6

398 67 4
                                    

━━━━━━━━━━━━━━━━━
𝗫𝗢𝗗𝗜𝗔𝗖, 𝗠𝗬 𝗦𝗘𝗖𝗢𝗡𝗗 𝗛𝗢𝗠𝗘
━━━━━━━━━━━━━━━━━

Dipagi hari yang cerah ini, diperlihatkan Pria yang sedang mengelus kucingnya. Siapa lagi kalau bukan Zayyan dan Ameng.

"Ajay gamau ninggalin kamu Ameng.. nanti Ameng diculik gimana" Ucapnya murung.

Terlihat dipikiran Zayyan, dia memutuskan untuk membawa Ameng kesekolah diam-diam. Dia meletakkan Ameng di Tas dan membuka sedikit agar Ameng bisa bernapas.

"Jangan sampai mati di Tas ya, Ameng!"

.

"Yo Zayyan selamat pagi" Sapa Leo dan
hendak mendorong Zayyan, namun Zayyan yang panik karena ada kucing di Tasnya, dia langsung menghindar.

"Kebiasaan ya lo suka banget dorong orang" Omel Zayyan kesal.

"Hehehe"

Sesampainya dikelas, Zayyan benar-benar meletakkan Tasnya dengan hati-hati. Dia pun duduk sedikit kedepan agar Tasnya tidak gepeng.

Bel pun telah berbunyi, namun kali ini terlihat bahwa para Guru tidak masuk kekelas. Tak lama, Lex selaku Ketua Kelas tiba-tiba mengumumkan bahwa hari ini akan ada Razia dan Guru sedang mempersiapkan tempat untuk meletakkan barang Razia.

Semua murid langsung heboh dan panik, ada yang menyembunyikan Liptintnya dibelakang papan tulis, ada yang panik karena sepatunya tidak sesuai Standar Sekolah.

Terutama Zayyan, dia hari ini membawa Ameng. Dia takut kalau Ameng akan diambil oleh Guru ataupun Anggota Osis.

Zayyan berlari keluar kelas membawa Ameng dengan menyembunyikannya didalam bajunya, dia berlari kebingungan dimanakah ia harus menyembunyikan Ameng.

Sesampainya di Taman belakang sekolah, Zayyan tertabrak tubuh Asing yang lebih besar dari dia.

"Sorry, gue—" Ucap Zayyan terpotong dan menunjukkan raut wajah ketus kepada orang yang ia tabrak.

"Lo kayanya dimana-mana ya, kesel gue" Ucap Zayyan jutek.

"Lo kali yang ngikutin gue" Jawab Gean melipat tangannya didepan dada.

"Sembarangan lo ngomong!"

Gean tiba-tiba salah fokus melihat benda menonjol dari perut Zayyan dan Zayyan membawanya seperti membawa bayi.

"Bawa apaan lo?" Tanya Gean menunjuk kearah perut Zayyan.

"Bukan urusan lo!" Ketus Zayyan dan ia mulai berjalan sendirian untuk mencari tempat persembunyian yang baik.

Gean hanya menatapnya bingung. Tak lama Zayyan mengeluarkan makhluk hidup dari dalam bajunya yang membuat Gean melongo.

"Ameng disini dulu ya, nanti Ajay balik lagi" Ucap lembut Zayyan.

"Woi gila lo bawa Kucing ke Sekolah? Kenapa ga titip sama orang rumah? " Kaget Gean.

"Gue sendiri dirumah"

Mendengar jawaban itu, Gean terdiam. Ia berpikir Zayyan telah diadopsi setelah di Panti Asuhan, ternyata tidak.

"Terus? Lo mau apain itu Kucing?" Tanyanya kembali.

Xodiac, My Second Home. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang