Bab 1 (Prolog)

367 19 1
                                    

Suatu hari di dunia/dimensi Viva Fantasy

Marvel : Argh!

Terlihat Marvel sedang bertarung dengan para manusia bertopeng.
Setelah beberapa saat Marvel tumbang ke tanah karena sihirnya telah di ambil.
(Ngomong-ngomong, Marvel bertarung dengan para manusia bertopeng pada malam hari dan sihirnya di ambil setengah).
Para manusia bertopeng yang melihat Marvel tumbang pun hanya meninggalkannya, tanpa ada yang menyadari bahwa ada seseorang yang melihat pertarungan antara Marvel dan para manusia bertopeng.
Setelah para manusia bertopeng itu pergi orang itu pun mengambil kesempatan untuk membawa Marvel ke rumahnya untuk merawat luka-luka yang di berikan oleh para manusia bertopeng itu.

Besok paginya

Marvel terbangun di sebuah kamar dengan keadaan tubuh yang di rawat dengan baik.
Marvel dengan perasaan bingung sekaligus cemas siapa yang membawanya ke rumah ini, tapi Marvel bersumpah akan membalas kebaikkan orang itu yang membawanya ke rumahnya.
Marvel segera ke kamar mandi untuk mandi.
Setelah selesai mandi Marvel pergi ke dapur untuk sarapan dan alangkah terkejutnya melihat seseorang yang tidak lain tidak bukan adalah sang pemilik rumah yang sedang memasak sarapan.
Menyadari Marvel telah sadar orang itu pun menyapa Marvel.

??? : Lu sudah bangun?

Marvel terkejut saat mendengar suara yang dilontarkan oleh orang itu, suara yang tidak asing baginya.

(Marvel Batin : Kok suaranya, kayak tidak asing)

??? : Kenapa diam?

Marvel : Hah, oh, tidak apa-apa

Marvel : Ngomong-ngomong, ini rumahmu

??? : iya, ini rumah gue

??? : Emang lu pikir, Lu sedang berada di mana? Di kuburan?

Marvel : Eh, enggak! Enggak kok

??? : Nah, itu kau tau

??? : Kenapa nanya?

Marvel : gak kenapa-napa, cuma gabut aja hehe

Marvel : Ngomong-ngomong, namamu siapa?

Malik : Nama gua Malik

Marvel terkejut tidak main saat mendengar nama dari orang itu, nama sama yang tidak asing baginya.

Malik : Kalau nama lu siapa?

Marvel : Hah, oh, namaku Marvel

Malik : Oh, salken Marvel

Marvel : Iya, salken juga

Marvel pun melihat tubuh milik Malik dan terkejut tidak main saat melihat tubuh milik Malik yang banyak bekas luka di tangan dan kaki milik Malik, sekaligus perban yang menutupinya.

Marvel : Lik

Malik : Hmm?

Marvel : Tangan dan kakimu kenapa? Kok banyak bekas luka dan perbannya? Kau habis ngapain?

Malik : Oh, ini? Hmm, hanya latihan saja kok

Marvel : Oh, ok

Setelah Malik selesai membuat sarapan dia pun menyajikannya ke Marvel.
Marvel mencoba sarapan yang di buat oleh Malik dan hasilnya...

Marvel : Ini...

Malik : Ke-kenapa, tidak enak?

Marvel : Ini... Ini enak banget!

Malik : Hah, be-beneran?

Marvel : Iya, sarapanmu enak banget!

Malik : Syukurlah, kalau enak

Marvel pun memakan sarapan yang dibuat oleh Malik dengan lahap.
Setelah selesai sarapan Marvel pun berbincang-bincang dengan Malik.

Marvel : Ngomong-ngomong, berapa umurmu?

Malik : Umur gue 18 tahun

(Malik Batin : Padahal umur gue sudah puluhan atau ratusan tahun lebih)

Marvel : Wah, kita hampir seumuran

Malik : Benarkah?

Marvel : Iya

Malik : Baguslah, kalau begitu

(Marvel Batin : Ku kira raja Malik masih hidup, ternyata aku salah)

Marvel mulai mengira bahwa orang yang membawanya ke sini adalah reinkarnasi dari Raja Malik, Raja dari Vermilion yang tertusuk oleh sihir hitamnya dan terjatuh dari ketinggian 3 tahun yang lalu, dan umurnya (Malik) dengan Raja Malik tidak jauh berbeda palingan sekitar 10-20 tahun-an lebih (yang 18 tahun).
Terbukti dari ciri-ciri orang itu yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan Raja Malik.

Marvel : Ngomong-ngomong, kau sudah lama tinggal disini?

Malik : Iya, palingan sekitar 1 bulan yang lalu

Marvel : Oh

Setelah selesai berbincang-bincang Marvel pun segera berpamitan dengan Malik, di luar rumah.

Marvel : Terima kasih atas segalanya, aku bersumpah akan membalas kebaikanmu

Malik : Ahh, tidak usah

Marvel : Tidak apa apa

Malik : Hmm, baiklah kalau itu mau lu

Marvel : Ngomong-ngomong, kau mau tidak? Bertemu dengan teman-temanku yang lain?

Malik : Se-serius?

Marvel : Iya

Malik : Terima kasih Marvel dan mungkin lain kali saja bertemu dengan teman-temanmu yang lain, aku masih ada banyak perkerjaan

Marvel : Oh, ok tidak masalah

Marvel : Kalau begitu aku pamit dulu ya, dadah "Melambaikan Tangan"

Malik : dadah "Membalas Lambaian"

Marvel pun pergi meninggalkan Malik.
Malik pun segera memasuki rumahnya dan pergi kekamarnya untuk beristirahat, sambil mengeluh atas kejadian kemarin.

Malik : Huh, sungguh hari yang melelahkan

Malik pun berbaring di kasur, dan tidak lama kemudian Malik tertidur pulas.

Bersambung...

Bertemu oleh manusia hasil eksperimen dari dunia\dimensi lain || My AU || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang