Sepasang anak Adam menggetarkan singgasana Tuhan untuk bersumpah setia. Inilah permulaan, Ayah dan Ibumu tersenyum ceria bersama rasa yang membuncah di dada, kata manusia itu namanya jatuh cinta.
Usai dengan janji yang terikrar, usai dengan pesta yang terhampar, saat itu Ayah Ibumu pasti bahagia dengan hal-hal sederhana, mungkin juga sesuatu yang remeh dapat membuat mereka bertengkar. Berminggu-minggu berdua pasti terasa asam manis, hingga untuk cinta mereka yang tetap bertahan, Tuhan memberikan cintanya juga.
Kamu, si lemah tak berdaya. Yang saat itu hanya bisa menangis dan tertawa. Kamu yang kehadirannya diiringi tangis haru, kamu yang kelahirannya diucapkan syukur, kamu yang berharga.
6 bulan pertama dekap ibumu adalah hal paling nyaman yang bisa kamu temukan, lalu tawa ayahmu usai lelah kerjanya merupakan hal paling bahagia yang kamu rasakan.
Lalu ini adalah satu tahun hidupmu yang bahagia, satu tahun hidupmu sebagai permata, satu tahun hidupmu untuk melihat dan duduk di dunia yang masih terasa seperti surga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meysa Seliana Putri (Happy beautiful Twenty!)
No FicciónSebuah hadiah sederhana untuk dia yang sudah kepala dua. Hai? Hidupmu sudah seperlima abad, jejakmu pasti sudah tertapak di banyak tempat. Hai? Sudahkah kamu menyapa dirimu sendiri hari ini dengan afirmasi paling bangga bahwa kamu adalah orang yang...