yui memegang kepalanya dan ia masih sangat puas setelah muntah hingga ia menutuskan untuk tidak keluar dulu dan itu membuat xi khawatir karena yui terlalu lama di kamar mandi, xi tidak bisa masuk karena yui mengunci pintu kamar mandi.
"yui buka pintunya"
yui tidak menjawab.
"yui kumohon, apa kau baik baik saja"
yui membuka pintunya dan wajahnya terlihat pucat, xi membantu yui berjalan ke kamar mandi dan segera berbaring .
"yui kau marah dengan ku?"
yui hanya menggeleng lemas.
"tapi ke apa kau bersikap seperti ini sejak kita menikah, aku tidak mau kau diam saja seperti ini yui"
"apa kakak xi benar benar akan mengambil selir, aku tidak keberatan kok karena ada saat saat aku tidak busa melayani kakak xi dan kakak boleh memiliki sebanyak yang kakak inginkan. aku sudah memikirkan nya, aku tidak mau kakak menganggapku egois"
yui menunduk dan kedua tanganya berusaha menghapus air matanya namunair matanya makin deras hingga terdengar isakan yui mengingatkan xi bagaimana ibunya menangis dan betapa menyakitkan saat ibu nya tidur sendiri saat ayah nya bersama selirnya.
"yui jangan menangis"
namun tangis yui alih alih berhenti malah makin keras hingga tangisan yui berubah jadi rintihan kesakitan membuat xi panik dan meminta prajurit menjemput tabis segera, yui menangis kesakitan dalam pelukan xi dan mata xi melihat ada bercak darah di area pahanya yang berbalut celana putih.
tabib mengatakan kalau yui mengalami pendarahan karena stress yang berlebihan dan yui harus istirahat dilarang melakukan kegiatan kegiatan yang berat, yui segera tertidur setelah memberikan ramuan dan xi tidak beranjak dari sisi nya karena ia tahu yui membutuhkan nya saat ia bangun dan memang benar kalau yui tidak mau jauh jauh dari xi.
xi menatap keluar jendela di meja kerjanya yang sekarang berada di kamar nya, ia yakin yui mendengar percakapan nya dengan teman teman nya dan yui sangat stress memikirkan itu hingga ia pendam namun tnapa sadar itu mempengaruhi kehamilan nya.
"kakak xi"
xi langaung tersadar dan segera bangkit menghampiri yui lalu membantu yui duduk bersandar pada dipan tempat tidurnya, xi duduk di dekat yui dan meyeka keringat yang keluar dari wajah yui padahal cuaca cukup dingin sekarang ini dan mata yui sendu menatap xi.
"yui, aku sangat mencintai mu dan hanya kau"
"kau sama saja dengan yang lain, seharusnya aku tidak menikah dengan mu kakak xi dan tidak menyerahkan tubuhku semudah itu"
"yui....."
"aku benci kakak xi dan aku mau pulang saja"
"yui dengar dulu....."
"aku tidak mau harus berbagi kakak xi dengan orang lain"
"YUI DENGAR AKU"
yui terkejut dan ia sedikit termundur karena takut dengan bentakan xi.
"aku tidak akan menyakiti perasaan mu yui karena aku sangat mencintamu, memilikimu saja sudah cukup untuk ku dan aku hanya bercanda karena mereka memang seperti itu"
yui mendongak menatap xi dan ia terlihat tidak percaya dengan ucapan xi, segera xi mendekap erat yui.
"percayalah yui, jangan pergi dari ku karena aku tidak mau jauh dari yui"
"kakak tidak sedang mempermainkan ku kan?"
"tidak, untuk apa aku bermain main dengan yui jika aku menikahi yui untuk memiliki yui seutuhnya hanya untukku"
"aku mencintai kakak xi"
yui pindah ke pangkuan xi dan merangkul erat leher xi lalu menyandarkan kepalanya di dada bidang xi, yui tidak mau beranjak dari pangkuan xi karena membuatnya merasa aman dan lebih baik.
setelah sembuh yui sering pergi ke taman bersama beberapa pelayan dan prajurit kesayangan nya di taman, semua pelayan senang bermain dengan kehadiran yui karena membuat mereka gemas dan yui membuat keadaan istana lebih hidup, xi memperhatikan yui dari teras kamar mereka dimana yui sedang bingung dimana mereka sedang bermain hide and seek.
tangan xi menunjuk nunjuk di balik batu hingga xi tersenyum lebar dan ia pergi ke balik batu besar dan ya ada dua pelayan disana , lalu yui kembali mencari yang tersisa namun saat mendongak ia tidak melihat xi lagi hingga senyum yui hilang.
"aku sudah selesai main, aku lelah"
pekik yui hingga yang belum di temukan segera keluar, mereka mengikuti yui berjalan ke arah kamar dan memang tidak ada lagi pangeran xi suaminya, yui mencari xi sampai langkah yui terhenti karena ia mendengar xi marah marah entah apa penyebab xi marah dan yui takut pada xi saat xi marah karena xi terlihat menakutkan bagi yui.
tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/348687325-288-k182793.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Prince (End)
Romancekecantikan paripurna nya memikat banyak orang dari tua sampai muda, setiap gender dan usia namun sangat sulit menundukkan hati nya sampai ia di culik pangeran dari kerajaan musuh yang terpesona padanya.