Hai! Selamat membaca part 2
#Sebelum baca jangan lupa Vote & comment↓↓↓
≈≈♡
Part of - hari ke-2
Bagas terdiam, "Apa benar pak?" Tanya-nya lagi, Pria itu pun tersadar, kemudian mengangguk kepala mengiyakan bahwa dia ayah dari santriwati bernama Delisa tadi.
"Iya, saya ayah Delisa" Jawab Bagas cepat, kedua perempuan didepannya tersenyum sembari mengucap syukur
"Alhamdulillah. Tapi maaf Delisa nya dimana ya pak?" Tanya teman dari perempuan tadi, Bagas pamit sebentar untuk mengajak putrinya masuk.
"Pah ngapain sih kesini? Sumpah gak ada sinyal!!" Gerutu sang anak, tetapi Bagas tidak menghiraukannya dia menyuruh Zidane untuk turun dari mobil lalu menemuinya.
"Zi, kamu bawa HP Grizel! Dan Kamu ikut papah" Perintah Bagas membuat sang anak heran dengan perubahan sikap papahnya
"Pah apaan sih! Aku mau dibawa kemana?"
"Iya Pak, Non Grizel mau dibawa kemana dan kenapa saya harus sita HP-nya?"
"Kalian berdua dengarkan saya. Terutama kamu Grizel. Papah akan mendaftarkan ke pesantren ini" Ucap Bagas, Grizel begitu terkejut mendengarnya kenapa tiba-tiba sekali, Ada apa ini?
"Gak! aku gak mau! kenapa harus pesantren sih?" Tolak Grizel tidak mau jika harus menghabiskan masa mudanya di sebuah pondok pesantren
"Ini tempat yang aman buat kamu, saat ini keluarga kita tidak baik-baik saja. Jika kamu tidak berada di tempat aman maka kamu akan terus dalam bahaya" Jelas Bagas berusaha mencari tempat perlindungan yang aman untuk Grizellyn dari kejaran musuhnya
"Ya kenapa harus pesantren, kalo untuk sekedar bersembunyi di tempat aman bisa kan di luar negeri?" Grizellyn terus menolak untuk berada disini sebab yang dia tau berada di pesantren itu membosankan, cerita dari teman SMP dahulu.
"Justru itu lebih bahaya. Sudah pokonya kamu harus disini. Semua kebutuhan kamu nanti akan di antar Zidane. Satu lagi disini nama kamu adalah Delisa" kekeuh Bagas memaksa agar anaknya mau tinggal disini, sebagai seorang ayah dia juga ingin anaknya memiliki agama seperti keluarga mamahnya tidak seperti dirinya, dengan masuk pesantren dia berharap putrinya bisa lebih baik dari sebelumnya yang sering ke luar malam dengan teman-temannya
"What?"
"Ikuti saja Grizel! Ini untuk kebaikan kamu. Jika semua sudah aman papah janji akan menjemput kamu, dan keluarga kita akan bahagia seperti dulu" Ucap Bagas menyakinkan putrinya agar mau tinggal sementara di pesantren ini
Grizel menghela nafas, "Okey Pah. Tapi janji semua kebutuhan aku selama disini harus terpenuhi. SEMUANYA!" Tuntut Grizel
"Pasti. Ingat jangan pernah coba kabur dari sini. Papah akan kirim orang untuk menjaga kamu" Pesan Bagas. Mereka pun masuk kembali menemui Dua perempuan tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
MUSLIMAH DANGEROUS [ON GOING]
Novela JuvenilSEBELUM MEMBACA JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT SERTA FOLLOW AKUN INI YA. [DILARANG PLAGIAT!! KARENA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI] Ini bukan cerita tentang gadis nakal yang masuk pesantren lalu tobat!! Bukan juga tentang gadis yang masuk pe...