.
.
.
.🌷🌷🌷
.
."Kak Yoon, aku mau ngomong sesuatu!! "
Yoongi hanya menatap Jimin menanti apa yg mau dikatakan adik angkatnya ini. Walau hanya dia yg tau.
"Aku suka kak Yoongi. Kakak mau gak pacaran sama aku?? " Kata2 jimin penuh harap dan juga penekanan.
Yoongi membelalakkan mata. Sedetik kemudian dia menghela nafas, menarik lagi dan mengeluarkan nafasnya.
"Haaahh..... Jiminaa. ~~"
Jimin agak kaget ketika Yoongi tiba2 memanggil namanya tanpa embel2 nona seperti biasanya.
"Besok kau ada jadwal kuliah? " Tanya Yoongi, Jimin tak mengerti. Tapi ia tetap menjawabnya.
"Aku hanya ada satu, jam 8 pagi. Jam 10 aku sudah free"
"Besok pulang kuliah kita jalan jalan sebentar. Datanglah kesini lagi. Oke"
Jimin tersenyum tipis. Apa ini adalah lampu hijau untuknya?
Jimin mengangguk lalu berbalik menuju pintu. Ia akan segera pulang karena chanyeol sudah menunggunya.
Sepanjang jalan sampai menuju kemobil jimin terus tersenyum sampai kakaknya dibuat heran oleh adik kecilnya ini.
""
Pukul 01.00 malam.
Yoongi tak bisa memejamkan matanya barang sejenak. Sejak kejadian Jimin yg tiba2 menyatakan perasaan suka padanya. Ada rasa berdebar, ada rasa senang, ada rasa khawatir, semua jadi satu. Perasaan itu tak bisa ia deskripsi kan.
Disisi lain Yoongi ingin menyayangi Jimin hanya sebatas adiknya, bukan sampai sejauh ini, atau masih belum sejauh itu?.
Maka dari itu untuk mempertegas status ini ia bertekad mengatakan yg sebenernya siapa dirinya dan hubungan keduanya dimasa lalu.
"""
.
.Jam menunjukkan pukul 10 tepat, Jimin cepat2 keluar kelas bahkan dosenpun belum sempat mengangkat bokongnya dari kursi Jimin sudah melenggang pergi bergegqs keluar kampus. Ia tak mau sampai terlambat atau membuat Yoongi menunggunya.
Tatanan rambut nya sudah rapi, sudah wangi dll. Semua sudah tinggal menemui orang yg ia sukai
Kling....
Yoongi menoleh melihat adiknya sangat cantik hari ini. Tanpa basa basi Yoongi menginstruksikan agar Jimin mengikutinya.
"Tak apa kan kita naik bus saja.? Kita hanya ditaman dekat sini saja kok"
"Iya. Apa aja asal dengan kak Yoongi". Kata Jimin sembari menebar senyumnya.
Yoongi berdebar, andaikan saja saat ini yg berjalan bersamanya adalah pacarnya. Mungkin dia akan senang. Namun nyatanya tidak ia hanya bisa memendam perasaannya yg campur aduk sekarang.
Setelah sampai ditaman Yoongi duduk bersebelahan dengan Jimin yg malu2 khas anak yg baru saja jatuh cinta.
"Jadi....... " Yoongi menceritakan semuanya mulai dari menemukan Jimin, insiden hilangnya Jimin, perjuangan Yoongi untuk bertahan hidup dan sampai dipertemukan kembali dengan Jimin.
Jimin mendengar semuanya. Tak terasa setetes air mata keluar begitu saja. Ternyata Yoongi mengajaknya kesini bukanlah untuk membicarakan tentang pernyataan Jimin lusa. Melainkan tentang hubungan dan status mereka berdua.
"Tapi bukankah kita tidak sedarah? Memangnya kenapa kalau kita pacaran? Gak ada yg salah kan" Ucapan Jimin bergetar menandakan dia sedang menahan tangisannya. membuat Yoongi tidak tega. Ia tidak ingin Jimin bersedih.
"Tapi aku sudah menganggapmu adikku Jimin, adik yg kusayangi, aku tidak bisa melakukan itu, aku tidak mau berhubungan lebih jauh dari ini"
Jimin diam. Dia tak bisa berkata apapun. Rasanya kelu sekali. Dia memang menemukan jawaban yg selama ini mengganjal dipikirannya, dia benar pernah punya kakak selain chanyeol, dan dia adalah Yoongi yg tak sama sekali diingatnya. Hanya bandul kalung itu saja yg ia simpan karna dulu Jimin tak mau melepasnya barang sebentar, akhirnya mama angkatnya menyimpannya hingga Jimin dewasa.
"Kumohon berhentilah berharap"
Hari itu terlewati begitu saja, Jimin segera pergi setelah tiada pembahasan lagi. Yoongi merasa sangat bersalah dan merasa tidak berguna. Hal yg selama. Ini ia ingin kan malah pergi lagi. Dia hadir dalam keaadaan yg berbeda.
Dia ingin dekat lagi dengan adiknya namun tidak dengan cara seperti ini.
Berhari hari berlalu, Yoongi tak mendapati Jimin lagi dikursi favoritnya. Ia merasa ada yg hilang. Hampa sekali tanpa Jimin walaupun kehadirannya hanya duduk diam sambil memandang laptopnya. Namun rasanya tetap ssja berbeda.
Kling...
Pintu toko terbuka, masuklah segerombolan mahasiswa yg Yoongi kenal. Mereka teman2 Jimin, namun Jimin tidak ada diantara temannya.
"Halo kak Yoongi.. " Sapa beberapa teman Jimin, Yoongi hanya mengangguk dan tersenyum singkat. Matanya masih mencari cari dimana keberadaan Jimin, tapi nihil. Jimin memang benar2 tidak ada diantara temannya.
Salah satu teman Jimin datang kekasir untuk memesan.
"Kak. Boleh kenalan gak? Aku wendy" Yoongi malah mengabaikan jabatan tangan Wendy . Wendy yg merasa diabaikan segera menurunkan kembali tangannya.
"Maaf, ada apa? " Tanya Yoongi kemudian.
"Oh, ini.. Aku mau kenalan sama kakak. Aku wendy"
"Hmm.. Hai wendy, " Tanpa jabat tangan Yoongi meneruskan mencatat. Wendy sedikit malu karena merasa tidak terlalu dianggap. Akhirnya setelah membayar wendy kembali duduk bersana teman2nya.
""'
" Sshhhh.... "
"Nana. Kita kerumah sakit ya. Kau sudah hampir semingguan sakit demam. Aku takut kenapa2. Mama papa juga belum pulang" Bujuk Chanyeol pada Jimin yg bersikeras tidak mau kerumah sakit.
"Ak..aku baik baik s..saja kak. Tenang saja. " Jimin tiba2 bangun dari tidurnya. Ingin kekamar mandi. Namun sesaat dia malah jatuh pingsan. Chan panik dan langsung menghubungi rumah sakit.
Trrrtttt.....
"Hey, kak chanyeol telfon" Kata salah seorang teman Jimin yg masih nongkrong di toko Yoongi.
"Halo kak"
"..... "
"Oh astaga. Iya2 kita kesana. Kebetulan sudah gak ada jam kuliah lagi."
".... "
"Iya kak. Bye"
Tut.
"Kenapa? "
"Jimin masuk rumah sakit"
"Ya ampun, anak itu. Sudah dibilang sakit begitu malah tidak mau kerumah sakit.
" Yasudah ayo kita kesana"
Yoongi sedikit mendengar kata Jimin , Yoongi panik dan merasa bersalah. Pasti itu karena dia kemarin. Yoongi sekarang khawatir dan tak fokus pada mesin kasir nya. Ia lebih memilih memanggil karyawannya dan pergi dari toko.
.
.
.
.
🌷🌷🌷
.
.
.Please Voment💜
.
![](https://img.wattpad.com/cover/358980129-288-k517242.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahkan Jika Itu Esok Hari
FanfictionDia hanya seorang Min Yoongi yg kesepian tanpa siapapun. Min Yoongi Park Jimin (gs) Jeon Jungkook Hanya karangan Penulis, tidak ada hubungannya didunia nyata mereka. Alur maju mundur