Bagian 8

690 29 2
                                    

Gaara dan Rin belum mengatakan hubungan mereka dengan teman teman nya. Yah, tapi ada beberapa orang yang menyadari sikap beda diantara mereka

Pulang sekolah, Gaara meminta Rin menunggu nya di ruang OSIS. Seperti biasa, ruang OSIS sudah di penuhi makhluk makhluk mesum.

"Cekrek. Selamat siang semua..." Rin membuka pintu

"Siang Rin... kau lelah kan? Aku akan memijiti mu. Kemari..." ujar Kiba yang selalu pertama menyapa Rin

"Tidak usah. Terima kasih..." jawab nya duduk di samping Sasuke

"Dimana kakak mu?" Tanya Sasuke sambil bermain gadget nya

"Entah. Aku belum bertemu dengan nya di sekolah. Bukankah kau teman sekelas nya..." jawab Rin

"Dia tidak ada di kelas. Dia tidak masuk..." ujar Sasuke

"Haa? Itu tidak mungkin. Jelas jelas aku dan kak Naruto berangkat bersama..." sanggah Rin

"Pada kenyataannya dia tidak ada di kelas sejak pagi..." ujar Sasuke

"Tadi pagi sebelum jam bel masuk kelas, aku sempat melihat nya dengan Hinata berbincang di taman sebelah timur. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi Hinata terlihat sedih..." ujar Shikamaru memberi tau

"Jangan jangan Hinata hamil?!" Celetuk Kiba mengagetkan semua orang di ruangan

"Jaga omonganmu! Sampah!" Neji melempar buku pada Kiba

"Aduuh... maaf maaf... ini kan hanya kemungkinan..." Kiba menggaruk kepala nya

"Dimana kak Sakura dan kak Ino? Kenapa selalu ada laki laki di sini." Menyandarkan kepala nya di sofa dan mengambil gadget

"Kebiasaan seorang gadis. Pulang sekolah, nongkrong di kafe, di mall, atau dirumah salah satu dari mereka dan membicarakan seseorang. Seperti itu..." jawab Shika

"Ah, tidak juga..." mengirim beberapa email pada Naruto

"Mungkin karna kau bukan perempuan. Jadi kau tidak tau..." ejek Sasuke

"Apa maksudmu? Jelas jelas aku perempuan!" Ujar Rin kesal

"Coba kau buktikan jika kau perempuan..." ujar Shikamaru mesum

"Biar aku cek. Kau benar perempuan atau tidak..." Kiba mulai mendekati Rin mesum seperti ingin menerkam nya

"E-eh... ti-tidak usah..." Rin ketakutan

"Duaak." Neji melempar sepatu pada Kiba. "Jaga sikap mu. Sampah mesum sialan!" Ujar Neji kesal

"Aduh! Kau ini kenapa? Setiap gadis selalu kau bela. Kau mau memonopoli semua gadis yaa?!" Kiba mulai emosi

"Tenten itu pacarnya, dan Hinata itu sepupu nya. Jadi wajar jika dia membela mereka. Tapi... Rin... mungkin karna adik Naruto..." analisa Shikamaru. "Ah!" Tiba tiba teringat Gaara

"Kak Kibaaaa... kau menjijikan dengan tampang seperti ituuuu..." menjauhkan kepala Kiba dari pangkuannya

"Cekrek." Sasori membuka pintu.

"Selamat datang..." sapa Sasuke, Shika dan Neji

"Kiba, menjauhlah dari Rin. Atau ku potong anu mu dan melemparkannya ke anjing peliharaanmu..." ancam Sasori dengan tampang preman

"Heee... i-iyaa..." Kiba langsung menjauh dan bersembunyi di balik Shikamaru

"Brukk..." melemparkan tas pada Sasuke. "Kenapa kau tidak mengantar Sakura pulang..." tanya Sasori duduk di bawah diantara Sasuke dan Rin

"Ah, dia... pergi dengan Ino dan kak Temari hari ini." Jawab Sasuke

"Ring ring ring." Suara ponsel Rin. "Halo?" Rin mengangkat telfon dari Gaara

My Brother's Friend is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang