"Hajar dia!" Perintah Shion pada teman teman nya
"Buagh bukkh buugh duuakg." Teman teman Shion memukul menginjak Rin
"Riiiinnnn! Hentikan! Jangan lukai Riiiinnn!" Teriak Tenten
Sesekali Rin membalas pukulan mereka tapi tetap saja kalah jumlah.
Mereka berhenti memukuli Rin, karna teelihat sudah babak belur "Sudah ya? Untung kalian wanita jadi aku tidak akan menghanjar kalian sampai babak belur."
"Lihat lah dirimu yang babak belur!" Ujar teman Shion
"Tidak kusangka kau sekarang lemah, Rin..." ujar seorang laki laki menghampiri
"Suara ini?!" Batin Rin kaget mendengar suara laki laki yang tidak asing ini
"Lama tidak berjumpa, sayangku..." laki laki itu jongkok mencolek dagu Rin
"Re-ren!" Mata Rin tidak berkedip memperhatikan laki laki berambut hitam di depan nya. Dia Ren, mantan pacar Rin sewaktu di Kanto
"Lepaskan dia. Biar aku yang tangani sekarang..." ujar Ren pada segerombolan wanita
"Menjauh dari Rin! Dasar bajingan tengiiikkk!" Teriak Tenten lagi
"Buughh." Shion memukul perut Tenten. "Kau ini diam saja! Seperti nya kau ingin aku mengedarkan foto mesum mu..." ancam Shion
"Tenten! Uhhk..." Rin masih kesakitan. "Sial, perut ku sakit sekali. Bergerak sedikit saja sakiittt..." batin Rin menahan sakit
"Grep. Sudah bisa kumulai kan..." menggenggam kedua tangan Rin dan menarik nya keatas
"Menjauh dari ku!" Membuang wajah nya jauh jauh
Ren mulai menciumi leher Rin dengan paksa. Menjilati daun telinga Rin, turun ke leher, dan semakin turun ke dada Rin yang sudah terbuka kancing nya. Tangan kanan Ren meremas sebentar dada Rin dari luar. Rin tidak bisa bergerak karna tubuhnya sudah di tindih. "Gaara!" Batin Rin meneriakkan namar Gaara
"Braakk!" Suara pukulan pintu besi. "Rin! Tenten!" Sasori, Neji, Gaara, Kiba, Shika, Sasuke dan Itachi datang menyelematkan. Sedangkan Naruto menunggu di luar karna tidak mungkin dia bertarung dengan kondisi nya sekarang
"Sasori?!" Shion kaget
"Matsuri, jadi kau dan Shion dalang di balik semua ini?" Tanya Gaara menatap Matsuri sadis
"Ga-gaara... dengarkan penjelasan kami..." Matsuri tidak bisa berkutik
"Hei! Lepaskan tangan mu dari Rin, keparat!" Sasori mendekati Ren yang masih berbuat mesum pada Rin
"Duaakk! Uhhk." Sasori menendang Ren
"Rin!" Gaara menghampiri Rin. Dia kaget setengah hidup, melihat memar dan baju yang compang camping pacar nya
"Gaara!" Rin langsung memeluk Gaara. "Maaf! Hiks hiks hiks..." Rin merasa bersalah karna ada laki laki lain yang menyentuh nya
"Ini bukan salah mu. Biar aku yang habisi, orang yang berani menyentuh mu..." tiba tiba Gaara berubah sadis.
"Hmm... jika tidak salah kalian yang disebut duo rambut merah kan. Aku ingin lihat bagaimana kehebatan kalian... Maju!" Ujar Ren memberi tanda pada teman teman nya
"Wah... kalian menang jumlah." Ujar Kiba siap menghajar
"Tapi, belum tentu kalian menang teknik." Ujar Sasuke mulai menghajar
"Tenten, kau tidak apa apa? Cepat bantu Rin keluar. Biar aku yang urus mereka." Perintah Neji
"Emh. Hati hati..." Tenten pergi menyelamatkan Rin
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother's Friend is My Boyfriend
FanfictionSejak aku berumur 5 tahun, ayah dan ibu ku berpisah. Ayahku Minato tinggal bersama kakakku Naruto di Kansai. Sedang aku, Rin, tinggal bersama Ibu ku Kushina di Kanto. 2 tahun lalu Ibu ku meinggal karna kecelakaan. Aku ditampung oleh nenek ku di Kant...