Chapter 10_ Geng Vorles

93 6 0
                                    

بسم لله الرحمن الرحيم

§
§
§

Mencintai tidak harus memiliki. Namun, memiliki adalah keinginan yang mencintai.

~~~~~~~~~~~~~~°°°°~~~~~~~~~~~~~~

Bertepatan pada jam 6.30 jalan sudah terlihat begitu ramai oleh pengendara-pengendara yang berlalu lalang, baik itu kendaraan beroda empat maupun dua.

Terlihat juga kendaraan beroda empat berwarna hitam sedang melaju dengan kecepatan yang amat lambat. Hal itu, nampaknya membuat pengendara dibelakangnya dibuat tersulut emosi.

~~~~~~
Suara nyaring klakson motor-motor sport yang sahut-menyahut membuat perhatiannya teralihkan.

Hal ini nampaknya ulah Segerombolan pemuda yang mengenakan seragam sekolah ditambah dengan jaket kulit hitam bertuliskan VORLES.

Hantaman dari kepala jemari seseorang melayang tepat pada kaca mobilnya.

"Astoge siapa si, kan gue lagi males ngebut!" gumam gadis cantik dengan rambut hitam yang tergerai.

"Buka!" perintah pengendara itu terlampau dikuasai emosi sembari membuka helm Fullfacenya hingga menampakkan wajah paripurna dengan rambut yang sedikit acak-acakan.

"Huh ribet banget tu orang!" hembusnya sembari membuka sedikit kaca mobil.

Srep.

Mata manik hitam dan mata hazel itu saling bertubrukan. Halnya, sedang mengungkapkan bahwasannya ada rindu besar yang terpendam pada keduanya.

"Eh sayang.. Kirain siapa," kekeh sang pemuda yang bername-tag Angga purnama mahardika.

"Oo emji sayang.. Kamu ngagetin aku aja tau nggak! Gimana kalo jantung aku copot? Kan berabe!" Aca mencubit kedua pipi pemuda itu dengan gemas.

"Hahah, gak bakal kamu kan kaya pisang," Angga mengusap-usap kedua pipinya yang sedikit me-merah akibat ulah Aca.

"What? Kok kaya pisang si!" decak Aca sembari menyilangkan kedua tangannya kesal.

"Iya. Dikagetin juga gak bakal jatoh-jatoh jantungnya," timpal Angga cengengesan.
Hal itu, nampaknya membuat gelak tawa dari seorang Aca menggelegar.

"Sini naik motor aku sekarang," tutur Angga sembari menatap lekat mata manik hitam yang berada tepat dihadapannya.

"Tapi mobil aku gimana?" tanyanya bingung.

"Jef tolong bawain mobil pacar gue!" cetus Angga sembari menatap pemuda berambut pirang.

"Siap bos!" jawabnya dengan semangat 45.

Setelah mendengar persetujuan itu, Aca pun langsung turun dari mobilnya dan langsung menaiki motor Angga sembari melingkarkan kedua tangannya erat.

"Let's go gays!" seru Angga dengan mengepalkan tangannya ke udara.

"Oke bos!" jawab serentak segerombolan pemuda yang berada dibelakang.

Dengan begitu, mereka pun langsung melajukan kendaraan dengan kecepatan sedang.

"Sayang aku rindu banget!" Aca menyandarkan kepalanya, tepat pada punggung Angga.

"Tapi aku jauh lebih rindu!" batin angga lirih sembari terus mengelus lembut tangan Aca.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pacar Halal Gue Gus KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang