satu tahun ini, hanya saja..

Noe ingin melihat sampai mana dia akan memperjuangkan nya, Noe tidak mau mengulang kembali kesalahannya yang terlanjur mencintai nya dengan dalam namun dia dengan mudahnya selingkuh hanya karena bosan.

Setidaknya, walaupun Noe tau dia pergi mengecewakan nya, kalau Noe melihat perjuangan nya untuk nya Noe akan menerima nya, lagipula jauh dalam hatinya, Noe masih mencintai Ridho.

Sampainya Ridho di dalam mobil, dia menunduk menyandarkan kepalanya pada setir kemudi dengan tangan sebagai bantalan lalu terisak menangis.

"Astaga... Harusnya gue dengerin dulu penjelasan dia, kenapa gue malah kabur,"gumamnya

Ini adalah sikap lemah dirinya yang tidak siap menerima kenyataan kalau kalau yang dikatakan Noe bahwa pria itu adalah suaminya.
-
-
Satu Minggu berlalu sejak hari dimana Ridho datang kerumahnya, sampai saat ini dia tidak melihat keberadaan nya lagi.

Ridho sendiri sebenarnya masih memperhatikan nya dari jauh, hanya saja dia tidak memiliki keberanian untuk kembali meminta penjelasan pada Noe.

Sungguh, Ridho benar benar penasaran,hanya saja ketakutan akan kenyataan mengalahkan nya sampai dia tidak memiliki keberanian sedikit pun.

Hari ini Ridho terdiam disebrang jalan memperhatikan rumah Noe,
'aahh.. ayolahh.. gue harus berani, setidaknya apapun kenyataan yang gue denger nanti, gue udah berusaha..'pikirnya

Ridho bersiap menyebrangi jalan, setelah berada didepan rumah Noe, keberanian nya tiba tiba kembali menghilang, dia langsung memutar balikan badan nya, tepat satu langkah berniat menjauhi rumah Noe,

Pria yang kemarin disambut Noe datang menghampiri nya dan menepuk pundak nya.
"Haii.. kamu teman Noe yang kemarin kan ?, ngapain diluar?, ayo masuk, Noe ada didalam kok"ujarnya sambil merangkul Ridho.

Dengan kaku, Ridho terpaksa mengikuti pria ini untuk memasuki rumah Noe ini, saat pintu terbuka, seorang perempuan lain menyambut pria ini.

'kemana Noe ?, kok suaminya datang yang nyambut cewek lain ?'pikir Ridho sampai tidak mendengarkan apa yang dibicarakan orang didepannya ini.

"Ohh.. kamu teman nya Noe, ya udah ayo silakan duduk, biar kaka panggil dulu Noe nya"ujar perempuan yang menyambut pria tadi.

Ridho hanya bisa tersenyum gugup,
'astagaa.. gue kan pernah nipu ibunya Noe, gimana kalo dia datang ?'batin Ridho sedikit mengkhawatirkan kalau kalau ibunya Noe masih mengingat nya sebagai tukang paket yang menagih hutang pada Noe.

Kumpulan ONE SHOT and TWO SHOT Noe dan LarasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang