Pertemuan

2.2K 154 3
                                    

Angin malam yang dingin itu menusuk hingga kedalam tulang, orang orang menutup pintu mereka malam ini. Dijalan, hanya cahaya dari lampu jalanan yang terlihat. Beberapa kabar beredar tentang tunangan pangeran yang kabur dari istana.

Dan disinilah aku, di tepi dermaga. Menghabiskan sisa sake ku sembari menatap bulan malam yang terlihat indah dan sempurna sebelum lompat ke laut, jika saja pria di samping ku ini tak banyak berbicara sejak tadi.

"Bisa berhenti mengganggu ku?" Kataku ketus pada pria sialan yang sudah mengganggu moment moment terakhir sebelum aku meregang nyawa.

"Ayolah, lagi pula kenapa kau ingin lompat? Merepotkan ku saja.. "

Aku menatap pria itu dengan tatapan bingung. "Kenapa pula aku merepotkan mu sial? Yang mati kan aku"

Pria itu menyeringai, lalu merangkul bahu ku. "Karna aku akan menyelamatkan mu tentunya!"

Aku terdiam mendengar perkataan bodoh pria disebelah ku, sementara tawa keras nya menemani kesunyian malam ini.

"Ayo jadi kru ku, Nona"

"Kalau aku tak mau?" Aku melirik ke arah nya untuk menatap matanya yang ternyata sudah mendahului ku. Tatapan nya dalam, dan tak bisa ditebak. Orang ini benar benar tampak keren dari pada tampang menyebalkan nya tadi. Apa jawaban keren yang akan dia katakan padaku ya?..

"Jangan begitu dong.. Jahat sekali.. "

Kutarik kata kata ku sial.. Jawaban macam apa itu? Lihat si mugiwara rambut tomat ini sekarang malah cemberut dan menyandarkan kepala nya di bahu ku. Kenapa dia seperti orang tolol saja? Padahal tampang nya keren..

"Kalau begitu aku beneran tak mau" Jawabku sembari menghela nafas, lalu menyesap habis sake ku. Setelah ini aku pasti akan langsung ke rencana awal. Bunuh diri-

"APA YANG KAU LAKUKAN MUGIWARA-YA?" Teriak ku kaget saat Mugiwara tomat ini mengangkat tubuhku seperti karung beras.

"Jangan khawatir, jika kau tak mau, aku akan menculik mu saja.. "

"Sial, kau gila.. "

"Aku bukan gila, aku Shanks."

"Terserah" Ucap ku pasrah. Lagi pula genggaman pria ini di pinggang ku kuat juga, aku juga malas ingin bergerak, haruskah minta tolong? Ah malas sekali.. Aku kan juga sedang kabur..

"Yosh, ayo kita pergi ke pulau selanjutnya.. Anu.. Nama mu siapa, Chibi?"

"Aku Miku sial, Chibi ndas mu"

"Hahaha! Maaf maaf Chibi, sekarang kita berangkat!" Ucap Shanks sembari menaruhku di tempat duduk perahu kecilnya itu. Sementara aku hanya memutar mataku malas saat si bodoh itu kembali memanggilku chibi

"Kau sungguh menculik ku dengan perahu kecil ini? Kemana kau akan membawa ku?"

"Grandline!" Shanks nyengir tanpa dosa sembari mengacungkan jempol nya padaku.

"Kau mau kubunuh?" Ucap ku sembari menatap nya dengan ngeri.. Ya sebenernya aku yang merasa ngeri disini..

"Jangan khawatir Chibi, kita akan cari kru dan kapal yang bagus nanti"

Shanks kembali mengayuh perahu itu hingga kini ombak dapat membawanya sendiri. Sementara aku hanya mengiyakan perkataan Mugiwara tomat yang sekarang notebane nya adalah.. Eee, dia apaku?

"Tunggu, kau bilang ingin pergi ke grandline?.. Kau bajak laut?"

"Oh, aku lupa bilang?.. "

Kini aku dan Shanks bertatap tatapan, dengan wajah kaget ku, dan wajah senyum bodoh nya itu. Aku memukul kepala nya dengan penuh kasih sayang.

"Pokoknya jika jadi bajak laut, aku tak mau jadi kroco!" Ucap ku sembari manyun dan mulai berfikir negatif. Lagi pula itu sangat tidak realistis jika dengan kapal kecil ini, nanti kami akan mendapat lebih banyak kru.. Maksutku, BAGAIMANA CARANYA??..

Tiba tiba Shanks duduk di sebelah ku sembari merangkul pundak ku. "Chibi, walau kau chibi, tapi tenaga mu kuat juga saat memukul ku! Dan jangan khawatir, aku janji akan menjadi bajak laut yang kuat! "

"Shanks, kau tidak merencanakan perjalanan mu sedikit pun, bukan?.. " Aku menatap Shanks dengan malas sembari membaca raut wajah bodoh nya itu. Sementara dia hanya tersenyum manis menampakan giginya. Walau dimata ku itu sama saja dengan senyum bodoh yang menyebalkan.

"Dasar menyebalkan.. "

"Jangan khawatir Chibi, aku janji akan merawat mu dengan baik kedepan nya~"

"Aku meragukan itu, sial"





























































"Aku mendengar rumor mengenai pria bernama Yassop.. "

"Huh?" Pria yang sedang duduk di pinggir tebing itu melihat ke arah kami. Shanks kini mulai berlagak keren lagi.

"Aku adalah Shanks, Bajak laut. "

"Orang orang bodoh.. " Gumam ku pelan.

















































































"Kumohon bergabunglahhh! Aku bisa gila tanpamuu" Rengek ku sembari memeluk lengan pria tampan di sebelahku saat ini. Sementara Shanks terkekeh pelan sembari terus mencoba menarik ku menjauh dari pria itu.

"Nee Chibi, jangan selingkuh dari kapten mu demi pria lain!" Shanks terus menerus mencoba menarik ku kembali padanya. Sementara aku masih cemberut, lalu menguatkan pelukan ku pada pria yang sedang ku peluk saat ini, aku mendongak untuk menatap nya sembari manyun.

Pria itu menghela nafas, lalu mengangguk terpaksa. "Aku akan ikut.. "

Mendengar itu, Shanks tersenyum senang, ia langsung menarik ku kepelukan nya, lalu menggendong ku seperti karung beras.

"Bagus, sekarang kita punya Kru tangguh baru! Selamat datang, Beck!" Shanks bersorak ria yang disusul oleh Yassop dan Lucky Roo, serta beberapa NPC lain nya.

Mereka akhirnya berjalan kembali ke kapal setelah menyiapkan barang bawaan, dan melewati beberapa mayat bandit pengganggu yang tak sadarkan diri di tanah. Beberapa warga desa menonton kepergian mereka dengan rasa terimkasih.

"Menjadi bajak laut tak buruk juga.. " Aku tersenyum kecil sembari bergumam melihat beberapa warga yang melambai pada kapal ku yang perlahan menjauh dari darmaga.

Mine. (Shanks X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang