part 4

7 2 0
                                    

🕊️🕊️🕊️

Setelah pelajaran selesai dan bel istirahat kedua berbunyi, Hasya dan Sera segera ke kantin untuk memesan makanan sembari mengistirahatkan otak mereka yang panas akibat pelajaran matematika.

"Sumpah Demi apapun gw ga mudeng sama materi trigonometri pliss" kata Sera setelah mereka menduduki bangku kantin bersama.

"Lo paham ga sya?" tanya Sera.

"Pake nanya lagi, ya ga lah" Sera memukul lengan Hasya kesal.

"Lu maa ih" kesal sera.

Hasya hanya mengedikkan bahunya ia kembali sibuk dengan bakso panas miliknya. Menyeruput kuah bakso itu dengan nikmat.

Saat sedang asik-asik nya makan tetiba terdengar suara riuh dari aula skola, Hasya dan Sera celingukan mencari arah sumber suara.

"Itu suara apaan dah?" Sera.

"Gk tau, liat yu" ajak Hasya.

Hasya dan Sera beranjak lalu pergi meninggalkan bakso yang tersisa setengah itu.

"Ih itu siapa co, ganteng banget.."

"Gilaa itu, itu, itu siapa sii anjir lupa gw... "

"Weh mereka itu anak SMK DIASKARA kan?.. "

"Iya cuy, wah gila sekolah kita kedatangan cogan populer pasti bakal tenar nih.."

Hasya dan Sera yang baru saja sampai di Aula untuk melihat keadaan malah diam mematung setelah melihat siapa orang yang membuat sekolah nya gempar.

"Cowo gw sya, ngapain dia kesini?" ucap Sera.

"Gak tau, emang dia gak kasih tau lo dulu?" tanya Hasya.

Sera menggelengkan kepala nya, lalu kembali menatap orang yang membuat sekolah nya gempar, tak lain ya cowo nya sendiri.

Di saat bersamaan pula, Azkar dan Hasya tanpa sengaja menatap satu sama lain.

🕊🕊🕊

"Kar udah ayo cepetan kita mau bagi brosur ke kelas mana dulu? Yang lain udah pada mulai noh bagiin brosur. Gak mungkin kan kalo ke kelas cewe gw, dia aja baru kelas 8" ujar Kahfi.

Sedangkan Azkara sedari tadi sibuk mencari seseorang.

"Napa lu? Nyari Hasya? Kata cewe gw mereka lagi pada di kantin. Udah ayo cepet bagiin brosur nya, ntar malah makin rame ni Aula" ucap Kahfi lagi dengan sedikit nada memelas di bagian akhir.

Saat ingin melangkah mereka sudah di kerubungi oleh siswi-siswi yang berteriak berteriak histeris, sungguh itu membuat telinga Azkara dan Kahfi ingin meledak.

"Kan udah gw bilang, lo sih lama." kesal Kahfi.

Azkara tak menghiraukan nya, ia malah terus mencari seseorang. Dirinya terus melirik ke setiap penjuru sekolah dan yaa! Ketemu! Dia berhasil menemukan seseorang yang tengah ia cari.

"Telfon cewe lo, jemput kita di sini" ucap azkar.

"Yang bener aja lu, kasian nanti cewe gw ke dempet-dempet. Tau sendiri cewe gw mungil, udah mungil makin mungil nanti" jawab Kahfi.

Jejak HasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang