Three

351 48 0
                                    

.

.

.

🌷🌷🌷

.

.

.







Brak brak brakk...

"Heh wanita jalang, cepat buka pintunya. Lunasi semua hutang hutangmu!! Atau kalau tidak aku akan membongkar rumah bobrokmu ini" Teriak anak buah si rentenir.

Ibu Yoongi ketakutan. Ia sudah jatuh tempo namun ia tak punya uang, semua hasil uangnya habis gara2 suaminya dan ia pakai bersenang-senang sendiri. Diatas kekalutannya tiba2 saja Jimin anak kecil yg baru berusia 3 thn itu keluar dari kamar Yoongi, ia ingin susu.

Tiba2 pula terlintas pikiran kriminal. Ibu Yoongi bergegas keluar untuk menemui si rentenir.

"Tuan Oh, bisakah aku melunasinya besok? Aku janji besok sudah lunas. " Kata ibu Yoongi berlutut dibawah kaki sang tangan kanan rentenir.

"Aku baru jatuh tempo sekali ini kan. Jadi kumohon beri aku waktu sehari lagi, aku tak akan kabur. Janji"

"Apa jaminan jika besok kau tidak melunasi hutangmu? "

"Ini, semua tanah dirumah ini milikmu."

Tuan Oh mengangguk .

"Awas saja kalau kau berbohong, aku akan memotong motong bagian tubuhmu lalu diberikan pada anjing milik bos" Tuan oh pergi setelah menendang pintu.

Ibu Yoongi bergegas masuk, ia melihat Jimin sedang menggapai dot susu miliknya. Ibu Yoongi berjalan mendekati.

"Hai Jimin. Mau susu? "

Jimin mengangguk lucu, sebenarnya terkadang ibu Yoongi gemas ingin mencubit pipinya namun ia tak mau membuatnya menyayangi anak itu, Jimin tertidur setelah meminum susunya ia segera dibawa ke club tempat ibu Yoongi bekerja. Ia menemui si Mami,

,
,
,

"Apa"an ini? Kau ingin membuatku mengurus bayi? Aku hanya menerima Jalang usia 14 th keatas" Bentak si mami dengan kencang.

"Ayolah mami. Aku hanya punya ini. Aku sudah tidak ada waktu untuk si rentenir itu"
Mohon ibu Yoongi pada si mami.

"Ck. Menyusahkan sekali kau ini. Yasudah. Aku ambil anak itu. Tapi aku akan menjualnya lagi pada orang kaya yg mau membelinya-

"Berikan saja anak itu padaku"ucap Tuan Park.

Tuan park adalah rekan bisnis mami didunia terang. Kebetulan ia suka kesana tapi bukan untuk bersenang senang.

"Anda Yakin?"

" Iya aku yakin. Pasti Chany sangat senang kalau punya adik perempuan. Ia ingin adik tapi istriku harus terkena kanker di rahim, makanya tidak bisa hamil lagi. "

Setelah Jimin diserahkan ibu Yoongi mendapat cek sebanyak 3 milyar dari tuan park.

.
.

Akhirnya semenjak itu Jimin hidup dengan lingkungan baru, awalnya ia selalu menangis mencari Yoongi, tapi lambat laun ia lupa pada Yoongi karna chanyeol selalu ada dan mengajak Jimin bermain. Hingga kini jimin sudah berusia 20 thn.







""""



1 minggu tepatnya Jimin dan teman2nya kembali ke toko kue Yoongi. Kebetulan Yoongi tak ada dikasir. Sedang keluar entah kemana.

"Hey, pemilik toko yg tampan itu apa tidak ada? Huh. Padahal aku kesini untuk melihatnya" Kata Wendy

"Jangan kecentilan kamu, mana mau juga dia sama orang sepertimu" Ejek yg lainnya. Jimin tersemyum melihat teman2nya adu mulut.

Kling....

Pintu toko itu terbuka dan terlihatlah pria yg ditunggu2. Yoongi membawa beberapa barang, sepertinya bahan2 untuk membuat kue.

Jimin sejenak terpana melihat wajah tampan pemilik toko. Hingga sipemilik toko itu hilang dibalik pintu dapur. Sayangnya Yoongi tidak balik menatap Jimin karena ia tidak tau jimin sedang disana bersama teman-teman nya.

Tak berselang lama Yoongi pergi kekasir untuk menggantikan karyawannya. Ia bersiap mencatat pesanan para pelanggannya yg rata2 gadis2 muda.

Jimin berbicara pada temannya bahwa biar dia saja yg pesan. Sekalian traktir. Dan disitulah pertama kalinya Yoongi melihat Jimin dan benar mengenali Jimin sebagai adiknya yg dijual ibunya dulu. Namun Jimin tidak. Ia sama sekali lupa pada Yoongi yg telah memungutnya dulu di tempat penampungan sampah.

Jimin mengatakan pesanannya pada Yoongi. Yoongi mencatat pesanannya sambil masih menatap Jimin. Gadis itu tetap cantik sama seperti waktu masih bayi nya dulu. Tak terasa setetes air mata menetes begitu saja. Cepat2 diusapnya.

"Oh, apa anda kelilipan? " Tanya Jimin kaget melihat Yoongi.

"Haha. Tidak. Sudah kucatat ya pesananmu. Ehm.. Ngomong 2 siapa yg suka kue red velvet?" Tanya Yoongi basa basi.

"Aku" Jawab Jimin diiringi senyuman khasnya.

Yoongi mengangguk paham . Gadis didepannya ini benar2 Jimin adiknya. Entah mengapa orang  yg telah membeli Jimin tidak mengganti namanya.

"""

"Ayah.siapa nama adik ini? " Tanya Chanyeol kecil.

"Kau saja yg beri nama. "

"Bagaimana kalau nana"

"Boleh saja."

Jimin terbangun dari tidurnya. Ia bingung kenapa dia ditempat asing. Dia sudah terbiasa dengan kamar sempit Yoongi tetapi ini berbeda.

Huaaa..... Jimin mulai menangis. Chanyeol menenanggkan Jimin dengan menepuk pantatnya pelan sembari menggendong nya.

" Ssuuusttt... Nana jangan menangis ya"

Tetapi Jimin tetap saja menangis. Jimin didudukkan kembali di kasur kecilnya.

"Nana jangan menangis. Hay, kenalin ini kk chanyeol. Aku kakakmu"

"Jimin, mau kak ugi" Rengek jimin.

Jimin terus menangis dan bergulung gulung. Chanyeol frustasi hingga sang mama datang menghampiri.

"Mama.. Gimana. Nana gak mau diam"

"Nana? Apa namanya nana? "

"Bukan.aku yg menamainya. Kata ayah dia tidak tau namanya jadi aku boleh menamainya sesukaku" Jawab Chanyeol.

" Aduh kamu ini. " Mama. Chan mulai menggendong Jimin. Perlahan lahan Jimin mulai tenang, dan merengek pelan.

"Jimin mau kak Ugi"

"Mau kak ugi? Ada kak chan disini"

"Jimin mau kak ugi. Kak ugi dimana. " Jimin melihat sekitar, ia benar-benar asing dengan tempat itu.

"Oh, jadi namamu Jimin? " Tanya mama chan dengan lembut, dijawab anggukan oleh Jimin.

"Jimin jangan takut, mulai sekarang ini keluarga Jimin. Ada mama, papa dan kak Chanyeol"

Meski dibujuk begitu Jimin masih saja memanggil Yoongi. Namun lambat laun Jimin lupa. Walau tak sepenuhnya. Sampai sekarangpun bahkan Jimin ingat bahwa dia pernah punya kakak selain chanyeol namun ia lupa siapa.


.
.
.
.

🌷🌷

.
.
.
.

Please Voment💜

.

Bahkan Jika Itu Esok HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang