part 2

13 1 0
                                    


🕊🕊🕊

Di suatu ruangan terdapat dua orang pria remaja sedang bermain pees, keduanya sedang tanding. Mereka Kahfi dan Azkara.

"Kar temenin gua yuu"

Azkara mengangkat halis nya, seolah bertanya 'kemana?'.

"Udah ayo ngikut aja, tar gua tf". Ajak nya lagi.

"Temen lu?" Tanya Azkara.

"Sibuk mereka". Jawab nya lesu, Azkara pun mengangguk setuju.

🕊️🕊️🕊️

Yang di nanti-nantipun akhirnya tiba, Kahfi mengajak nya ke sebuah kafe. Setelah masuk dirinya melihat ada seorang gadis terduduk sendirian.

"Siapa?" Tanya Azkara.

"Cewe gue dong hehe" jawab nya dengan cengiran.

"Jadi lu bawa gue kesini mau jadiin gue nyamuk?". Geram Azkara.

"Ehh santai anjir gk gitu kar, cewe gue gk mau kalo cuma berdua. Dia pengen ada temen, makannya gue ajak lu. Lagian dia juga bawa temen ko, santai aja." Jawab Kahfi sedikit was-was.

Azkara ingin pergi meninggalkan Kahfi namun urung ketika lengan nya di tahan lalu di tarik menuju arah meja gadis tadi.

"Hallo" Sapa Kahfi.

"KA KAHFII, aaa akhirnya datang juga. Kamu ko lama si ka." Jawab gadis itu dengan sedikit nada galak.

"Iya maaf ya anak kecil, temen kaka ribet" jawab nya sambil menoleh ke arah Azkara, Azkara? tentu saja dia acuh.

Gadis itupun menoleh ke arah Azkara, "ini temen kaka?" Tanya gadis itu.

"Lebih tepat nya sepupu kaka, sayang" jawab nya pada gadis itu.

"Hallo ka, aku sera pacar nya ka Kahfi." Ya, gadis itu adalah Sera. Ia memperkenalkan dirinya kepada Azkara.

"Azkara" jawab nya singkat, lalu mereka duduk.

Setelah mengobrol beberapa saat, Kahfi menyadari bahwa sedari tadi pacarnya ini sendirian tidak dengan seorang teman.

"Temanmu mana? Katanya mau sama temen." Tanya Kahfi.

"Sebentar lagi dia sampai ka." Jawab Sera.

"Ser" panggil seorang gadis pada Sera.

"Eh sya lo udh dateng ternyata, sini duduk. Kenalin ini pacar gw dan ini spupu nya".

"Halo gw Kahfi Radhika, cowo Sera. Dan ini spupu gw nama nya Azkara Ziovan". Ucap Kahfi memperkenalkan diri.

"Ah iyaa.. salam kenal gw Hasya Lyresa". Balas Hasya.

Diam-diam Azkara mengamati Hasya, dirinya merasa tidak asing dengan sosok gadis di depan nya ini.

"Eh sorry gw ke toilet sebentar ya" ucap Hasya.

"Yodah ya jangan lama sya" jawab Sera.

"Iya".

Tak terlalu lama Azkara pun berdiri hendak pergi namun di tahan oleh Kahfi, "Mo kemana lo kar?".

"Toilet" jawabnya singkat lalu pergi.

"Jangan lama", namun tak di gubris oleh Azkara.

Azkara pergi tanpa merespon ucapan Kahfi, dirinya bohong. Bukan ingin pergi toilet melainkan pergi mengikuti Hasya.

"Nama lo Hasya kan? Hasya Lyresa". Ucapnya setelah berdiri tepat di belakang Hasya.

Terlihat Hasya diam mematung ketika dirinya memanggil Hasya, tapi setelah menoleh ke arah dirinya muka Hasya terlihat lebih rileks.

"Ya, ada apa?"

"Knapa pergi? gugup karna gw perhatiin?" tanya Azkara.

"e-enggak ko, gw ke toilet karna kebelet pengen pipis aja. Lagian gw gk tau lo merhatiin gw, mau lo perhatiin atau gk gw gk perduli juga". Hasya menjawab dengan nada gugupnya.

Tanpa Azkara sadari dirinya menarik sedikit ujung bibir saat melihat Hasya menjawab pertanyaan nya dengan gugup.

Hasya ingin pergi namun pergelangan tangan nya di tahan, "jangan hindar sya, kalo gw bilang, gw sekali liat lo langsung tertarik. lo bakal percaya gk?"

"Kayanya gk deh, soalnya muka lo tampang-tampang muka kriminal" jawab hasya.

"Songong muka ganteng gini di kata muka kriminal" sangkal Azkara tak Terima.

"Terserah, minggir temen gw udh nungguin". Sentak Hasya dan berlalu meninggalkan Azkara.

"Yauda ayo bareng". Ajak Azkara, namun Hasya tetap meninggalkan Azkara membuat Azkara harus mengejar Hasya mengimbangi langkahnya. Dalam hati tentu Azkara senang karna melihat tingkah Hasya yang menggemaskan menurutnya.

🕊🕊🕊

Kini mereka berempat masi terduduk bersama, namun Azkara masih tetap pada posisinya. Dapat dirinya lihat, Hasya mulai gerak gelisah lalu berbisik kepada temannya itu. Tanpa Azkara sadari dirinya terkekeh geli melihat tingkah gadis di hadapannya itu.

"sayang.. ". Sera memanggil Kahfi.

"Hmm?" Jawab Kahfi.

"Jalan-jalan yu, aku denger daerah sini ada bazar. Udah lama juga aku gk pergi ke bazar" ajak sera.

"Ohh.. Yauda ayo". Jawabnya.

Mereka pun keluar kafe dan pergi ke tempat bazar, sesampainya di sana. Tanpa Kahfi dan Sera sadari dari tadi Azkara terus menggandeng lengan Hasya, sudah beberapa kali di lepaskan namun tetap saja tangan Azkara terus menggandeng nya.

Mereka terus jalan dan bersenang-senang, menaiki wahana, beli jajanan, bahkan beberapa mainan mereka mainkan, Sungguh sangat menyenangkan. Hingga akhirnya waktu menunjukan pukul 11.55.

"Eh ser udh mo tengah malem nih, gw izin pamit pulang duluan gk papa ya?" pamit Hasya.

"Eh iya yaa gk nyadar gw, yauda gk papa lo pulang aja. Tapi lo sndirian anjir emang gk papa?" tanya sera.

"Iya gk papa aman, yauda gw duluan ya bye semua". Pamit Hasya pada semua nya.

Di tengah-tengah obrolan singkat itu, Azkara terus memperhatikan Hasya. Jujur saja Azkara khawatir kalo Hasya harus pulang sendirian apalagi ini sudah tengah malam, mau menawarkanpun dirinya merasa sungkan.

Kahfi menoleh ke arah Azkara, ia melihat Azkara terus melihat ke arah Hasya. "Sana temenin dia balik, lo perhatiin dia dari belakang biar kalo ada apa-apa lo langsung turun tangan".

Sera menoleh. "Iya kar, sana kejar. Jagain temen gw yaa hehe"

Azkara pun mengangguk lalu pergi meninggalkan mereka berdua lalu mengikuti Hasya dari belakang.

Hallo semua thanks to buat kalian karna udh baca cerita ini. Jangan lupa di vote dan komen sebanyak - banyak nya💐.

Jejak HasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang