Happy Reading
!
\
¡Hujan turun dengan deras di sore itu, membuat langit tampak kelabu dan seluruh lingkungan sekolah menjadi lebih sepi dari biasanya. Jisoo dan Rosé, yang baru saja selesai dengan kegiatan belajar, memilih untuk tidak langsung pulang ke asrama mereka. Meski asrama terletak tak jauh dari gedung sekolah, hujan yang deras membuat mereka berpikir ulang. Alih-alih berlari menerobos hujan, mereka memutuskan untuk menunggu di ruang klub yang kosong.
Ruangan itu sepi, hanya ada deru hujan di luar dan sesekali suara petir yang menggelegar. Jisoo duduk di salah satu sofa, membuka buku yang selalu ia bawa, sementara Rosé duduk di sampingnya, memandangi jendela yang basah oleh air hujan. Suasana hening dan nyaman, meskipun ada sedikit perasaan canggung yang masih tersisa antara mereka setelah semua kejadian yang telah mereka alami belakangan ini.
Rosé menolehkan pandangannya ke arah Jisoo. Perasaannya terhadap Jisoo semakin hari semakin tumbuh, meskipun ia masih merasa sedikit canggung dan sering kali blushing karena Jisoo. Namun, berada di dekat Jisoo selalu memberikan perasaan tenang dan nyaman, meski kadang Jisoo suka menggoda dengan muka datar yang khas.
Setelah beberapa waktu berlalu, Jisoo menutup bukunya dan melihat ke luar jendela. "Sepertinya hujan mulai reda. Kita bisa pulang sekarang," katanya pelan.
Rosé mengangguk setuju, mereka kemudian bangkit dan mulai mengemasi barang-barang mereka. Namun, saat Rosé hendak mengambil tasnya yang berada di lantai, kakinya terpeleset karena lantai yang licin akibat air hujan yang masuk dari celah jendela.
"Awas!" Jisoo berseru sambil dengan sigap mencoba menangkap Rosé. Namun, alih-alih menyelamatkan, mereka justru terjatuh bersama. Rosé terjatuh di atas tubuh Jisoo, dan tanpa sengaja tangannya menyentuh sesuatu yang membuatnya terkejut. Matanya langsung membesar saat ia merasakan hal yang tak terduga.
Rosé buru-buru bangkit, wajahnya memerah seketika. Jisoo, yang menyadari apa yang baru saja terjadi, tetap terlihat tenang meski ada sedikit kerutan di dahi.
"Rosé..." Jisoo memanggilnya dengan suara datar namun lembut, mencoba menenangkan Chaeyoung yang terlihat sangat kebingungan. "Aku tahu ini mungkin mengejutkan untukmu, tapi aku bisa menjelaskannya."
Rosé masih terpaku di tempatnya, matanya masih terfokus pada Jisoo dengan perasaan campur aduk. "Apa yang sebenarnya terjadi, Jisoo? Aku... aku tidak mengerti" ujar Rosé dengan suara yang sedikit gemetar.
Jisoo bangkit dan berdiri di hadapan Rosé, menatapnya dengan mata yang penuh ketenangan. "Aku berbeda dari kebanyakan orang, Rosé. Aku lahir dengan kondisi yang tidak biasa... Kamu paham kan apa yang ku maksud?"
Rosé merasa jantungnya berdegup kencang. Meski ia pernah mendengar istilah itu, mendengarnya langsung dari Jisoo, seseorang yang ia kagumi, membuatnya terkejut. Ia tidak pernah membayangkan bahwa Jisoo memiliki rahasia sebesar ini.
"Aku tidak bermaksud menyembunyikan ini darimu atau dari siapa pun. Hanya saja, ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk dibicarakan," lanjut Jisoo sambil menatap Rosé dengan penuh keseriusan.
Rosé masih mencoba mencerna apa yang baru saja ia dengar. Perasaannya campur aduk antara kaget, bingung, dan entah mengapa... ada perasaan lain yang tumbuh di dalam hatinya, semakin memperkuat rasa sukanya pada Jisoo. Meskipun rahasia ini mengejutkan, ia merasa bahwa hal tersebut tidak mengubah pandangannya terhadap Jisoo. (Agak lain emg si rojeh😭🤣)
"Jisoo... aku..." Rosé berusaha mencari kata-kata, namun ia merasa bingung harus mulai dari mana. Tapi satu hal yang pasti, ia tahu bahwa ia tidak ingin menjauh dari Jisoo hanya karena rahasia ini.
Jisoo yang melihat kebingungan di wajah Rosé, kembali berbicara dengan suara yang tenang. "Aku mengerti jika kamu merasa canggung atau bahkan takut setelah mengetahui ini. Aku tidak akan menyalahkan mu jika kamu merasa ingin menjaga jarak dariku."
Rosé menunduk, merenungkan apa yang Jisoo katakan. Tapi semakin ia memikirkannya, semakin ia merasa bahwa rahasia ini tidak mengubah apa pun. Jisoo tetaplah Jisoo yang ia kenal, yang baik hati, pintar, dan selalu ada untuknya.
Rosé akhirnya mengangkat wajahnya, menatap Jisoo dengan mata yang penuh ketulusan. "Aku... aku memang kaget, Ji. Tapi itu tidak mengubah apa pun. Kamu tetap Jisoo yang aku kenal dan... yang aku suka."
Jisoo sedikit terkejut mendengar pengakuan Rosé, meskipun ekspresi datarnya tidak sepenuhnya hilang. "Rosé..." Jisoo memulai, namun terhenti ketika melihat Rosé menunduk dengan wajah yang memerah.
Rosé tersenyum kecil, meskipun hatinya masih berdebar. Ia merasa lega bahwa rahasia ini tidak membuat mereka menjauh, justru sebaliknya, perasaannya semakin kuat. Kini, setelah mengetahui lebih banyak tentang Jisoo, Rosé merasa semakin yakin dengan perasaannya.
"Aku juga tidak ingin kehilanganmu, Rosé," ujar Jisoo dengan suara yang lebih lembut, namun tetap tenang. "Terima kasih karena kamu tetap menerima aku apa adanya."
Rosé mengangguk dengan senyuman yang lembut. Meskipun perjalanan mereka mungkin tidak akan mudah, ia tahu bahwa mereka bisa melaluinya bersama.
Malam Itu
Mereka akhirnya memutuskan untuk kembali ke asrama setelah hujan benar-benar reda. Di kamar, suasana terasa lebih tenang meskipun ada sedikit kecanggungan yang tersisa setelah kejadian sebelumnya.
Rosé masih merasa aneh setelah semua yang ia ketahui, tetapi perasaannya terhadap Jisoo semakin kuat. Ia tidak bisa menahan diri untuk sesekali melirik Jisoo yang sedang sibuk dengan buku-bukunya.
"Rosé," panggil Jisoo tiba-tiba, membuat Rosé terkejut.
"Ya?" Rosé menoleh, berusaha menyembunyikan perasaan gugupnya.
"Apa yang kamu pikirkan?" tanya Jisoo sambil menatapnya dengan pandangan yang lembut, meskipun ekspresinya tetap datar.
Rosé terdiam sejenak, sebelum akhirnya menjawab pelan, "Tidak ada, hanya... aku masih memikirkan tentang kita."
Jisoo mengangguk pelan, lalu berjalan mendekati Rosé. "Kamu tidak perlu khawatir, Rosé. Aku akan selalu ada di sini untukmu, apapun yang terjadi."
Rosé merasa ada kehangatan yang mengalir di hatinya mendengar kata-kata Jisoo. Meskipun masih ada keraguan dalam dirinya, ia tahu bahwa ia bisa menghadapi semuanya selama ada Jisoo di sisinya.
Dengan perasaan yang tenang, Rosé menatap Jisoo dan tersenyum.
·••••·
Sabtu, 10 Agustus 2024
TBC🥀
