Seven

291 32 3
                                    

.
.
.
.
.
🌷🌷🌷
.
.



"Nana. Tunggu sebentar ya, kakak ambil dokumen dulu. Client kebetulan nginap dihotel ini. Kau tak terlambat kan? "

"Nggak kak. Masih jam 9 nanti. Santai saja"

Chanyeol turun dari mobil pergi ke resepsionis, sementara Jimin duduk di jok depan sembari main hp. Hatinya masih panas mengingat Yoongi ternyata lebih memilih pacaran dengan Wendy. Jimin sudah membuat hal2 yg bisa membuat hatinya lebih tenang dan menyembunyikan emosi nya ketika ada kakaknya dirumah.

Satu menit selang kepergian kakaknya Jimin melihat sesosok orang yg dikenalnya barusaja keluar hotel. Yoongi berjalan beriringan dengn Wendy yg sedikit berantakan. Yoongi terlihat memberhentikan taksi menyuruh Wendy masuk  lalu Yoongi sendiri berjalan dipinggir jalan. Jimin cepat2 turun dari mobil mengejar Yoongi.

"Kak yoon. !!!"

Yoongi menoleh dan kaget melihat kenapa bisa ada Jimin disana. Apa Jimin melihatnya keluar dengan Wendy barusan? Tidak, Jimin bisa salah paham. Tapi bukankah bagus? Jimin jadi tidak akan mengejar ngejarnya lagi?

"Kak Yoongi, kenapa tadi aku lihat kalian berdua keluar dari hotel? " Tanya Jimin sedikit menahan sesuatu.

"Ak-

"Apa kalian-

"Nggak. Nggak seperti yg kau pikirkan" Sanggah Yoongi. Entah mengapa melihat Jimin berkaca kaca ia tidak tega, padahal itu harusnya hal yg dia inginkan. Jimin kecewa padanya.

"Oh, kalian kan sudah pacaran. Ngapain juga aku ngurusin" Setelahnya Jimin berbalik pergi menuju mobil, ketepatan pula Chanyeol juga sudah selesai dgn urusannya.

Yoongi terdiam melihat Jimin. Sepertinya ia lagi2 menyakitinya. Ah,, rasanya dada Yoongi menjadi ikut sesak.

"Loh, kamu dari luar? " Tanya Chan.

"Iya. Nyari toilet. Tapi gak usahlah. Dikampus aja nanti. " Alasan Jimin sambil meniup niup kecil poninya menyembunyikan air matanya yg akan keluar.

" Yaudah ayo. Nanti keburu gak bisa ditahan"

"Isshh.. Aku bukan bayi"

"Haha,, " Chanyeol mulai menjalankan mobilnya keluar area parkiran hotel.

Yoongi berdiri dipinggir jalan melihat mobil chanyeol melintas melewatinya. Dapat Yoongi lihat Jimin sama sekali tak menoleh padanya.

Yoongi menghela nafas, ia lelah.

Niatnya membuka toko sirna. Ia lebih memilih tidur seharian dirumahnya merilekskan pikiran.






"""""




Semenjak bertemu Yoongi barusan perasaannya kacau. Campur aduk, marah kecewa tak bisa dibendung lagi. Ia tak bisa melihat orang yg disukai nya bersama orang lain apalagi malah tadi nyata2 melihatnya keluar dari kamar hotel.

Jimin lagi2 dibuat Bad mood. Padahal hari itu ia ada 1 lagi pelajaran namun dia memilih mengakhirinya setelah pelajaran pertama selesai. Dia tak mau tambah sakit lagi.

"Aku pulang... " Jimin tiba2 pulang sendirian dijam segini. Chanyeol kaget  dan Jimin juga, katanya chan ada dikantor kenapa sudah ada dirumah?  Batin Jimin.

Chanyeol melihat keadaan janggal langsung menghampiri adiknya.

"Kamu baik2 aja? Kamu habis nangis? "

"Ng...nggak.. " Jimin mengusap usap wajahnya. Jejak air mata masih tersisa.

"Aku mau kekamar" Jimin berlari ditangga agar segera sampai dikamarnya.

"Adikmu? " Tanya seorang lelaki muda seumuran chanyeol.

"Ah, iya.. Maaf ya. Sepertinya dia tidak melihatmu tadi"

"Gak masalah, aku lihat dia sepertinya sedang sedih, apa mungkin dia putus dari pacarnya? "

"Hah.. Jimin tidak pernah punya pacar selama ini. Aku melarangnya agar tidak berpacaran. Itu tidak sehat!! "

"Khkh... Chan. Adikmu itu jangan terlalu dikekang, biasanya yg dikekang akan tambah penasaran dan melakukan hal yg kau larang"

"Tapi aku benar2 tidak rela jika Jimin sudah pacaran sebelum lulus kuliah, dan aku harus memastikan jika Jimin boleh pacaran asal dia menemukan lelaki yg benar2 mencintainya. "

"Bagaimana jika aku saja yg mencintai nya dengan tulus? "

"Ck, jangan mengada ngada kamu. Meski aku tau kau orang baik tapi jika Jimin tidak mau denganmu aku harus gimana? "

"Haha.. Aku pastikan aku akan membuat adikmu nyaman denganku. "

Chan hanya tersenyum mendengar perkataan temannya itu. Chan yakin temannya ini bisa membuat Jimin bahagia. Mereka sudah seperti saudara. Tapi Jimin belum pernah sekalipun bertemu dengan teman chan satu ini. Karena terlalu sibuk di LA.

Tadi chanyeol sudah dikantor namun temannya itu datang kerumah alhasil chanyeol buru2 menyelesaikan urusan kantornya dan cepat2 pulang.




"""""""





Lagi, pagi-pagi begini sudah terjadi kompor meleduk bagi Jimin. Wendy bercerita bahwa ia dan Yoongi sudah melakukan hal panas setelah party nya semalaman. Tidak tau saja jika malam dimana Wendy mabuk berat, Wendy dikurung oleh Yoongi dikamar mandi selama 1 jam gara2 meracau tak jelas dan mencoba memperkosa Yoongi. Ya.. Wendy agak gila memang. Untung saja Yoongi waras. Dia tak mau berhubungan kalau tak dengan orang yg ia mau.

Setelah 1 jam lamanya tidak ada suara Yoongi membuka pintu kamar mandi dan melihat Wendy pingsan bersandar di bathup. Yoongi mengangkat nya dan membawa ke ranjang, untungnya tidak basah.

Selama semalaman itu pula Yoongi tidak tidur. Berjaga jaga agar tidak terjadi percobaan pemerkosaan untuk yg kedua kalinya hingga subuh menyapa dan Yoongi bergegas mandi agar tidak mengantuk. Membangunkan Wendy dengan brutal karna pikir Yoongi dia akan buka toko pagi. Namun setelah tak sengaja bertemu Jimin suasana hatinya jadi gelisah. Alhasil. Dia menyempatkan saja tidur seharian dirumah.

"Wah benarkah? Bagaimana rasanya? " Tanya mereka yg penasaran.

"Dia sangat perkasa sekali. Aku dibabatnya sampai subuh kau tau" Cerita bohong Wendy membuat teman2nya sangat puas. Sedang Jimin tidak. Dia hanya ikut nimbrung tapi tak mendengarkan. Malah sibuk dengan ponselnya

"Jiminnn!!!! " Triak temannya serentak.
Jimin terkejut hampir melempar ponselnya.

"Astaga!! Kalian ini kenapa? Bikin kaget saja"

"Kau yg kenapa, kita seru bercerita kok kamu malah sibuk main hp?"

"Ah,, maaf, ini lagi nyari bahan bikin makalah besok, "

"Dih, iya2 yg anak pinter. Eh,, ayo nanti nongkrong ke toko kue pacar nya Wendy. Dia mau traktir"

Jimin inginnya menolak. Tapi nanti teman2nya curiga kalau dia ada apa2. Karna sudah banyak menolak. Akhirnya disetujui dgn berat hati.

"Hmm" Jawab singkat Jimin mengakhiri pengharapan dari teman2nya.

.
.
.
.
.
🌷🌷🌷
.
.

.
Please Voment💜

Bahkan Jika Itu Esok HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang