6

32 6 0
                                    

saat pernikahan adalah saat pelantikan raja bagi xi dan ia akan menjadi raja termuda dengan dua kerajaan besar membuat rakyat bangga, yui yang mengenakan gaun cantik berwarna putih dengan tudung transparan menuai pujian.

perayaan pernikahan megah membuat dua kerajaan tampaj meriah dan rakyat mereka sangat bahagia namun yui hanya menunduk sepanjang perayaan sambil mengusap perutnya yang mulai menyembul dari balik pakaian nya, yui mudah lelah dan ia tidak bisa setiap saat mendampingi xi sepanjang perayaan.

yui mencari cari suaminya dan ia terlihat xi bersama teman teman seusianya, yui bersembunyi di dinding tidak jauh dari xi dan teman teman nya berbincang.

"kau sangat beruntung xi, dalam satu hari begitu banyak gelar dan memiliki suami yang sangat cantik"

xi tertawa mendengarnya.

"ya ya kawan aku beruntung bisa menikahi xi, aku sangat mencintai yui"

"kau sangat mencintai yui, jadi kau tidak akan memiliki selir. begitu banyak gadis dan pemuda cantik di negri ini, kau tahu itu"

"aku mungkin hanya mengambil beberapa, aku tidak serakus itu dan mereka tidak sebanding dengan yui"

"hahaha xi suami cantik mu akan hamil besar dan melahirkan jadi kalian tidak bisa..... yaaa kau tahu maksudku, saat kau sedang ingin kau bisa menggunakan mereka, aku punya beberapa"

sahut teman xi yang lain dan xi hanya terkekeh mendengar nya, yui pergi ke kamarnya urung untuk menemui xi dan xi menghempaskan tubuhnya di ranjang. ini hari pernikahannya namun yui sangat sedih dan menangis, yui ingin punya suami seperti ayahnya yang sangat setia pada bunda nya.

xi masuk setelah lewat larut malam karena tidak melihat xi di pesta membuatnya harus memeriksa keadaan yui namun xi melihat yui tidur membelakangi pintu, tangan xi mengusap rambut halus yui dan xi tidak tahu sudah berapa lama yui tidur.

saat bangun xi tidak menemukan yui dan xi pikir yui pergi ke kamar mandi hinggai ia duduk bersandar menunggu yui kelur dari kamar mandi.

yui keluar kamar mandi dengan bathrope namun wajah yui terlihat aneh bagi xi dan yui duduk di hadapan cermin, xi bangkit dan memeluk yui dari belakang namun yui bersikap seolah olah ia sedang merajuk.

"yui permaisuri ku yang cantik, ada apa?"

"tidak ada apa apa"

xi menciumi bahu dan tengkuk yui.

"hmmm harum dan lembut, kau membuat ku ingin memakanmu"

yui berusaha menahan diri dan diam saja membiarkan xi terus mememluk nya dan menciumi tubuh yui, hingga xi pergi ke kamar mandi karena ia harus bersiap untuk sarapan.

lagi lagi xi tidak menemukan yui di kamar hingga xi bergegas ke ruang makan istana dimana yui sudah duduk manis menunggunya untuk sarapan bersama beberapa orang kepercayaan xi dan karena kursi yui cukup hingga xi duduk di kursi utama dan menarik kursi yui di samping nya dimana yui sedang duduk membuat yui terkejut.

beberapa menahan senyum melihat yui sarapan dengan wajah merah padam akibat ulah xi hingga kursinya hampir menempel dengan kursi xi namun xi santai saja, yui hendak bangkit karena ia sudah selesai sarapan namun ia urung karena xi tiba tiba menggenggam tangan yui seolah xi tidak mengizinkan yui jauh dari sisinya.

yui benar benar tidak bisa menghindar karena xi terus memintanya mendampingi bahkan tanpa malu xi mendudukkan yui di pangkuan nya saat sedang mengurus urusan kerajaan bersama mentrinya, sesekali xi mengusap perut yui dan mencium nya.

kepala yui pening melihat banyak sekali berkas di meja xi karena xi mengurus dua kerajaan sekaligus namun xi tampak santai dan menikmati tugasnya, yui kembali muntah setelah makan siang.

xi yang khawatir mengusap punggung yui namun tidak ada tanda yui akan selesai dimana sepertinya masa ngidamnya mulai lagi dan yui terlihat lemas, xi menggendong yui kembali ke kamar dan yu merengek untuk xi menemaninya.

"nanti ya setelah aku selesai dengan tugasku segera yui"

xi mencium kening yui namun yui enggan melepaskan xi karena tangan yui menggenggam ujung pakaian xi.

"yui aku janji akan segera selesaikan pekerjaanku"

"kakak xi ku mohon"

"yui tolong mengerti pekerjaan ku"

dengan berat hati xi melepaskan genggaman tanganya dari pakaian xi dan yui langsung berbalik membelakangi xi membuat xi menghembuskan nafas kamar, yui menangis sepeninggal xi namun ia tidak mengeluakan isakan hanya tubuh nya saja yang bergetar halus hingga ia akhirny ketiduran karena lelah menangis.

tbc

Beautiful Prince (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang